Enam

10.2K 622 15
                                    

Malam harinya aku berniat untuk memberitahu ayah dan ibu soal lamaran Mas Andy, ya ampun ini udah hari jum'at dan besok sudah akhir pekan. Bagaimana kalau Mas Andy beneran datang? Aku saja sampai saat ini masih takut untuk bilang ke orangtuaku. Sambil memandang cermin besar di kamarku, aku mulai berlatih untuk bicara, "Ibu, Ayah. Aku sebentar lagi bakalan dilamar oleh seorang pria..." Ewh! Apakah itu terlalu kedengaran frontal bangat, bahkan sepertinya cermin di depanku tidak mau mendengarnya, ya ampun aku haru bagaimana. Aku harus segera bilang agar terkesan dari akunya yang tidak mengharapkan, setidaknya aku harus mencoba.

"Dek Reno! Cepat keluar, makan malam segera siap nak." tepat sekali, ibu sudah berteriak dan aku harus bergegas keluar dari kamarku, sebaiknya moment kebersamaan malam ini harus aku manfaatkan, aku harus bilang ke mereka berdua soal Mas Andy. Aku pun berlari, tak lupa mengenakan kaos santai karena malam ini aku harus relax alias santai.

"Lama banget keluarnya, ngurung diri di kamar terus ha? Kebiasaan!" Kaget dong aku, saat sampai di ruang tengah untuk menikmati makan malam bersama ternyat di sana ada Mas Danang, dia kakak kandungku, eh iya besok kan sudah akhir pekan, sudah biasa sih Mas Danang main ke rumah ini bersama istrinya dan kedua anaknya. Tapi aku nggak ngeliat ada Mbak Sisca, istri Mas Danang itu sepertinya nggak ikut.

Aku lebih dulu duduk di kursi dan di meja makan, sudah banyak lauk serta nasi disana, "Mbak Sisca nggak ikut Mas? Kemana?" aku bertanya pada kakakku itu selagi yang lainnya juga mulai menyendokkan nasi ke piring masing-masing. Ada Dani anak pertama Mas Danang sekitar umur 6 tahun, dan adik perempuannya yang lucu dan imut bernama Nadia yang masih balita.

Mas Danang masih sibuk menyuapi Nadia, karena memang Nadia susah banget kalau disuruh makan sayur. Namanya juga bocah yakan, susah banget disuruh makan yang sehat-sehat. "Oh, Mbak mu itu sedang ada perjalanan bisnis ke luar kota, makanya dia nggak ikut kesini. Makadari itu Mas repot banget ini ngurus Nadia, susah banget makan kalau nggak sama mama-nya." lucu deh liat Mas Danang kerepotan begitu nyuapin Nadia, memang ya sosok ibu sangat diperlukan bagi rumah tangga. Dan aku? Apakah aku akan menjadi sosok ibu nantinya? Gila, ya ampun aku mikir terlalu jauh tentang hubunganku sama Mas Andy kayaknya. Lagian aku adalah pria, mana cocok jadi seorang ibu, akupun nggak bisa hamil. Reno please sadar, kamu sendiri mulai halu.

Semuanya pada sibuk makan, Mas Danang sibuk dengan Nadia, Dani masih sibuk gangguin ayahku makan, sedangkan ibu masih sibuk menyuapi dirinya sendiri dan tersenyum bahagia melihat tingkah Nadia. Terlalu ramai, terlalu bising, bagaimana aku bisa bicara soal lamaran Mas Andy pada mereka malam ini? Ya ampun, aku sangat bingung, tidak, aku harus berusaha, setidaknya aku harus mencoba.

"Ibu, Ayah..." Suaraku mulai keluar lagi, tapi jujur ini sangat pelan sampai mereka tidak mendengarnya. Atau bahkan mereka semua ternyata masih sibuk masing-masing. Tidak bisa, aku sepertinya kurang berani. "Ibu, Ayah.." lanjutku namun tidak ada respon dari mereka karena mungkin suaraku kabur dengan kebisingan yang dibuat kedua anak Mas Danang.

Sabar...

Aku harus sabar...

"Ayah, Ibu, aku ingin menikah! Besok calonku akan datang untuk melamarku, namanya Mas Andy dan dia adalah seorang laki-laki!" Baiklah aku menggebrak meja makan meski tidak terlalu kencang, aku sedikit berdiri dari dudukku dan berhasil memecah keramaian itu dengan kondisi yang mulai hening seketika. Baiklah ternyata aku tidak sabar.

"APA?"

Semuanya langsung menatap kearahku dengan serentak, bahkan aku mendengar pertanyaan tadi meski hanya singkat. Baiklah, aku mulai takut.

•••~~~•••

Reno

•••~~~•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••~~~•••

Andy

Andy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dikejar Nikah - BoyxboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang