Permintaan Jennie disetujui.
Ya. Kini ia berada di apartemen Taehyung. Duduk dengan canggung di atas sofa ruang tamu. Menatap si empunya yang sedang sibuk membuatkan sesuatu di balik pantry. Sepanjang perjalanan sampai saat ini keduanya tidak terlibat percakapan apa pun. Jennie masih syok. Sementara Taehyung, pria itu hanya terdiam seolah tidak ingin menganggu. Memaklumi keadaan gadis itu yang tampak kacau.
Jennie tidak menyangka jika ia harus terpaksa menginap semalam disini. Ia benar-benar tersiksa oleh suasana canggung ini. Berduaan dengan Taehyung tiba-tiba memunculkan kembali ingatan kejadian di klinik tempo hari lalu. Sampai saat ini, Jennie merasa kesal akan hal itu. Tapi, melihat kini pria itu yang membantunya dari kejadian mengerikan di gang itu membuatnya harus mengakui jika pria itu masih memiliki sedikit kebaikan.
Gadis itu menoleh ketika melihat Taehyung mulai berjalan ke arahnya dengan membawa nampan yang berisi segelas teh citron. "Minumlah ini. Tubuhmu akan membaik," ujar Taehyung sambil mendudukkan bokongnya tepat di samping gadis itu.
"Terima kasih," ucapnya.
Jennie meraih gelas itu dan menyesapnya pelan-pelan. Tenggorokannya terasa hangat dan tubuhnya yang dingin karena menegang sedikit demi sedikit mulai rileks.
Hening melanda keduanya lagi. Membuat Jennie mencengkram gelas itu dengan erat karena merasa kikuk. Sial. Kenapa ia jadi gugup seperti ini?
Taehyung lantas buka suara, "Kenapa kau pulang semalam itu?" Jennie menoleh, "Apa kau tidak tahu bahwa kejahatan selalu ada dimana-mana?"
Terdiam sebentar, Jennie lalu menceritakannya jika ia habis pulang setelah bermain bersama teman-temannya dan mau tak mau melewati gang itu karena sudah terlalu malam. "Gang itu jalan pintas untuk sampai rumahku. Aku tidak tahu jika aku sedang diikuti,"
Taehyung menghela napas. Membayangkan jika ia tidak menolongnya saat itu mungkin hal-hal mengerikan akan terjadi pada gadis itu. "Mana ponselmu?"
Jennie menoleh dan mengerjap bingung ke arahnya. Taehyung lalu mengeluarkan ponselnya dan melirik Jennie seolah memberi kode untuk gadis itu memberikan ponselnya.
Masih merasa bingung, Jennie lantas merogoh ponselnya dari tas dan menyodorkannya pada pria itu.
Taehyung meraihnya lalu mulai mengetikkan sesuatu di ponsel miliknya. Setelah itu terdengar dering ponsel milik pria itu menyala. Taehyung lalu menatapnya, "Aku sudah menyimpan nomorku di ponselmu. Jika kau butuh sesuatu, telpon saja aku. Mengerti?"
Mendengarnya, Jennie mengernyit. "Ku rasa itu terlalu berlebihan, Pak Kim. Aku... Baik-baik saja. Kau tidak perlu mencemaskanku."
Taehyung menaikkan satu alisnya mendengar respon gadis itu. "Tidak ada yang berlebihan menurutku. Kau tahu... Aku ini gurumu. Tentu saja aku mencemaskan muridku sendiri,"
Oh.
Mengapa Jennie mengira ini hal yang lebih?
Jennie lalu berdehem. Menetralkan perasaan yang berubah tidak normal. "B-baiklah. Aku akan menyimpannya. Tapi... Ku rasa kita tidak sedekat itu untuk saling menghubungi, bukan?"
"Ah, apa kau masih kesal padaku?" Taehyung bertanya sambil menatap Jennie yang terlihat salah tingkah.
"Aku rasa kau tahu jawabannya." jawab Jennie dengan memalingkan wajahnya. "Jadi tolong, jangan membahas hal itu lagi, Pak Kim."
Taehyung terkekeh kecil sambil mengangguk-nganggukkan kepalanya.
Jennie lantas berdiri. "Terima kasih tehnya. Aku permisi," katanya sembari berjalan membawa cangkir dan nampan itu ke arah dapur. Meninggalkan Taehyung yang masih terduduk bingung melihat tingkahnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/220163538-288-k508370.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Teacher, I'm in Love With You
Hayran Kurgu[M] Semua bermula ketika malam itu. Jennie yang salah paham tak sengaja mencium Kim Taehyung yang tak lain adalah guru baru di sekolahnya. #1 on Jenkook (06/05/20) #8 on Jenkook (10/08/20) #31 on Taennie (10/01/21 #50 on Taennie (02/01/21) #64 on T...