part 15 (REVISI)

571 48 0
                                    

~Happy reading~

Aku bahagia walaupun hanya sebentar bersamamu
Aku bahagia walaupun hanya tertawa bersamamu
Tapi aku kesal jika manahan rindu untukmu

*********

Dalam kesunyian malam terlihat bintang-bintang yang menghiasi langitnya. Pancaran cahayanya menelusup masuk ke celah jendela. Amora dengan resah mengamati pancaran cahaya tersebut. Terlihat dari sorot matanya terpampang kerinduan yang enggan untuk diungkapkan.

"Kenapa aku merindukan Xavier? Mungkin karena aku terlalu sering memikirkannya," pikir Amora.

Hatinya sangat gelisah, perasaan yang sekarang dirasakan Amora membuatnya seperti orang yang kehilangan akal. Amora tak kuasa menahan rasa rindu kepada sang Lord.

"Ini sangat menyebalkan, kalau aku tahu jadi seperti ini mungkin aku tidak akan jatuh cinta." Amora menganggap bahwa jatuh cinta kepada Xavier adalah suatu kesalahan karena pada dasarnya Amora tidak menyukai sikap arogan dari Xavier. Namun, perlahan Amora menyukai semua yang ada pada diri Xavier semenjak keduanya telah menyatakan perasaan masing-masing.

Tidak terasa Amora sudah berjam-jam mengamati langit dan itu membuat rasa kantuk mulai menghampirinya. Amora memutuskan untuk pergi tidur. Saat akan merebahkan tubuhnya tiba-tiba terdengar dentuman keras di balkon kamar Amora, untung saja tidak ada penjaga yang mendengar suara tersebut.

Amora panik lalu mengambil gagang sapu untuk berjaga-jaga. Amora mengendap-endap mendekati balkon dan saat Amora akan bersiap memukul tiba-tiba muncul seseorang. Orang itu membalikkan badannya menghadap Amora.

Amora terkejut. "Xavier, apa yang kau lakukan disini?!" pekik Amora.

"Tentu saja untuk menemuimu ...,"  Xavier menjeda ucapannya lalu berkata, "Aku sangat merindukan tuan putriku."

Xavier merentangkan kedua tangannya lalu Amora melempar gagang sapu tersebut ke sembarang tempat dan segera memeluk Xavier. Amora sangat merindukan Xavier.

"Kenapa kau memanjat tembok, bukankah terlalu berbahaya? Bagaimana jika kau jatuh?" ujar Amora, menatap wajah tampan milik pujaan hatinya.

"Apa boleh buat, mana mungkin aku menemui seorang putri di tengah malam, itu menyangkut harga diri seorang Lord." Xavier tersenyum tipis lalu mengusap lembut rambut hitam milik Amora.

"Tapi kau tetap menemui seorang putri walaupun dengan menyelinap seperti ini," kekeh Amora.

"Bukankah itu sama saja?" tambah Amora.

Xavier tidak menghiraukan ucapan Amora yang seperti mengejeknya. Xavier melepaskan pelukan Amora dan mengajaknya untuk masuk ke dalam kamar. Mereka berdua duduk didekat jendela kamar milik Amora untuk menikmati bintang-bintang yang bertaburan menghiasi langit malam.

"Indah bukan?" ucap Xavier lalu mengecup kening Amora.

Amora menatap wajah Xavier, tangannya terulur membelai wajah tampan Xavier. Merasakan sentuhan lembut diwajahnya, Xavier mulai memejamkan mata. Xavier sangat menikmati setiap sentuhan tangan Amora, setelah puas mengamati wajah tampan Xavier tiba-tiba tangan Amora mencubit pipi Xavier.

Awwww!

"Apa yang kau lakukan?" Xavier mendengus kesal, ia mengira jika Amora akan menciumnya dan ternyata yang ia dapatkan malah sebuah cubitan di pipi. Xavier mengelus pipinya yang memerah akibat ulah Amora.

"Kau kira aku akan menciummu, hmmftt!" Melihat ekspresi Xavier yang berubah kesal membuat Amora menahan tawanya.

Xavier kesal lalu tiba-tiba muncul ide jahilnya, Xavier mendekatkan wajahnya pada Amora, tangan kanannya memegang pinggang ramping Amora untuk membuatnya semakin mendekat pada Xavier.

Kemudian Xavier mencium pipi Amora dengan cepat lalu Xavier berlari meninggalkan Amora yang mematung karena terkejut akibat ulah Xavier.

Xavier menuruni tembok menara Utara, kamar milik Amora berada di menara paling Utara. Setelah berhasil menuruni tembok Xavier terdiam sesaat lalu mendongakkan kepalanya ke atas. Amora yang tadinya masih mematung ditempatnya segera berlari ke balkon untuk melihat Xavier.

"Awas kau Xavier!" teriak Amora lalu Amora segera menutup mulutnya dengan kedua tangannya, untung saja para penjaga tidak mendengar teriakan Amora.

Xavier yang melihat tingkah Amora hanya bisa tertawa kecil lalu mengedipkan sebelah matanya untuk menggoda Amora yang sedang kesal. Kemudian Xavier segera berlari keluar dari kerajaan sembari melambaikan tangannya kepada Amora.

TBC-

Next part ➡️

LORD DEVIL : the rising of the king's heart✓ (PROSES REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang