Chapter 12

2 2 0
                                    

Setelah 2 jam berada dalam hiruk pikuk mall, membongkar koper untuk menyimpan coat dan tas, lalu berpelukan dengan Arvyn, akhirnya Aubree dan Archer duduk dengan nyaman di pesawat.

Siap-siap menempuh perjalanan selama 12 jam Aubree mengisi perutnya dan berencana tidur nyenyak sampai mendarat. Itu rencana awal sebelum akhirnya tergoda ikut menonton film bersama Archer.

Sangking fokus menonton Aubree tidak sadar Archer menatapnya. Mereka duduk bersebelahan, menonton film yang sama dari monitor yang berbeda.

"Ker." Panggil Archer.

"Hm." Aubree tidak berniat mengalihkan tatapannya dari film.

"I like you." Ujar Archer lirih. Entah di dengar Aubree yang memakai headset.

Aubree mendengarnya, dia menoleh dengan cepat dengan wajah terkejut. "Lo bilang apa tadi?"

Archer mengerjap, "I-"

"Stop!" Aubree memberi tanda stop dengan tangannya. "Gue rasa lo udah kejauhan Ar."

"Mantan lo kan?" Aubree terbelalak, dari mana Archer tahu tentang itu.

"Gue tau kok. Gue curiga awalnya sama salah satu cowok yang sering komen di Ig lo. Gue cari tau ternyata mantan lo." Archer menatap sendu.

"Lo belum move on Ker?"

Aubree menggeleng, "Bukan belum, gue emang enggak mau move on. So please-"

"Sebelum kalian balikan masih ada kesempatan buat gue. Dan gue bakal usahain itu semaksimal mungkin. Jadi kalau suatu saat nanti lo berpaling, gue siap." Setelah mengatakan kalimat laknat itu Archer memasang kembali headphone nya dan fokus menonton.

Aubree mendengus, "Gimana mau berpaling, gue aja mau pindah. Hopeless romantic banget lo tilil."

🍃🍃🍃

Mereka sampai subuh, setelah transit di Malaysia. Aubree yang belum bisa membuka mata meminta tidur dulu di lounge, berakhir dengan mereka keluar dari bandara pukul 9.

"Sopir lo udah sampai?" Archer melihat sekeliling, mencari orang dengan tanda nama Aubree

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sopir lo udah sampai?" Archer melihat sekeliling, mencari orang dengan tanda nama Aubree .

"Udah, itu yang di tengah, tanda gue. Lo gimana?" Jawab Aubree sambil menunjuk Pak Hedri, sopir keluarga mereka selama di Indonesia.

"Gue nitip mobil di bandara." Archer mengeluarkan kunci mobil dari sakunya.

"Bisa nyetir kan lo? Nggak ngantuk kan?" Tanya Aubree dengan dahi berkerut.

"Enggak, makanya gue mau istirahat juga tadi." Jawab Archer.

"Pantes langsung mau." Aubree mangut-mangut.

Archer mengulurkan tangan mengelus kepala Aubree , "See you tomorrow Kerry. Langsung pulang, jangan hangout lagi."

Aubree mengangguk dan melambaikan tangan saat Archer melangkah ke arah parkiran penitipan mobil. Ingin sekali dia mempelintir tangan Archer yang sering mengusap kepalanya.

Hi! MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang