Minhyuk memandangi jendela dan laptopnya bergantian. Diluar sana langit tampak gelap tanpa ada bintang maupun bulan menemani. Hujan sebentar lagi akan mengguyur bumi.
Ia lalu berdecak, "tck, kemana dia?"
"kebiasaan, ponsel malah dimatikan. Dia itu memang rajanya pembuat khawatir, bla bla bla" Minhyuk terus berceloteh sambil sesekali mengambil cemilan yang berada di toples.
Pria itu juga sedang menonton drama kesukaannya. Berjudul 'Vagabond'. Sebenarnya drama itu sudah selesai benerapa bulan yang lalu, tapi karena kemarin ia sibuk jadi ia harus menontonnya di aplikasi menonton drama.
"Tembak aja! Biar tahu rasa dia!" ucapnya seraya memandangi layar laptop. Tangannya menggerayap di dalam toples yang sudah kosong.
"Loh? Sudah habis?" Minhyuk mempause videonya dan pergi kedapur untuk mengambil minum dan mencuci toples itu.
"Cari Minho aja lah, sambil beli cemilan." Minhyuk berjalan mengambil mantel dan sepatunya. Tak lupa ia mematikan Laptop kesayangannya.
Saat ia akan membuka pintu, ekor matanya menangkap sesuatu yang sangat tidak asing. Sepuah pot bunga kecil berwarna hijau muda dengan gambar bunga sebagai hiasannya.Lelaki itu tersenyum tipis, sejenak ia berfikir. "besok aku ajak Minho untuk mengunjungi Minji" ucapnya.
Ia lalu membuka pintu rumahnya, tak lupa ia juga menyambar payung. Hujan musim semi terkadang menyebalkan.
.
.
.
Sakura membuka matanya yang masih terasa berat. Ia lalu mengerjap untuk menstabilkan indra penglihatannya. Dilihatnya sekeliling yang tampak gelap gulita. Ia menghela nafas, Minho belum kembali.
Perlahan, ia turun dari tempat tidur dan meraba-raba tembok agar menemukan saklar lampu.
Tek!
Sekali lagi Sakura mengerjapkan matanya yang kaget karena datangnya cahaya yang mendadak. Perempuan itu menghela nafas. Memerhatikan sekitar lalu memasuki kamar mandi untuk menyegarkan wajahnya.
Sakura mengusap wajahnya, melirik bayangan dirinya yang berada di dalam cermin.
Pikirannya berkecamuk. Ia dilema, apa yang harus ia lakukan. Ia tidak mungkin bertahan disini terlalu lama. Tapi ia masih takut untuk menghadapi dunia yang tidak ia kenal.
Dan bagaimana cara ia bisa menghadapi para bajingan itu?
Sakura menoleh saat mendengar suara pintu yang dibuka. Ia tersenyum tipis, tak mampu menampung kebahagiaan. Itu pasti Minho.
Senyumnya memudar saat orang yang membuka pintu itu bukan Minho. Melainkan seorang lelaki dengan wajah yang mirip.... Chaewon?
Lelaki itu tampak terkejut, ia menampakkan senyum canggungnya yang membuat Sakura bingung.
"a-ah, maaf. Pasti aku salah rumah." lelaki itu mengaruk tengguknya yang tak gatal. "maaf mengganggu, aku permisi"
"Tu-tunggu!" Sakura sedikit berteriak, membuat lelaki itu sedikit tersentak dan menoleh seketika.
"k-kamu cari siapa?" tanya Sakura.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Foreign
Fanfiction[complite] Minho, hanya pemuda biasa. Tapi hidupnya berubah saat ia bertemu seorang wanita yang basah kuyup saat ia akan pulang dari academy tarinya. © Zachwafr, 2020