You Again ?

150 29 2
                                    

Senin siang setelah pulang sekolah, bagi siswa yang berminat menjadi pengurus OSIS diharapkan berkumpul di ruang OSIS.

Tasya, Naila, Via, Mitha, Nindi dan Zahra adalah perwakilan kelas 10 Akuntansi yang mendaftarkan diri menjadi pengurus OSIS, merekapun segera berjalan menuju ruang OSIS.

•••
Sesampainya mereka disana, merekapun duduk berpasang-pasangan. Pembina OSIS mulai membuka rapat hari itu, dan beliau memerintahkan mereka untuk memperkenalkan diri ke depan.

Satu persatu calon pengurus OSIS memperkenalkan dirinya, dimulai dari nama lengkap, nama panggilan, kelas beserta jurusan, alamat, asal sekolah mereka. Setelah semuanya hampir selesai perkenalan, sekarang giliran

"What ?! .. Si cowok rese itu ikut OSIS juga ?" Tasya tersontak kaget saat melihat orang yang sedang memperkenalkan dirinya di depan.

"Gu-gue gak salah liat kan Nai ?" tanya Tasya kepada Naila

"Berisik sa, pelan-pelan aja" ucap Naila sambil membungkam mulut Tasya yang duduk sebangku dengannya.

Tasya mengedip ngedipkan matanya, berusaha mencerna bencana apalagi yang akan dia alami jika harus satu organisasi dengan Rey.

"Kenapa gue harus satu organisasi sama cowok rese plus nyebelin itu sih.." gerutu Tasya sambil melipat kedua tangannya didepan dada, bibir yang sedikit manyun.

Kemudian ketua dan wakil ketua OSIS memerintahkan mereka untuk mengisi biodata masing-masing.

Setelah agenda hari ini selesai, semua calon pengurus OSIS diperbolehkan pulang lebih awal dari senior dan pembinanya.

Saat Tasya bangun dari tempat duduk dan berniat ingin keluar meninggalkan ruangan tersebut, dari belakang gadis itu tampak seorang pria yang sedang berjalan dan tidak sengaja menyenggol lalu menumpahkan minuman ke seragamnya. Tasya memandang pria itu dengan tatapan sinis, penuh dengan kekesalan.

"Lo lagi lo lagi! Seneng banget nyari masalah sama gue! Liat nih seragam gue basah!" bentak Tasya

"Yaelah sorry.. gue gak sengaja kali, lagian itu cuma air mineral. Seragam lo cuma basah doang, pulang dari sini lo jemur tuh seragam juga bakal kering" jawab Rey dengan santainya

Pria yang menyenggol Tasya adalah si mata sipit, siapa lagi jika bukan Rey.

Zahra ketua kelas 10 Akuntansi salah satu cs Tasya di kelas, dibuat melongo dengan kejadian tersebut. Zahra si gadis hitam manis kumis tipis, agak tomboi dengan nama panjang Azahra Putri itu diam mematung.

Naila menarik Tasya sahabatnya itu untuk segera keluar dari ruangan tersebut.

"Apaansi lo Nai.." ucap Tasya sambil melepaskan tangannya.

"Sya.. lo sadar enggak sih ? Tadi kakak kelas yang ada di ruangan itu ngeliatin kejadian lo sama Rey. Lagian udahlah lo gausah jutek-jutek kaya gitu, nanti kalo lo suka sama dia gimana ?" goda Naila

"Bodoamat! Gue kesel banget sama cowok itu!"

"Udahlah ayo kita pulang" ajak Tasya lalu berjalan duluan didepan Naila

"Itu anak ampun banget deh, susah dibilanginnya" ucap Naila sambil menepuk jidatnya.

"Sya tungguin gueee."teriak Naila

"Cepetaaan.." seru Tasya

Via dan Nindi pulang lebih dulu, karena mobil jemputan mereka sudah sampai lima belas menit yang lalu. Sedangkan Mitha, dia sudah terbiasa pulang jalan kaki karena jarak rumah dia tidak jauh dari sekolah sekitar tujuh menit perjalanan.

•••
Saat Tasya dan Naila sedang menunggu mobil jemputan, dikarenakan rumah mereka berdekatan jadi setiap berangkat maupun pulang sekolah Tasya selalu mengajak Naila.

LABIRIN CINTA (End✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang