Sebentar lagi akhir pekan dan apakah benar yang diucapkan Mas Andy? Aku harap semua itu hanya prank, tapi kalau semua itu hanyalah tipuan maka aku juga akan merasa sakit hati, masalahnya aku sudah sejauh ini bawa perasaan dengan Mas Andy, tapi dikala aku berpikir lagi gimana jadinya orangtuaku tau bahwa aku bakalan dilamar oleh seorang lelaki. Aku hanya takut orangtuaku tidak bisa menerima sosok Mas Andy, bagaimana kalau ini menjadi aib keluargaku kalau sampai tau bahwa aku adalah seorang gay. Tidak, aku bukan gay, aku baru saja berusaha menjadi seorang gay karena melihat kebaikan dan ketulusan dari Mas Andy, dia sangat baik padaku.
Hari ini dokumen masuk banyak banget dan harus aku antarkan ke kantor kecamatan sebelah, dan disana adalah kantor dimana Mas Andy bekerja, tidak jauh cuman beberapa meter saja aku jalan kaki kesana, paling lima menit pun sampai. Lagipula ini kesempatan aku untuk berbicara lagi padanya, memastikan apakah hal di akhir pekan itu akan benar terjadi. Aku belum berbicara pada orangtuaku, aku cuman takut ini menjadi hal yang dadakan.
Aku mulai membawa dokumen-dokumen tersebut dan bergegas jalan ke kantor kecamatan sebelah, namun aku melihat Mbak Syifa tiba-tiba menghampiriku dan membantu membawa setengah dari dokumen tersebut. "Sini biar aku bantu, kan kemarin aku udah janji bakalan bantu kamu Ren." begitu katanya dan mulai jalan berdampingan denganku. Beruntung aku punya rekan kerja yang baik kayak Mbak Syifa ini.
"Makasih Mbak Syifa, emang kerjaan kamu udah kelar semua? Takut deadline loh, aku jadi nggak enak."
"Ya ampun Dedek Reno, adekku sayang. Ngapain harus ngerasa nggak enak sih, kamu udah Mbak anggap seperti adik sendiri kok, senang bisa membantu." lanjut Mbak Syifa yang sangat membuatku lega, meski banyak yang lihat Mbak Syifa sebagai wanita jutek atau judes, padahal sih itu cuman raut wajahnya saja, sifat asli Mbak Syifa tuh sebenarnya ramah dan lembut banget, menurutku sih.
Kemudian tidak lama kami berdua jalan, sampailah kami di gerbang kantor kecamatan tersebut, banyak orang disana yang berseragam sama yang sedang lalu-lalang di dalam. Tapi perasaan aneh hinggap di dadaku ketika aku berjalan masuk ke dalam gedung kantor. Tiba-tiba beberapa orang disana memandangiku dengan tatapan aneh, seperti sinis gitu dan tidak enak dilihat, beberapa diantaranya bahkan sedang berbisik-bisik.
"Oh ini yang namanya Reno itu? Oh, ya ampun tampangnya saja nggak cakep-cakep banget, biasa aja deh. Modal putih aja, kayaknya Mas Andy tuh salah pilih orang."
"Iya, anturan kalaupun gay juga harus pilih-pilih, siapa tau dia kan bukan orang baik-baik, tampangnya saja kayak murahan gitu."
"Reno, ih dengar namanya saja aku geram. Pasti dia menggoda Mas Andy tuh, makanya Mas Andy bisa tergoda. Lagian masa Mas Andy bisa jadi gay begitu, aneh kan? Pasti dia pakai sesuatu pemikat gitu deh."
Ya ampun, astagfirullah. Salah aku apa coba? Ternyata banyak gosip tidak enak beredar disini. Aku mendengar dari beberapa orang yang heboh membicarakan aku, bisik-bisik tapi masih terdengar karena mungkin mereka bermaksud menyinggung aku. Siapa yang pakai pemikat? Aku saja kenal Mas Andy baru-baru ini, masa iya aku menggoda dia, ya ampun mereka bicara hal yang tidak benar.
Karena malu sendiri aku berjalan di belakang Mbak Syifa, tapi saat aku melihat wajah rekan kerjaku itu ternyata sudah memerah. Mbak Syifa geram dan bermaksud beranjak untuk menegur beberapa orang disana yang membicarakan aku, tapi beruntung aku bisa menarik tangan Mbak Syifa segera. Sepertinya dia marah, aku mengerti maksud Mbak Syifa tapi aku nggak mau nama Mbak Syifa jelek juga karena aku. "Sudah Mbak, jangan. Kita lekas berikan dokumen ini saja, habis itu kita kembali ke kantor kita. Ya?" kataku yang bermaksud menenangkan Mbak Syifa.
Meski Mbak Syifa awalnya semakin emosi, aku kembali menahan tangannya dan berhasil membuat Mbak Syifa berhenti menghampiri beberapa orang yang bergosip itu. "Dasar ya!!! Mulut pada nggak bisa di jaga, asik gibah dan menggosip aja, kalian pikir wajah kalian cantik?! Ngaca!!! Syurga pun nggak menerima perempuan penggibah, ingat!!!" karena tidak berhasil mendekat, Mbak Syifa malah berteriak kepada dua perempuan yang bergosip tentang aku tadi, alhasil dua perempuan yang tidak kita kenal itu pergi karena mungkin tidak suka dengan teguran Mbak Syifa. Berani banget, aku seperti merasa berhutang pada Mbak Syifa lagi kali ini, dia sangat baik bahkan terlalu baik, bersyukur masih banyak orang baik yang berada di sekelilingku.
Aku kembali menarik tangan Mbak Syifa untuk segera memberikan dokumen yang telah kami bawa daritadi ini, ya ampun, ternyata aku sudah dikenal buruk oleh beberapa orang disini. Aku jadi tau bahwa tidak sedikit wanita yang sakit hati akibat tau bahwa Mas Andy adalah gay, dan imbasnya adalah pada diriku yang menjadi dibenci oleh para wanita yang mungkin saja mengharapkan hubungan lebih dengan Mas Andy. Benar kan? Aku tidak salah.
•••~~~~•••
Note : Pendek? Iya karena ini kategori cerita pendek, aku terinspirasi dari Webtoon namun bukan maksud plagiat. Tolong, jadilah pembaca yang smart ya sayang. Makasih (。・ω・。)
••••~~~•••
Reno
•••~~~•••
Andy
KAMU SEDANG MEMBACA
Dikejar Nikah - Boyxboy
Short StoryBagaimana jadinya jika Reno tiba-tiba diajak nikah sama seorang pria? Baru saja kenal, ngobrol saja tidak pernah. Aneh banget. Namanya Mas Andy, pria berparas tampan dan memiliki tubuh yang gagah, pintar dan sangat perhatian dengan Reno. Diam-diam s...