Masih betahkan? Hehe.
***
Malam ini cafe Pelangi yang berada tak jauh dari rumah Lisa tampak ramai. Maklum, malam minggu.
Dan Lisa bersama para sahabatnya kini tengah berkumpul dimeja pojok cafe tersebut. Jarang banget mereka kumpul dimalam minggu kaya gini, katanya sih sekalian merayakan dua minggu Lisa jadi jomblo.
Dasar, sahabat laknat emang.
"Eh.. eh ganteng banget sumpah!" Itu Jihyo, dengan mata tajamnya yang selalu berbinar saat melihat cogan.
Yuju ikutan heboh, bahkan gadis itu sudah lupa bahwa ia memiliki kekasih yang sudah dipacarinya 2 tahun ini.
"Kalau menurut aku sih dia manis" eh eh, tumbenan mbak Mina ikutan komentar soal cowok. Biasanya juga diem dan anteng walaupun kadang kumat gesreknya sih.
Yuju memutar bola matanya malas. "Ya, cuma Mingyu doang emang yang ganteng dimata Lo!"
Dan Mina hanya terkekeh mendengarnya. Lisa ikut melihat oknum yang dimaksud oleh sahabat-sahabatnya. Dahinya mengernyit saat matanya menangkap sosok tak asing tersebut.
Ia mencoba mengingat, dan maniknya langsung membulat sempurna. Itu dia, pemuda bergitar yang sama dengan pemuda yang ia tabrak waktu disekolahnya.
Lisa merasa dunia memang terasa sempit, dan dirinya baru menyadari bahwa pemuda yang ditabrak merupakan pemuda yang sama dengan pemuda yang ia temui ditaman.
Matanya fokus pada panggung kecil yang memang selalu terisi oleh band-band kecil atau penyanyi solo seperti sekarang.
Cafe pelangi memang selalu menyuguhkan live perform untuk hiburan para pelanggannya.
Terlihat pemuda tersebut sudah duduk dikursi yang disediakan untuknya. Dipangkunya terdapat sebuah gitar berwarna Serenity dan sedikit campuran Rose Quartz. Terlihat sangat menawan untuk sebuah gitar biasa.
"Dia kak Joshua, anak kelas 12 IPA 2, temen sekelasnya Seungcheol sama Jeonghan." Kata Rose.
"Eh? Temennya my baby Dokyeom juga dong?" Rose mengangguk malas. Tangannya sibuk membalas pesan dari sang kekasih yang bertanya hendak pulang jam berapa, karna ingin menjemputnya.
Jihyo kemudian menggeser duduknya lebih dekat dengan Rose. "Sabilah kenalin sama tu cowok!"
Rose mendengus. "Ogah!"
Jihyo memberengut. Ia berdecak kesal saat sahabatnya yang lain malah menertawakan dirinya.
"Udah deh Hyo, terima aja itu si bang Jun... Kurang apasih dia? Ganteng? jangan diraguin! Kaya? wah jelas banget, orang tiap hari kendaraannya berharga mehong! Pinter? Ya lumayanlah ketimbang otak lo! Hahaha"
"Sialan!" Sungutnya sembari melempar gulungan tisu pada Yuju.
Ia bahkan tak memperdulikan Mina yang sudah mulai aksi ceramahnya karna kelepasan bicara kasar didepan gadis itu.
Rose mengangkat alisnya, matanya menatap Lisa penuh arti dengan senyum yang tersungging miring.
Lisa itu manusia yang sangat mudah untuk ditebak, apalagi seorang Roseanne yang memang gampang sekali membaca gerak gerik tubuh gadis itu.
Lisanya tengah tertarik pada pemuda bersenyum kucing itu. Dan Rose akan melakukan cara apapun agar gadis itu segera terlepas dari bayang-bayang pemuda brengsek itu!
Jarinya kembali mengetik pesan untuk sang kekasih, senyum puasnya tersungging saat mendapati balasan dari kekasihnya itu.
Ah, Rose... Kau memang gadis pintar!
***
Sebenarnya ini tuh gak ada konsepnya sejak awal mau gimana-gimana... Serius deh, cuma punya inti tentang kasus Move On dengan main castnya Joshua-Lisa.
Entah gimana kedepannya, aing cuma mengikuti alur aja awowowok...
Pokoknya, kalau rada gak nyambung yaudah leh yaaa...
See you
- Lova
KAMU SEDANG MEMBACA
[1]Let's Move On✓
FanfictionCOMPLETED. [Challenge dari FanficIndonesia] "Let's Move On!" "Kalau mau Move On, niatnya dipastiin aja dulu!" *** Update setiap hari jam 16.00-17.00 WIB. *** Started ; 29 April 2020 Finished ; 22 Mei 2020