Ramai..
Itulah suasana kantin saat ini, seluruh siswa SMK Negeri 1 Purnama sedang mengantre memesan makanan di jam istirahat nya.Hari Jumat ini adalah hari bebas tanpa adanya jam pelajaran bagi siswa kelas 12, dikarenakan minggu depan mereka akan melaksanakan Ujian Nasional.
Mereka sudah mempersiapkan semuanya sebaik mungkin agar bisa lulus dengan nilai yang memuaskan.
Lima sejoli sedang menikmati makanan yang telah dipesan beberapa menit yang lalu.
"Hari senin kita Ujian guys!" seru Via tak percaya
"Sumpah gue udah deg degan dari sekarang" tutur Mitha
"Bismillah pasti kita lulus dengan nilai yang memuaskan" ucap Nindi
"Aamiin.." timbrung Tasya
Naila hanya memegangi kepalanya, belum apa apa rasanya kepala dia terasa pusing.
"Udah napa jangan ngomongin UN mulu, bikin gue tambah deg degan aja nih" oceh Naila
Triinggg..
Tampak seorang gadis memasuki kantin tersebut.
Lima sejoli refleks memandang gadis yang baru saja memasuki kantin tersebut.
"Mesya ?" Tasya kaget melihat siapa yang baru saja masuk
Gadis yang baru saja memasuki kantin tersebut adalah Mesya, gadis itu tampaknya sedang berjalan mendekati meja dimana lima sejoli itu sedang menikmati makanan mereka.
Langkah demi langkah Mesya semakin mendekati lima sejoli itu, mereka memandang gadis itu penuh dengan tanda tanya, apalagi Mesya hanya datang seorang diri.
"Hallo kak.." sapa Mesya setelah berada di depan lima sejoli
Lima sejoli hanya diam memperhatikan Mesya, kelimanya menganga, hingga akhirnya Mesya melambai-lambaikan tangannya dan menyadarkan mereka dari lamunannya.
"Eh iyaa.. Hallo Mesya.." jawab lima sejoli itu
"Dia mau ngapain yah.." batin Tasya
"Jangan sampe dia ribut sama Tasya" batin Naila
"Apa aku boleh gabung kak ?" tanya Mesya
Lima sejoli itu mengedip ngedipkan matanya, berusaha mencerna ucapan Mesya barusan.
"Hello.. Boleh ngga kak ?" Mesya lagi lagi menyadarkan lima sejoli yang seakan-akan terhipnotis
"Eh iya, boleh silahkan.." Tasya mempersilahkan gadis itu bergabung
"Makasih.." Mesya langsung duduk bersama lima sejoli itu
Mesya menatap lima sejoli canggung, sedangkan lima sejoli menatap gadis itu masih bingung penuh dengan tanda tanya.
"Hmmm.. sebelumnya ada keperluan apa ya de ?" tanya Via memecahkan keheningan
"Gini kak.." Mesya menggantungkan ucapannya.
Gadis itu berusaha mengambil posisi duduk yang nyaman, mengatur nafasnya terlebih dahulu, menatap satu persatu wajah Tasya, Naila, Via, Mitha dan Nindi.
"Sebelumnya mohon maaf kalo Mesya tiba tiba dateng dan ganggu waktu kakak semua" tuturnya lalu tersenyum
"Gapapa santai aja de" timpal Naila
"Mesya kesini mau minta maaf sama kak Via, Kak Naila, Kak Nindi, Kak Mitha, terutama sama Kak Tasya.." Mesya menatap lima sejoli itu dengan tatapan penuh penyesalan
"Mesya tau kalo selama ini Mesya banyak salah, terutama sama kak Tasya."
Mesya perlahan menggerakkan tangannya, lalu menggenggam tangan Tasya yang berada di atas meja.
"Kak Tasya.. kakak mau maafin Mesya kan ? Selama ini Mesya banyak banget salah sama kakak, Mesya selalu ganggu hubungan kakak sama kak Rey. Mesya aslinya malu kalo ketemu kakak, karena selama ini sikap Mesya itu kurang baik sama kakak. Apa kak Tasya mau maafin Mesya ?" mata gadis itu mulai berkaca-kaca
Deggg!!!
Antara percaya dan tidak percaya, seorang Mesya yang dari dulu tidak pernah suka dengan Tasya karena menganggap jika Tasya itu orang ketiga yang ingin merusak hubungan nya dengan Rey, akhirnya gadis itu meminta maaf secara langsung.
Sungguh Tasya tidak pernah mengira jika gadis itu akan meminta maaf seperti sekarang ini. Apalagi dia datang hanya seorang diri.
Apakah ini jawaban dari doa doa Tasya selama ini. Dia benar-benar merasa terharu mendengar semua yang diucapkan oleh Mesya.
"De.. semua orang itu pasti punya salah, begitupun dengan kakak. Kakak juga minta maaf sama kamu, karna kakak juga ngerasa kalo sikap kakak ini kurang baik ke kamu. Jujur, kakak emang sempet kesel sama kamu, benci sama kamu, tapi kakak gak pernah dendam sama kamu. Justru dari dulu kakak pengen banget akrab sama kamu karena kamu adik adiknya Rey, tapi mungkin kita udah salah paham duluan." Tasya pun mengelus-elus punggung tangan Mesya
"Kak Tasya beneran mau maafin Mesya ?" tanya Mesya sumringah
"Iyaa de mau, Mesya juga mau kan maafin kakak ?" ucap Tasya dengan lemah lembutnya
"Pasti kak, Mesya pasti mau banget maafin kak Tasya.." senyum dibibir Mesya pun mengembang
Naila, Via, Mitha dan Nindi dibuat melongo, kedua mata mereka melotot tak percaya dengan kejadian yang mereka saksikan secara langsung.
Mereka berempat sampai tidak berkutik sedikitpun, mengerjap ngerjapkan matanya berusaha mencerna apakah ini kejadian nyata atau hanya mimpi belaka.
Kini Mesya melepaskan genggaman tangannya dari Tasya, lalu gadis itu memandang Via, Naila, Nindi dan Mitha.
"Kak Via, kak Naila, Kak Nindi, Kak Mitha.. Mesya juga minta maaf ya sama kalian, selama ini Mesya itu gak pernah sopan sama kalian padahal kalian itu kakak kelas Mesya. Maaf juga karna keberadaan Mesya bikin persahabatan kalian hampir aja bubar." tutur Mesya dengan tulus
Oh My God!
Mimpi apa lima sejoli itu semalam ?
Akhirnya mereka bisa berdamai dengan Mesya."Iyaa de kita itu sama sama punya salah, jadi kita saling memaafkan aja ya.." jawab Via
"Gapapa de, yang udah ya udah. Tinggal kedepannya kita harus lebih baik lagi." sambung Naila
"Disini itu gak ada yang bener kok de, kita sama sama salah." tambah Nindi
"Sorry juga ya kalo muka gue suka jutek kalo liat lo" timbrung Mitha
Karena pada dasarnya memang muka Mitha itu banyak yang bilang jutek, padahal gadis itu aslinya tidak jutek sama sekali.
Mereka pun tersenyum lega, merasa plong, merasa sudah tidak ada lagi yang mengganjal di hati mereka.
"Oh iyaa kak.. Semangat yah buat Ujian Nasional nya, semoga diberi kelancaran dan bisa lulus dengan nilai yang memuaskan." Mesya memberikan semangat kepada lima sejoli itu
"Makasih de.." seru lima sejoli itu sambil tersenyum
"Semangat juga ya Mesya belajar nya.." Tasya pun menyemangati gadis itu
"Iyaa kak pasti, makasih banyak.." Mesya mengembangkan senyumnya
"Yaudah kalo gitu Mesya balik ke kelas ya kak" pamit gadis itu
"Oh iyaa silahkan" ucap kelimanya
Gadis itupun bangkit dari duduknya, merapikan roknya.
"Daaahh.." Mesya melambaikan tangannya dan berlalu dari pandangan lima sejoli
Memandang punggung Mesya yang semakin menjauh dari kantin tersebut, lima sejoli masih tersenyum bahagia.
Akhirnya satu persatu masalah bisa diatasi, bisa selesai dengan baik. Mereka berlima berharap kedepannya bisa lebih baik lagi dari hari hari sebelumnya.
Masih tak menyangka jika sekarang ini Mesya sudah meminta maaf dan mereka sudah damai, jadi tidak akan ada lagi yang namanya musuh memusuhi.
Kejahatan akan kalah dengan kebaikan, maka dari itu walaupun ada orang yang berbuat jahat kepada kita, jangan sesekali kita membalasnya pula dengan kejahatan. Tapi berbuat baiklah kepada orang tersebut, karena akan ada masanya hati orang tersebut luluh dengan sendirinya.
Thanks for reading guys🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
LABIRIN CINTA (End✓)
RomanceLabirin cinta, seperti judulnya kisah ini menceritakan tentang Lika-liku cinta dan persahabatan anak SMK. Tasya Kirana yang sering dipanggil dengan Tasya. Gadis manis dengan tinggi badan 155 cm fostur tubuh yang ideal, rambut pirang, kulit putih. Pe...