part 32

389 22 2
                                    

Hari demi hari telah berlalu, terlihat seorang gadis cantik yang berjalan beriringan dengan seorang pria. Mereka berdua pergi menuju kamar untuk beristirahat, mengingat hampir seharian penuh menghabiskan waktu di arena latihan.

Sesampainya di kamar, pria tersebut mengunci pintu lalu segera mengikuti langkah kaki sang gadis yang berjalan menuju balkon kamar mereka.

"Apa yang kau lakukan disini, kau tidak kedinginan?" tanyanya sembari memeluk sang gadis dari belakang.

Gadis yang kini telah menjadi seorang istri sekaligus ratu kerajaan Rusia segera membalikkan badan ketika mendengar pertanyaan suaminya.

"Aku sedang mencari bulan di tengah gelapnya malam, dia begitu indah walaupun sinar yang dipancarkannya berasal dari matahari," ucap Amora sembari memeluk suaminya.

Xavier tersenyum lalu berkata, "mereka saling melengkapi antara satu sama lain, aku berharap kita dapat seperti mereka."

Amora menganggukkan kepalanya lalu kembali memeluk suaminya untuk mencari sebuah kehangatan sedangkan Xavier sesekali mengecup puncak kepala istrinya.

"Apa kau tahu, setiap hari dan setiap malam aku selalu ingin merasakan sentuhan mu," ucap Xavier yang membuat istrinya mendongakkan kepalanya.

"Apa maksudmu? Aku tidak mengerti." Amora kebingungan dengan ucapan suaminya.

"Kau pura-pura tidak tahu atau harus aku beri tahu dengan jelas," ujar Xavier dengan senyuman menggoda.

"Kau ini memang menyebalkan, tapi ... aku mencintaimu." Amora membalikkan badannya lalu menatap kembali sang bulan.

Xavier berdiri di sebelah istrinya lalu tangan kirinya merengkuh pinggang ramping milik istrinya.

Amora menatap suaminya. "Xav, sebaiknya kita masuk, kau pasti lelah."

Tiba-tiba sesuatu terjadi, Xavier mengangkat tubuh istrinya dan menggendongnya ala bridal style.

"Xav, kau ... ."

"Kau apa?" sahut Xavier.

Kemudian Xavier merebahkan tubuh istrinya di ranjang mereka. Ia menindih tubuh istrinya yang sedang gugup lalu tangannya terulur menarik ikat rambut istrinya—membuatnya tergerai.

Amora hanya menatap aktivitas suaminya Sedangkan Xavier melepaskan jubah kerajaannya.

"Apa yang kau lakukan---"

Ia tersenyum penuh arti ketika melihat istrinya yang semakin gugup.
"Sesuatu yang akan membuatmu bahagia," ucapnya.

Xavier kembali menindih tubuh istrinya. "Mungkin melakukan itu," ucapnya.

"Melakukan apa?" tanya Amora yang semakin kebingungan.

Ia memutar kedua bola matanya lalu berkata, "lupakan!" ucap Xavier yang merubah posisinya. Ia merebahkan tubuhnya di sebelah Amora.

"Xav!" panggil Amora.

Xavier memiringkan tubuhnya untuk membelakangi Amora. "Apa," ucapnya kesal.

Tangan Amora menyentuh bahu Xavier lalu mengusapnya dengan lembut. "Seandainya waktu itu aku tidak kembali ke dunia ini, apa kau akan ... ." Amora menghentikan ucapannya ketika Xavier membalikkan badannya.

Kemudian tangannya terulur menyentuh bibir ranum milik istrinya. "Hentikan! Aku tidak suka jika membahas hal itu."

"Tidurlah!" ucap Xavier sembari memeluk istrinya.

Amora merasakan hembusan nafas Xavier yang menerpa anak rambutnya. Ia mendongakkan kepalanya lalu berkata, "aku tidak bisa tidur."

"Pejamkan matamu dan cobalah untuk tertidur!"

Amora mendengus kesal di dalam pelukan suaminya. "Aku sudah mencobanya."

"Coba lagi, bukankah semua yang ada  di dunia ini butuh percobaan untuk berhasil," ucap Xavier yang semakin mengeratkan dekapannya.

Amora memukul dada Xavier lalu berkata, "apa kau ingin membunuhku, aku tidak bisa bernapas!"

"Maaf, aku tidak sengaja!" ucap Xavier sembari melonggarkan dekapannya.

"Tidak sengaja apanya, padahal yang tadi itu dia melakukannya dengan sengaja," batin Amora.

Suasana hening menyelimuti keduanya dan menyisakan suara hewan malam yang begitu nyaring. Terlihat gadis bersurai coklat belum tertidur walaupun suaminya telah memeluknya.

"Xav, apakah kau sudah tidur?" tanyanya yang dibalas daheman oleh Xavier.

"Hemmm!" gumam Xavier.

"Xav!" panggilnya untuk kesekian kalinya.

"Ada apa, honey!"

"Aku tidak bisa tidur," gerutu amora.

Xavier membuka matanya lalu berkata, "tidurlah atau aku akan mencium mu ... bahkan akan melebihi itu!" ucap Xavier yang terdengar seperti bisikan cinta.

Amora membelalakkan matanya lalu memilih untuk memejamkan matanya hingga tanpa disadari kegelapan berhasil menjemputnya.

TBC-

Tinggal beberapa part lagi udah tamat guys 🥳. Stay terus ya dan Jangan lupa vomment cerita ini❤️

LORD DEVIL : the rising of the king's heart✓ (PROSES REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang