16. Helion

11 4 1
                                        

Keranjang besar berisi bunga Lyx kini sudah berada ditangan Helena. Ditambah lagi dengan sembilan pelayan dihadapannya yang juga membawa keranjang yang sama.

Tugas Helena sekarang adalah menghiasi seratus anak tangga itu. Menurut beberapa pelayan yang memberitahukannya sesuatu. Jika menghiasi anak tangga itu dengan jumlah sepuluh orang akan selesai dalam empat atau lima hari.

Perorang akan diberi tugas menghiasi sepuluh anak tangga. Dan kini Helena dan kesembilan pelayan tadi akan berangkat kesana. Dengan banyak sekali persediaan.

Pelayan juga mengatakan jika mereka akan bermalam disana sampai tugas selesai, dengan dua pegawal yang menjaga.

Dan Helena bersyukur akan hal itu, setidaknya dia tidak akan bertemu dengan Pangeran gila yang seenaknya saja mengatakan kepemilikan terhadap dirinya.

Setelah mendatangi Zera dan mengatakan pada gadis itu jika dia tidak akan menemui Zera untuk beberapa hari. Dan berjanji jika Helena kembali, akan ia ceritakan perjalanannya selama disana.

Awalnya Helena menolak, tapi mengingat jika mereka sudah melakukan perjanjian jadi Helena terpaksa menerimanya.

"Helena," salah seorang pelayan dengan rambut yang dipotong pendek berwarna hitam memanggil Helena saat gadis itu masih sibuk melihat sekitar pinggiran hutan.

Ternyata nama hutan perbatasan tempat Helena menemukan Zera kemarin adalah Zutost.

"Ya." Helena menatap gadis pelayan yang terlihat seperti pria, karena penampilannya.

"Setiap orang akan melewati jalan yang berbeda untuk bisa lebih cepat sampai di anak tangga yang harus dihiasi."

"Kenapa begitu?"

Pelayan itu menghela nafas, Helena tidak banyak mengetahui apapun tentang anak tangga itu. Tapi kenapa Raja menugaskannya disana?

"Karena setiap sepuluh anak tangga, ada jalan lain dari sini untuk memudahkan pelayan yang menghiasinya. Tenanglah, setiap jalan sudah dijamin keamanannya."

Kini Helena mengerti sesuatu dari banyaknya jalur dihadapan mereka.

"Jadi, karena kau orang yang baru, kau hiasi saja tangga teratas. Disana angin sudah tidak terlalu kencang, hawa panasnya juga tidak akan terlalu menyengat karena disana sudah dekat area ritual." sambung Pelayan itu, yang sampai sekarang belum diketahui namanya oleh Helena.

Pelayan itu menunjuk jalur yang terlihat menanjak dan cukup jauh, itu pasti karena jalur itu akan menuju puncak dari gunung.

"Ritual?"

"Ya, ritual peringatan kematian Raja Glend dan juga ritual untuk menanam sebuah pohon bunga Lyx disana." jawab pelayan itu dan Helena kembali menganggukan kepala.

"Sebelum matahari terbenam kau harus kembali kemari."

"Baiklah, terimah kasih sudah menjelaskan semuanya." Helena sedikit menunduk dan tersenyum.

"Ya sudah, hati-hati disana." Pelayan itu juga ikut menunduk lalu berjalan membawa keranjang besar itu bersamanya.

Helena pun sama, dia juga melangkah membawa keranjang berisi bunga lyx lalu berjalan menuju jalur yang tadi Pelayan itu tunjukkan.

Huh, Helena lupa menanyakan namanya tadi.

Juga pelayan itu sedikit berbalik melihat punggung Helena yang mulai menjauh.

"Andai saja tidak ada larangan itu, mungkin aku tidak akan membiarkanmu sendirian dihutan ini." Pelayan itu berucap sebari terus memandang punggung Helena yang semakin mengecil.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Country revenge : ALHEGRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang