Chapter 4

6 2 0
                                    

Pagi hari Sabtu kelas X IPS 2 sudah heboh. Di pojok belakang kanan kiri cowok-cowok berkumpul sedang mabar.

Di tengah kelas cewek-cewek berkumpul menggosipkan cewek-cewek kelas lain. Gosip, satu kata yang bisa membuat kompak.

"Itu loh, anak kelas IPA 3. Tercyduck pacaran berdua di kelas."

"Ih iya gue ada denger, sepupu gue anak kelas IPA 2 cerita."

"Gimana gimana? Mereka ngapain?"

"Iyaa ih ngapain tuh."

"Katanya masi PDKT, belom jadiian. Gk tau detail nya ngapain, tapi ya PDKT lah."

"Nah iya gue juga taunya gitu."

"Terus waktu tercyduck itu, pas banget Ibu Ainal lagi bawa gunting, di potong deh rambut si cowok, ceweknya gk tau di apain."

"Bu Ainal bawa-bawa gunting ngapain?!"

"Katanya mau ambil bibit bunga, terus dengar suara gaduh di kelas IPA 3."

"Anjir suara gaduh. Itumah udah iya iya."

"Nah iyakan, gue juga kira gitu."

"Iya woy, udah iya iya itu. Parah mah."

"EH APA INI HP GUE WOY!"

Sekelas kaget mendengar jeritan mendadak. Yang lagi mabar terlempar hp nya. Yang bergosip jatuh dari kursinya.

"Apaan Bel. Kaget elah!"

"Hp gue kenapa bahasa Arab! Tangan jahil siapa ini!" Bela menyodorkan hp nya. Memperlihat ke semua orang bahasa di hp nya yang sudah berubah menjadi bahasa Arab.

Kompak semua melihat ke arah Zima. Si tangan jahil yang tidak bisa diam.

"Hahahah! Iya iya gue." Zima tertawa yang akhirnya menular keseluruh cewek.

Tok tok tok

"Udah bisa Ibu masuk?" Suara ibu Nur terdengar dari pintu kelas. Sontak semua berlari berhamburan ke tempat duduk masing-masing.

Pelajaran lintas minat kimia dimulai!

Pelajaran kimia diisi dengan 80% menyatat dan sisanya memabahas soal, di respon dengan anggukan pura-pura mengerti sekelas.

Di hari pertama masuk sudah diperintah mencatat 1 Bab buku. Sempat terfikir untuk mem-fotocopy buku lau ditempel ke catatan, tapi ya, hanya ide. Kalau keterusan siap-siap kena smackdown atau paling tidak siraman rohani nya Ibu Nur.

"Gilak, gue udah nyatat sampe bab empat. Enggak ada satu pun yang gue ngerti." Keluh Nisa, karena teman sebangkunya izin ia duduk bertiga dengan Aubree dan Putri di barusan tengah.

Sempat kena marah, tapi akhirnya Ibu Nur menyerah berdebat lawan 3.

"Gue cuma ingat H2O sama C2O. Disuruh maju fix gue matung." Putri menjatuhkan kepala nya di atas meja.

"Lah itu anak SD juga udah pada tau Puput." Ujar Aubree.

"Makanya, ini otak gue kalo untuk pel IPA cuma jalan sampek SD." Aubree dan Nisa terbahak, tapi buru-buru menutup mulut, lupa masi ada guru didepan.

"Parah lo. Setidaknya gue waktu SMP masih jalan lah, walaupun banyak polisi tidur sama lampu merah." Jawab Nisa.

"Anjir kalian berdua, iya iya aja lah gue." Aubree sekuat tenaga menahan tawanya, kedua curut ini bisa saja membuat candaan di tengah pelajaran Ibu Nur.

Hi! MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang