🔹🔸🔹Pauvre Enfant
.
.
Jin tengah menatap butiran air hujan yang kini jatuh membasahi bumi. Ia sedang bosan sekarang, pasalnya kakak-kakaknya malah tidur berjamaah.
Ide gila mulai muncul di kepalanya. Dengan langkah pelan, Jin mulai membuka pintu dan keluar dari rumah. Sebenarnya ide gila Jin adalah bermain air hujan. Salahkan saja kakak-kakaknya yang malah tidur dan membuat Jin mati kebosanan.
" Celuu.. Ujannya membuat Njin bacah.. Ugh.. Dingin.. Tapi celu.."
Jin bermain di kubangan air di taman belakang. Sensasi dingin namun menyenangkan membuatnya bahagia saat ini.
Tak lama kemudia Jin melihat sebuah mobil Alphard masuk ke garasi rumahnya. Ya, ibunya pulang.
Jin senang sekali, akhirnya ibunya pulang. Dengan tergesa dia menghampiri ibunya dan memeluk sang ibu, melupakan fakta bahwa dirinya basah kuyup sekarang.
" Mommy.. I micc yu.." ucap Jin.
Nana yang merasakan basah di kakinya langsung melihat kakinya dengan tatapan horor.
' Bocah sialan ini lagi...' batinya.
" Hey... Jauh jauh..."
Nana menghempaskan Jin dari kakinya hingga membuat Jin jatuh ke lantai yang memang lumayan licin akibat ulahnya.
" Kenapa Mommy ndak mau peyuk cama Jin? " tanya Jin dengan mata yang berkaca-kaca.
" Kenapa?! Kau bilang apa?! Kau menghancurkan mimpiku jadi model ambassador terkenal.. Aku sangat menginginkan itu... Tapi karena kau hadir saat itu mimpiku jadi hangus begitu saja.. Kau memang PEMBAWA SIAL!!!" ucap Nana.
Jin hanya menunduk. Jin paling tak suka di bentak. Apalagi oleh ibunya.
Nana pun masuk dan meninggalkan Jin yang masih setia disana. Tanpa berniat membantu, tanpa berniat memeluk dan mengurangi kesedihan anaknya.
" Mommy..." gumam Jin sesenggukan.
" Kapan mommy akan cayang pada Njin..?" ucap bocah itu.
🔹🔸🔹TBC?
😄😄Baru Up ya chingu.. Aku lagi banyak kesibukan nih. Hahaha.. 😄😄😄 Makin gaje ya? Ditunggu deh VoMent nya... See You😍😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Pauvre Enfant { Complete }
RandomDia adik kami.. Meski nyatanya kalian tak menganggap dia anak kalian maka tak apa.. Diaa tetap adik kami..