Tanggal Cantik

66 16 0
                                    

Assalamualaikum teman-teman ?
Apa kabar nih ?
Yuk baca kelanjutan ceritanya:)

***
Disore hari yang sejuk, senja menyinari bumi dengan cahayanya yang mulai tenggelam menampakkan segerombolan orang yang sedang sibuk di depan Sekre.

Seperti biasa anak-anak OSIS sedang ingin makan-makan, berkumpul bersama untuk menginap di sekolah. Entahlah mungkin bagi mereka, Sekre adalah rumah kedua mereka. Sehingga mereka sering menghabiskan waktu di Sekre sepulang sekolah dan selalu mengadakan acara dimalam hari.

Tetapi, sekarang mereka lebih memilih memesan makanan di luar dari pada memasaknya sendiri. Sambil menunggu Via dan Raka yang sedang ditugaskan membeli makanan, sisanya siap-siap untuk shalat maghrib berjamaah.

•••
Ketika Zahra selesai mengambil air wudhu, tiba-tiba Vito datang mengagetkan dia.

"Woooy!" teriak Vito mengagetkan Zahra dari belakang tembok wc wanita

"Eladalah! Etdah kutu kupret! Ngagetin aja ente!" Zahra meloncat kaget

"Udah wudhu ya ?" tanya pria itu

"Iyalah udah, emangnya ente!" kata Zahra.

"Ohh, kalo gitu salaman yok" Vito menyodorkan tangannya.

"Bocah ganteng.. ane udah wudhu. Kalo ane salaman sama ente, yang ada nanti ane batal" ucap Zahra berkacak pinggang

"Yaitu.. justru biar Lo wudhu lagi" ujar Vito

"Dasar kutu kupret!" decak Zahra

Dengan sengaja Vito meraih tangan Zahra dan mengajaknya bersalaman.
Gadis itu dibuat melotot membelalakkan matanya sambil mulut terbuka. Setelah mengajak Zahra salaman, Vito berlari menuju wc pria.

"Vitoooooo! Dasar kutu kupret ente! Wooy gue sumpahin lo kepeleset!"
Terlihat asap dari kedua telinga Zahra yang menandakan bahwa gadis itu sedang marah

•••
Selesai shalat maghrib dan isya berjamaah, mereka semua merapikan kursi dan meja ke samping tembok ruangan tersebut agar bisa makan berkumpul di lantai. Akhirnya dua insan datang dengan membawa dua kantung plastik.

"Sepuluh tiga, sepuluh tiga" ucap Raka sambil meletakkan kunci motornya.

"Yang mau yang mau yang mau" kata Via meletakkan plastik itu.

Para insan yang merasa cacing diperutnya sudah meronta-ronta ingin makan, akhirnya mereka mendekati Via dan mengambil makanannya masing-masing.

Semuanya duduk saling berhadapan dengan makanan yang sudah berada di tengah-tengah mereka, tak lupa juga untuk mencuci tangan sebelum makan.

"Oke guys, sebelum makan alangkah baiknya kita semua berdoa, berdoa didalam hati sesuai kepercayaan masing-masing. Berdoa di mulai" ucap Farel sang pemimpin doa makan

Mereka menundukkan kepalanya, kemudian berdoa didalam hati sesuai kepercayaannya.

"Berdoa selesai" sambung Farel

"Selamat makan" semuanya serentak mengucapkan itu

"Yuhuuu makan-makan, nyam-nyam." ucap Vito mengelus perutnya

Sudah seperti keluarga sendiri, selalu becanda bersama, gembira bersama, duka bersama, jiwa solidaritas mereka itu benar-benar kuat. Pembina yang sangat baik hati sudah seperti ayah kandung mereka sendiri, satu sama lain sudah menganggapnya sebagai saudara.

"Aku makannya apa.. daging!" Gavin memecahkan keheningan

"Etdah.. diem napa diem, lagi maem ini tuh" kata Mitha

LABIRIN CINTA (End✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang