5-KABUR

10 5 0
                                    

Alesha perempuan itu sedang buru buru untuk menghindar dari Raka. Soalnya Raka sudah berpesan bahwa tadi di kantin dia memperingatkan untuk pulang bareng kalo ingin tahu mengapa nyawanya di bawa bawa. Alesha yang takut itu terjadi langsung ingin menghindar dari Raka, tidak ingin berurusan. Dan gak perduli.

Sesudah mengemasa buku bukunya langsung, alesha melirik ke luar kelas siapa tau ada Raka yang menunggu nya di luar. Tetapi tidak ada syukurlah beruntung nya dia. Alesha segera mengeluarkan hpnya di saku bajunya dan menelfon seseorang untuk menjemputnya. Sambil melirik kanan dan kiri. Alesha mengeluarkan masker yang sempat tadi pagi dia bawa dan memakainya langsung agar tidak ketahuan.

Dan kini rambutnya yang di gerai begitu saja agar tidak terlihat bahwa itu adalah alesha. Cukup kemarin dia berulah bareng geng Roar dan ketuanya kali ini tidak. Alesha menunggunya di gerbang sambil beberapa siswa yang tengah kumpul untuk menunggu jemputan.

"Alesha! Lo tumben pake masker?" tanya dita mengagetkan.

Alesha yang tengah bingung mencari cari alasan. "Emm oh gue flu iya!" jawab alesha yang pura pura.

Dita mendelik tidak enak. "Tadi pagi lo baik baik aja, kenapa sekarang bisa flu?" tanya dita.

"Gue gatau, sakit kan bisa datang kapan aja dit, gue duluan ya jemputan gue udah dateng bye!" alibi alesha yang melihat jemputannya datang.

Alesha menaiki motor yang menjadi jemputannya itu. Raka yang melihat alesha dari gerbang itu sudah tau bahwa itu memanglah alesha, yang sengaja ingin menghindar darinya. Melihat itu Raka segera bergegas untuk mengikuti alesha.

"WOY KA WARBER BIASA LO, JANGAN TELAT?!" teriak Deska.

Raka hanya menujukan jari jempol nya lalu langsung pergi.

"Den lo pulang atau langsung ke warber?" tanya Jovan. "Pulang," jawabnya singkat.

Memang kebiasaan Alden saat pulang sekolah pulang lalu bermain kembali hanya untuk sekedar ganti baju, dan izin. Anak pintar memang begitu.

Raka yang terus mengikuti ke arah alesha dan jemputan nya. Lalu motor itu berbelok ke arah perumahan alesha yang setau Raka. Raka yang memilih melihat dari jauh untuk mengamati wajah cowok yang jadi jemputan alesha itu dia sangat penasaran bahwa itu adalah andrew. Bisa saja andrew memalsukan namanya untuk menjebak alesha dalam sebuah misinya yang sialan itu.

Melihat alesha yang turun dari motor dan mengucapkan terima kasih, cowok itu tidak kelihatan di mata Raka hanya keliatan bentuk rambutnya. Raka menggertak pohon yang ada di sampingnya.

"Bajingan!"

Raka yang lantas mengikuti cowok itu untuk menjegatnya dia terlalu penasaran kepada cowok tersebut. Saat ingin mengikuti nya berbelok ke arah lain dia mendapatkan sial bahwa di depan nya ini ada kecelakaan yang menyebabkan macet dan jejak cowok itu hilang.

"Gue pastiin, bakal gue cari tau."

Raka yang langsung beranjak dan pergi belok untuk ke aah warber. Jalanan tidak macet dan kesempatan itu Raka di buat kebut kebutan di tengah jalan yang membuat emosinya meluapkan di jalan. Beberapa menit kemudian baru sampai di warber sudah ada beberapa orang.

"Bujur buset, kemana aja lo?" tanya Jovan yang mengaduk mienya.

"Biasa,"

"Di samperin tante tante lagi lo?" celetuk jidan yang membuat Deska ketawa. "Yakali lo ji, yang ada si bos galakin! Kaya gatau aja. Tukang sayur deket rumah gue aja takut," sahut Deska.

"Brisik! Alden kemana?" tanya balik Raka yang duduk dan menempatkan tasnya di meja. Sambil mengambil satu batang rokok. "Pulang, sejak kapan lo ngerokok tiap hari ka?" tanya jidan.

ROAR √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang