7

7K 741 22
                                    

"Kita perlu bicara." ulang Taehyung seraya melepaskan cekalannya pada tangan Jennie.

Mendengar itu, Jennie terdiam sebentar. Tampak berpikir sebelum mengangguk kecil.

Taehyung berdehem pelan sebelum memulai. "Apa kau sedang menghindariku lagi?"

"Ne?"

"Lima hari ini. Apa kau mencoba menjauh?" ujar Taehyung memperjelas.

Jennie menelan ludah sambil memalingkan wajahnya. Ya. Lima hari ini, Jennie mencoba tidak berinteraksi lagi dengan Taehyung setelah gosip itu menyebar. Menjaga jarak adalah hal yang terbaik meski memang tidak ada yang terjadi di antara keduanya kecuali malam itu.

Malam itu.

Malam dimana saat pria itu menolongnya dari pria bajingan yang hendak menyentuhnya---dan membawanya ke apartemennya---lalu menciumnya.

Pada saat itu, Jennie merasakan letupan aneh itu makin bergemuruh seiring bibir pria itu terus melumatnya. Menciptakan gejolak aneh yang dirasakan Jennie hingga membuatnya pening.

Mengingatnya, wajah Jennie berubah memerah. Sampai kini, gejolak itu muncul kembali setiap berdekatan dengan Kim Taehyung, gurunya itu.

Seperti saat ini.

Ditanya hal itu, Jennie tergagap bingung. Sial. Mengapa ia selalu gugup seperti ini. Biasanya, jika di hadapkan dengan pria itu, kata-kata makian dan kekesalan selalu terlontar dari mulutnya. Tapi kini ia mendadak ciut. Entah kemana perginya keberaniannya itu. Semua telah lenyap sejak Jennie terhanyut akan ciuman pria itu. Di tambah saat insiden di kolam ketika Jennie melakukan tindakan bodoh hingga menimbulkan kehebohan berkepanjangan. Sungguh... Jennie benar-benar tidak mempunyai muka lagi untuk berhadapan dengan Taehyung.

"Jennie?"

Panggilan itu sukses membuat lamunan Jennie buyar. Jennie segera mendongak. Temukan wajah Taehyung yang menatapnya heran. Menanti jawabannya.

"Ah, apa maksudmu, Pak Kim?" tanya Jennie balik. "Aku tidak menghindarimu. Lagi pula... M-memang kita sedekat apa hingga kau menanyakan hal itu?"

Taehyung menaikkan sebelah alisnya. Memasang senyum tipis di wajahnya. "Tapi kau tampak terganggu. Apa... Gosip itu membuatmu tak nyaman?"

Ya.

"Tidak." jawab Jennie cepat.

Taehyung terkekeh. "Kau berbohong." ia memiringkan wajahnya, "Matamu mengatakan segalanya."

"Begitu, ya?" Jennie ikut memiringkan wajahnya. "Tapi aku memang tidak lagi berbohong," sangkalnya sambil memasang senyum kecil agar tidak terlihat gugup oleh pria itu.

Melihat responnya, Taehyung terkekeh samar. Ia lalu mengangguk kecil seolah mempercayai perkataan gadis itu. Padahal ia tahu jika Jennie memang terganggu oleh rumor tentang keduanya saat ini. Kalau tidak, untuk apa gadis itu berada di sekitar papan mading lalu memperdebatkannya dengan Taeyong, mantan kekasihnya.

"Aku ingin membicarakan sesuatu padamu," Taehyung mengalihkan topik. Air mukanya berubah serius. "Soal malam itu."

Jennie terbatuk.

Tiga kata itu sontak membuat Jennie memanas seketika. "M-mwo?"

"Tentang ciuman itu."

Jennie terbatuk, lagi.

Hei, mengapa dia harus memperjelasnya?!

"Malam itu, aku benar-benar hilang kendali. Aku tidak tahu apa yang terjadi padaku hingga nekat menciummu." Taehyung berkata dengan menatap netra milik Jennie begitu intens.

Teacher, I'm in Love With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang