Squad Ambyar

73 17 5
                                    

***
Cahaya sang matahari menjadi orange setelah beberapa menit yang lalu cahayanya sangat terang menyengat, mengingatkan hari mulai sore.

Yah tidak heran lagi jika squad pejuang pulang malam nongkrong di kantin kesayangannya untuk menghabiskan sore itu.

Bruukkk..
Gadis tomboi yang memiliki sorot mata yang tajam menggebrak meja.

"Hp gue mana ?" tanya gadis itu

Zahra baru saja datang dari toilet, gadis itu lupa membawa ponselnya yang tergeletak begitu saja di atas meja.

"Woyy hp gue mana!" teriak dia

"Kagak tau ane" seru Vito

Zahra celingak celinguk mencari keberadaan ponselnya, dia menggaruk kepalanya yang tak gatal mencoba mengingat kembali.

"Serius dong hp gue manaaaa ?" gadis itu mulai emosi

Sedangkan squad yang ada di kantin hanya memandangi gadis itu dengan tatapan bingung karena tidak tahu keberadaan ponselnya.

"Sebelum Lo ke wc hpnya disimpen dimana ?" tanya Naila

"Diatas meja, disini." jawab Zahra sambil menunjuk meja yang baru saja ia gebrak

"Gue gak liat ada hp tuh" ucap Via

"Gue juga gak liat Ra" ujar Mitha

"Apalagi gue, dari tadi lagi ngemil." sambung Nindi

"Kalo lo gimana ?" tanya Zahra menunjuk Tasya

Tetapi gadis yang ditunjuknya diam tak mengubris perkataan Zahra, karena dia sedang memakai headset dikedua telinganya.

"Tasyaaaaa.." teriak Zahra

Meskipun Tasya memakai headset, tetapi dia dapat mendengar teriakkan Zahra yang sudah seperti suara toa masjid.

Tasya segera melepaskan headsetnya, lalu berdiri.

"Ada apa ?" tanya dia polos

Zahra mengacak-acak rambutnya sendiri

"Liat hp gue enggak ?" rengek gadis itu

"Hp Lo ?" tanya Tasya kembali

"Iyaaaaaa Tasya Kiranaaa.." Zahra mulai kesal dengan gadis yang satu ini

Tasya kembali memakai headset lalu duduk di kursi yang tadi dia duduki.

"Enggak tuh" tuturnya

Squad yang melihat respon Tasya tadi, dibuat geleng-geleng kepala. Gadis ini mulai bersikap cuek dan dingin seperti apa yang selalu dilakukan Rey sang pacar.

"Biasanya kalo yang suka sembunyiin hp, Lo ky!" tuduh Zahra kepada Raka

"Eh buset! Sembarangan Lo! Kagaklah" Raka terpelonjak kaget

"Jangan bohong lo!" teriak gadis berkumis tipis

"Serius gue.." Raka membentukkan huruf V dengan jari telunjuk dan jari tengahnya.

"Terus siapa dooong.." gadis itu merengek sambil menghentakkan kakinya

Zahra menggoyangkan tubuh Naila yang sedang duduk

"Hp gueeee.." teriaknya

"Lo pikir badan gue ayunan apa Ra!" seru Naila

"Hp gue manaa ??" sorak gadis itu membuat seisi kantin bungeng dengan suara cemprengnya

"Eh buset! Itu mulut apa toa Masjid!" Vito terpelonjak kaget

"Hmmmm bikin kepala gue mau pecah aja sumpah!" gumam Nindi menutup kedua telinganya

LABIRIN CINTA (End✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang