27. Promnight dan Terakhir

1.4K 53 14
                                    

Hari ini hari Minggu. Pensi akan diadakan hari ini. Kemarin memang libur seperti hari – hari biasanya. Dan sekarang, maupun Rara atau Redan, keduanya tengah sibuk dengan pakaian mereka masing – masing. Tanpa direncakan, Redan mengenakan pakaian jas bersama tuxedonya berwarna merah maroon, begitu juga denga Rara yang mengenakan gaun berwarna merah maroonnya.

Redan menatap Rara dengan tatapan takjub. Redan memang sudah melihat Rara fitting kemarin, namun ia tak menyangka saat melihat rambut Rara yang biasa digerai tanpa memperdulikan penampilannya akan terlihat luar biasa saat menyanggul asal rambutnya.

"Cantik." ujar Redan.

Rara tersenyum. "Kamu juga keliatan gagah."

"Kamu sering liat aku pake setelan gini kalau ngantor, itu aneh kalau kamu puji aku sekarang." balas Redan, membuat Rara tertawa.

Keduanya pun kembali sibuk dengan kesibukannya sendiri. Redan memilih koleksi jamnya dan menetapkan menggunakan jam berwarna hitam kulit. Sedangkan Rara memilih heels yang akan ia padukan dengan gaun indah ini. Akhirnya setelah memilih, Rara memutuskan mengenakan heels bertinggi 3 cm berwarna hitam, sangat kontras di kaki Rara yang putih.

"Pake mobil kamu, ya? Aku lupa isi bensin kemarin, keasikan sama kamu." ujar Redan, membuat Rara melemparkan tas tangannya pada Redan. Redan yang mendapat perlakuan itu tertawa, lalu menenteng tas Rara.

Rara tersenyum menatap dandanannya di cermin, lalu menggandeng Redan menuju luar.

"Udah kamu aja yang bawain sampe acara selesai, lucu loh, Dan." ujar Rara, membuat Redan menjatuhkan tas tangan Rara di lantai koridor.

Rara membelalakkan matanya, namun tak urung tertawa kala Redan meninggalkannya. "Redan, ih! Jahat banget ninggalin."

Lantas keduanya kembali bergandengan dan berjalan menuju mobil Rara yang sudah lama sekali tak digunakan. Selama ini Rara selalu berangkat bersama Redan, jika sedang ada urusan, Redan pasti memakai motor dan memilih membiarkan Rara menggunakan mobilnya.

🌿

Saat mereka sudah sampai di sekolah, Redan membukakan pintu untuk Rara. Sedangkan Rara menunggu Redan membukakan pintunya untuk dirinya.

"Thank you, Husband." ujar Rara sembari tersenyum manis.

"Geli, Ra." ujar Redan, membuat Rara kembali melempar Redan dengan tas tangannya.

Redan terkekeh, namun tak urung ia kembali membawakan tas tangan Rara. Di perjalanan menuju auditorium, mereka bisa melihat Selzy yang datang dengan Fahri. Selzy seperti beradu argumen dengan Fahri yang nampak pasrah.

Jam menunjukkan pukul 4 sore, ini masih acara pensi dan acara promnight resmi diselenggarakan pukul 8 malam nanti.

"Woi, pasangan baru!" seru Rara memanggil Selzy yang siap memukul Fahri dengan tas tangannya.

Selzy nampak cantik kali ini dengan balutan mini dress berwarna merah cabe itu. Meski terlihat ngetat, namun Selzy berhasil menutupi seksinya itu dengan sikap tidak murahan.

"Woah, woah. Cantik sekali anda, Bu. Itu tolong Bapak mata jangan ngeliatin si Ibu mulu, khilaf di sini repot, Pak." ledek Selzy membuat keempatnya tertawa. Akhirnya mereka memasuki auditorium bersama – sama.

Rara izin pada Redan untuk ke bangku kelasnya, begitupun Redan. Mereka berempat berpisah. Selzy bersama Rara duduk di barisan terdepan, mengingat ia merupakan kelas unggulan.

My Perfect HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang