Senin pagi.
Satu satunya pagi yang paling sibuk bagi Aubree, dan kawan-kawannya. Ada upacara, dan pelajaran pertama matematika. Bersama wali kelas IPS 2 tercinta.
Cewek-cewek punya spot duduk sendiri sambil menunggu upacara di mulai. Di tangga dua tingkat depan ruang guru. Yang kadang-kadang harus rela sedikit basah kalau guru minta tolong siram bunga.
Dari lobby yang jaraknya tiga meter dari spot duduk, Ersza berlari-lari sambil berteriak, "Woy! Udah siap catatan matek kalian semua?!"
"Udah lah. Ulangan kita hari ini, disuruh kumpul catatan." Jawab Rara.
"Mati gue belom siap!" Ujar Ersza memelas.
"Rest in peace." Serentak semua menyahut.
"Jahad banget kawan gue pada." Ersza menyebik.
"Masih sepuluh menit lagi, kejar terus. Itu catatan udah dikirim di group WA semalam." Ujar Wulan gemas dengan kelemotan Ersza.
"Oke oke." Mengeluarkan semua peralatan perangnya, Ersza tanjap gas.
Buk
Ula yang baru datang menjatuhkan tas nya di lantai. Duduk di paling depan, menghadap semua. "Gue beli nasi gurih, yang mau suapan antri."
Kompak semuanya bangun dan membuat barisan memanjang, mengantri untuk sesuap nasi.
"Gua mau toconya La."
"Gue pake tempe aja La."
"Gue banyak nasinya La."
"La gak usah pake lauk, nasi doang."
"La gue dua suapan dong, laper banget nih."
"La gue mau kacangnya."
"La gue mau teri nya."
"La gue mau pake pergedel."
Dan masih banyak lagi request suapan nasi gurih, berlanjut terus hingga bungkusan kinclong, habis tanpa satu butirpun tersisa.
"YES! SEMANGAT GUE UPACARA. Nasi gurih pelopor bara api." Dea, seperti biasa bar bar.
"Hayuk gais!! Sebelum di kejar pake sapu keramat Bu Ainal!"
🍃🍃🍃
"Seger banget AC kelas. Cuma hari Senin pagi ni AC terasa sejuknya." Aubree merentangkan tangan di depan AC. Maklum, dia duduk jauh dari AC.
"Satu lagi Rin. Habis olga, beuh! Dingin, seger, nikmat pokoknya." Ujar Tura, yang di angguki semua.
Putri yang baru masuk menepuk-nepuk papan menarik perhatian semua orang. "Gais gais cepet ke kantin sebelum ibu masuk!" Semua sontak keluar kelas, wajib ke kantin sebelum masuk pelajaran. Entah itu untuk menyetok cemilan selama belajar, atau mengisi perut bagi yang belum sarapan.
"Cepet woy, ulangan kita!" Ujar Bela sambil berjalan cepat.
"Sok kali, percaya gue paling dua orang yang bisa jawab setengah. Yang lain satu aja gak ngerti." Jawab Nisa.
"Kan kita optimis dulu atuh Nis." Diya menjawab.
"Yaudah gue optimis. Kalau gak bisa, lo bagi gue jawabanya." Nisa mengukurkan kelingki, meminta Diya untuk berjanji.
"Lah, gue salah satu yang termasuk satu soal aja gak ngerti Nis, masa janji sama gue."
"Kampret lu PHP!"
🍃🍃🍃
Ulangan akhirnya terlaksana. Sunyi, sepi. Bukan karena fokus ulangan. Tapi fokus cari cara nyontek. "Duh, kapan kita belajar ini woy." Bisik-bisik di kelas mulai terdengar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi! Mate
Ficção Adolescente"Jangan jadi mantan lama-lama, kapan balikannya?" - Sammy. "I pink you Bree." - Callum "Say the answer louder Aubree!" - Rachel & Jessi "Yes! I WILL!" - Aubree • • • Nggak pinter buat summary mohon di maklumi:) But this story is simple with some sl...