Pikirkan hal positif tentang kejadian kemarin, mungkin saja akhir pekan menurut Mas Andy adalah hari minggu, bukan sabtu, dan mungkin saja karena aku yang terlalu antusias sehingga berpikir bahwa kemarin Mas Andy dan keluarga bakalan datang, padahal masih hari sabtu. Baiklah, berpikir positif saja iya kan, siapa tau hari minggu ini ada keajaiban.
Tapi...
Aku sudah terlanjur banyak menangis diatas kasur semalaman, belum lagi Mas Danang yang emosi melihat tingkah diriku seperti orang gila ini. Seolah sedang patah hati dengan sosok yang samasekali tidak mengharapkan aku, bahkan aku tidak punya status apa-apa dengan Mas Andy, kan dibilang bahwa aku cuman terlalu berharap saja dengan Mas Andy. Alhasil sekarang ayah dan ibu tidak perduli dengan lamaran itu dan mereka berdua kembali melakukan aktivitas rutin minggu pagi ini, berbeda dengan aku yakin masih berantakan, galau, mata sembab dan mau mandi pagi ini pun rasanya malas banget.
Aku bahkan melempar ponsek ke ujung ruangan kamar karena saking kesalnya, aku melihat ke arah jam dinding bahwa sudah menunjukkan pukul sembilan pagi, dan aku masih berantakan, sudah berapa lama aku seperti ini dari semalam, ya ampun tanpa sadar aku menyakiti diriku sendiri. "Ya ampun Dek, sampai segitunya. Kan Mas udah bilang, jangan terlalu dipikirin. Berharap boleh tapi jangan sampai kebaperan, jadi begitu deh." Mas Danang kebetulan lewat di depat kamarku dengan kondisi pintu yang dia buka, aku malu sebenarnya dengan kakakku itu, tapi bersyukur Mas Danang adalah kakak yang pengertian. "Ini mending kamu jaga Nadia dulu, abis itu kamu sarapan, Mas mau cek ke halaman belakang bantuin ayah lagi di kebun." disusul dengan sosok Nadia, anak kedua kakakku yang berjalan meski pelan, perempuan kecil itu menghampiri diriku dan mencium pipiku yang sedang tersungkur duduk di lantai, terasa lembut dan sepertinya dia tau kalau aku sedang sedih.
"Kak Leno, changan cedih agi ya?" terdengar begitu lugu suara Nadia yang berusaha menghibur diriku, akhirnya aku menggendong anak itu dan mulai berdiri. Baiklah aku harus kuat, dunia belum kiamat, lagipula aku masih dikelilingi orang yang sangat menyayangi diriku.
Pada akhirnya aku mengajak Nadia main di ruang tengah, anak itu sibuk bermain boneka barbie yang aku kasih, untung dia tipe anak yang fokus banget kalau lagi main. Sedangkan aku sibuk menonton acara TV dan entah apa yang aku tonton, berita, gosip dan info seputar selebriti. Ya ampun, aku bingung harus ngapain, lebih baik aku....
Tok Tok Tok!!!
Eh aku mendengar suara pintu, "Siapa?" tanya ibu yang juga mendengar suara pintu yang diketuk dari arah luar. Aku hanya membalas dengan mengedikkan bahu karena aku juga nggak tau siapa.
"Nadiaaa..." Aku melihat Mas Danang masuk dari pintu belakang, disusul dengan sosok ayah yang masih kumal karena abis berkebun di halaman belakang. Kakakku menggendong Nadia dengan segera.
"Yah, ayah. Buka pintunya tuh, ada tamu kayaknya." Ibu masih sibuk di dapur dan meminta tolong pada ayah untuk membuka pintu.
Dan...
"Permisi, maaf ganggu. Apa benar ini rumah kediaman rumah Nak Reno?"
Aku mendengar suara seorang bapak-bapak, aku pun mengintip, disusul dengan Mas Danang yang juga kepo, alhasil ayahku membuka pintu lebar-lebar dan aku dikejutkn dengan sosok empat orang tamu dan salah satunya ada Mas Andy. Benarkah? Ya ampun, benarkah ini keluarga Mas Andy?
"Sesuai dengan janjiku Dek Reno, hari ini aku datang untuk melamarmu." seketika semua hening terdiam ketika mendengar suara Mas Andy, begitu juga ayah yang terdiam mematung melihat keluarga dari Mas Andy.
Tapi, seharusnya tidak sekarang, aku belum siap, mataku sembab dan wajahku kucel banget. Lebih parahnya aku belum mandi, kesan pertama yang buruk. Ya ampun, aku hancur untuk kedua kalinya namun kali ini dihadapan keluarga Mas Andy. Kemudian dengan refleks aku berlari menuju kamar...
"Loh, Dek... Mau kemana?!" Mas Danang berteriak memanggilku yang masih sedang lari.
Ya ampun, jujur aku bingung menjelaskan hidupku sekarang. Tuhan, tolong aku...
•••~~~•••
Reno
•••~~~•••
Andy
KAMU SEDANG MEMBACA
Dikejar Nikah - Boyxboy
Short StoryBagaimana jadinya jika Reno tiba-tiba diajak nikah sama seorang pria? Baru saja kenal, ngobrol saja tidak pernah. Aneh banget. Namanya Mas Andy, pria berparas tampan dan memiliki tubuh yang gagah, pintar dan sangat perhatian dengan Reno. Diam-diam s...