Oh iya benar. Esok harinya tiba dan aku ternyata tidak tertidur pulas, aku bangun jam 4 subuh dan melihat ke arah ruang tamu dan menemukan sosok Mas Andy yang tertidur di atas sofa, aku menyelimutinya dengan selimut kamar tidurku yang aku bawa. Kemudian setelah itu aku langsung ke kamar mandi dan mulai membersihkan diri, kayaknya bukan tidur nyenyak malah semakin hari kayaknya hari pernikahan semakin dekat jadinya aku makin was-was. Hal yang aku pikirkan adalah gimana ya cara menjadi kekasih atau istri yang benar nantinya, notabene aku tuh seorang pria dan nanti bakalan jadi seorang istri, kalau aku perempuan mungkin naluriku bekerja sendiri tapi... Malah ini menjadi beban pikiran untukku. Ya ampun, ternyata semakin dekat dengan tanggal pernikahan malah semakin rumit.
Selesai aku mandi langsung aku mengenakan seragam, sekilas aku melihat bayangan yang ternyata itu sosok ibu yang sudah ada di dapur. Beliau memasak untuk sarapan dan disana juga ada ayah yang masih mengenakan sarung karena abis solat subuh. "Dek, bangunkan Masmu itu tuh, lelaki harus solat subuh, masa mau tidur aja." Aku mendengar suara ayah yang menyuruhku untuk membangunkan Mas Andy, oh iya dia pasti belum solat subuh, lebih baik aku bangunkan.
Melangkahlah aku menuju sofa ruang tengah namun saat aku lihat ternyata sosok Mas Andy sudah tidak ada disana, kemudian aku melihat Mas Andy keluar dari kamarku dengan baju seragam miliknya, ternyata dia sudah rapi. "Loh, Mas udah bangun?"
"Sudah, Adek nggak liat? Tadi pas kamu ke dapur ya mas masuk ke kamar kamu buat solat." begitu jawab Mas Andy dengan senyuman, dia sudah siap dengan tas kerjanya.
Oh begitu, yaudah aku yang sekarang masuk ke dalam kamarku untuk solat. "Yasudah, Mas ke ruang tengah aja. Ibu lagi masak sarapan, kita sarapan bareng ya sebelum ke kantor."
Aku mulai menunaikan ibadah solat Subuh dan alhamdulillah mendapat banyak ketenangan hati entah kenapa. Apa yang bisa aku rasakan sekarang adalah sesuatu yang mungkin tidak bisa dijelaskan saking bahagianya, ada juga sedikit rasa was-was memang karena ini pertama kalinya aku rasakan, jadi niatku berdoa setelah selesai solat subuh adalah diberi kelancaran segala sesuatunya untuk melakukan pernikahan bersama Mas Andy, aamiin.
Kemudian aku mulai melipat sajadah, langkahku mulai menuju ruang tamu karena disana tempat keluargaku biasanya sarapan atau makan-makan gitu deh, benar saja karena sekarang kedua orangtuaku serta Mas Andy sudah duduk untuk siap sarapan. "Sudah solatnya?" ayah bertanya padaku yang baru tiba dekat mereka.
Aku menganggukkan kepala dan segera duduk di sebelah ibu tepat di depan Mas Andy. "Kalian berangkat bersama kan ke kantor? Hati-hati jangan ngebut, jaga kesehatan selalu." ibu mulai berbicara sambil menyendokkan nasi ke piring kita masing-masing, semuanya ibu yang sajikan termasuk lauk serta sayur ke piring sarapan kita. Ya biasalah orang Indonesia kalau sarapan langsung nasi, bukan roti gitu kayak orang luar negeri.
"Iya pasti Bu." Mas Andy menjawab ibu.
Kemudian kita mulai menyantap sarapan pagi ini, ya lauk seadanya yakan. Tapi alhamdulillah aku melihat Mas Andy memakan sarapannya nikmat aja sih, nggak ada raut wajah gimana-gimana. "Makan yang banyak, nambah kalau kurang." ujar ayah yang perhatian banget sama Mas Andy, nggak nyangka sih, yang dulunya menentang sekarang malah mendukung. Bersyukur banget. Namun tiba-tiba Ayah berhenti makan dan mulai memangku dagu dengan tangannya, "Nak Andy, Dek Reno. Ayah dan ibu serta orangtua Nak Andy sudah sepakat, kalau... Rencana pernikahan kalian berdua akan dipercepat seminggu dari sekarang."
"APA?!!!" mendengar itu aku dan Mas Andy langsung kaget dong, eh ya ampun kenapa bisa.
Ibu langsung mengambilkan minum untukku dan Mas Andy ke dalam gelas. Kami berdua meminumnya karena sangat butuh air saat ini. "Tidak usah kaget, ayah dan ibu juga tau kalian sudah siapkan semuanya dengan matang tanpa bantuan kami. Iya kan? Jadi kedua keluarga sepakat pernikahan kalian akan dipercepat. Oke!" lanjut ayahku dan mulai tertawa lebar saat ini.
Aku dan Mas Andy hanya saling bertatapan sekarang, tapi aku bisa melihat senyum Mas Andy juga merekah lebar ketika mendengar penjelasan ayahku barusan. Sepertinya Mas Andy senang, kayaknya nggak ada beban buat dia tapi kenapa malah jadi aku yang makin gugup. Sadarlah, aku harus sadar bahwa ini berita baik. Iya kan? Iya, aku harus bahagia.
•••°°°•••
Note : Maaf telat update karena kena radang tenggorokan, gatel banget tenggorokan rasanya. Kebanyakan minum es pas berbuka nih hehehe, eh nggak sih, emang dasar akunya aja kuat minum es. Dan maaf ya updatenya juga dikit. Moga lekas pulih dan bisa nulis dengan nyaman lagi. Makasih ya sayang udah sempatkan baca, Love you all. SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA.
•••°°°•••
Reno
•••°°°•••
Andy
KAMU SEDANG MEMBACA
Dikejar Nikah - Boyxboy
Short StoryBagaimana jadinya jika Reno tiba-tiba diajak nikah sama seorang pria? Baru saja kenal, ngobrol saja tidak pernah. Aneh banget. Namanya Mas Andy, pria berparas tampan dan memiliki tubuh yang gagah, pintar dan sangat perhatian dengan Reno. Diam-diam s...