Lee Minho atau yang biasa dipanggil Minho adalah seorang pemuda berdarah korea yang biasa saja. Yaah, ia memang 'sedikit' lebih tampan dari pemuda korea biasa lainnya. Tapi, sejauh ini tidak ada yang terlalu spesial darinya. Kecuali kemampuan menarinya yang bisa dibilang sangat bagus. Tapi selain itu, ia hanya pemuda biasa.
Hari ini, seperti biasa, ia pergi latihan ke salah satu sekolah tari di Seoul. Cuacanya seperti tidak mendukung, langit gelap dengan awan mendung disekitarnya. Ditambah suara gemuruh juga kilatan yang sesekali saling bersautan.
"sepertinya akan turun hujan" gumamnya saat duduk di halte bus dekat rumahnya. Ia sedikit takut, bagaimana jika tidak ada bus?
Ternyata, tak lama kemudian hujan memang turun meskipun tidak terlalu deras, tapi tetap saja bisa membuat tanah seakan ikut bersedih karena tumpahan air dari langit itu, juga membuat Minho sedikit menggigil.
Tiba-tiba ada sebuah mobil minibus berwarna silver berhenti didepannya, ia tau siapa pemilik mobil ini. Bang Chan. "Minho, Mau bareng?" tanya Chan.
"oi cepat, nanti kita terlambat" ujar satu orang lagi yang duduk disamping pengemudi. Seo Changbin. Dengan semangat Minho mendekati mobil dan masuk. Ternyata, di jok belakang ada Felix yang tengah tertidur pulas. "yang lain sudah sampai?" tanya Minho saat mobil telah berjalan.
"iya, kami terlambat karena Felix. Ia tadi demam. untung saja sekarang sudah agak menurun demamnya" jawab Chan yang masih fokus berkendara. Sementara Changbin sedang memainkan ponselnya.
Minho mengangguk lalu menoleh pada segerombol orang yang tengah mengangkat benerapa poster yang isinya tentang pemboikotan negara Jepang. Bisa dibilang mereka sedang Ber-demonstrasi.
"apa mereka tidak takut sakit? masih berdemo di keadaan hujan seperti ini?" celetuk Changbin yang membuat Minho menoleh. Begitu juga Chan, tapi ia lalu kembali fokus pada jalanan didepannya. Chan menghela nafas, "namanya juga orang demo. mau panas mau hujan pasti tetap akan seperti itu"
"omong-omong soal demo, kenapa mereka harus melakukan itu. bukannya meskipun mereka tidak melakukan demo, pemerintah akan tetap melakukan pemboikotan negara jepang?" tanya Minho.
Chan menghela nafas, "entahlah. Namanya juga manusia"
Setelah itu hening. Tidak ada lagi percakapan diantara mereka sampai mereka tiba ditempat latihan.
Ternyata benar, semua sudah berkumpul, kecuali mereka ber-empat. Hari ini ada sekitar duapuluh sampai duapuluh lima grup yang akan melaksanakan latihan di tempat itu.
Ada ATEEZ, 1TEAM, THE BOYZ, VERIVERY, SF9, CRAVITY, TXT,TREASURE, 1THE9, AB6IX, NCT DREAM dan STRAYKIDS—grup tarinya bersama teman-temannya yang lain
Juga grup wanita seperti (G)I-DLE, ITZY, IZ*ONE, EVERGLOW, BVNDIT, ROCKET PUNCH, WEKIMEKI, ANS, CHERRY BULLET dan CLC.
Semua sudah berkumpul, hanya tinggal mereka berempat yang belum datang.
"hey, bangun Felix!" minho berusaha membangunkan Felix yang masih saja tertidur pulas. "engh"
Tapi sayang, Felix hanya bergerak tanpa ada niatan untuk bangun. "bangun Lee Felix! kita sudah sampai!" teriak minho, kali ini ia mengguncangkan tubuh Felix lebih keras dari sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Foreign
Fanfiction[complite] Minho, hanya pemuda biasa. Tapi hidupnya berubah saat ia bertemu seorang wanita yang basah kuyup saat ia akan pulang dari academy tarinya. © Zachwafr, 2020