part 26 (kehilangan 1)

421 35 1
                                    

1 tahun kemudian

Xavier POV

Hatiku semakin hancur ketika melihat wanita yang aku cintai terbaring tak berdaya. Setiap hari aku berharap dia terbangun dari tidur panjangnya dan menyapaku dengan senyuman hangatnya.

Aku sadar jika itu semua hanyalah angan-anganku semata. Setiap hari aku memanjatkan doa kepada tuhan akan kesembuhannya dan setiap kali aku melihatnya, perasaan bersalah selalu menggerogotiku.

Selama satu tahun ini, aku dihantui akan kejadian itu, dimana Amora tertusuk pisau akibat ulah Verlos. Aku mengingat dengan jelas ketika darah segar mengalir dari dadanya hingga membuat tubuhnya berlumuran darah.

Setiap kali aku memejamkan mata, bayangan wajah Amora selalu muncul dibenak ku. Dan setiap kali aku terbangun dari tidurku, aku selalu menangis dalam diam dan sesekali meratapi hidupku yang menyedihkan.

Aku mencoba bertahan untuknya, aku berusaha melanjutkan hidupku dan menunggunya tersadar. Namun akan sampai kapan?

Aku bahkan tidak tahu, apakah Amora akan sadar ataupun sebaliknya, mengingat harapan hidup Amora hanyalah 90%. Tapi aku selalu berdoa yang terbaik untuknya.

🌹🌹🌹

"Lord!! Kita harus bergegas untuk membagikan bahan pangan ke desa" kata Liam.

Aku segera bergegas menuju desa. Sesampainya di desa mataku terpaku pada pria yang saat ini berjalan bersama keluarganya.

Senyuman terukir jelas diwajahku. Aku membayangkan jika akulah yang berada diposisinya.

Aku melihat anak laki-laki yang tersenyum di gendongan ayahnya serta seorang wanita yang sedang mengelus perut buncitnya. Mereka tampak seperti keluarga yang harmonis.

Aku hanya dapat menghela nafasku dan berharap suatu hari aku akan memiliki keluarga yang harmonis bersama Amora.

"Semoga keselamatan dan kebahagiaan selalu menyertainya" gumamku dalam hati.

Aku berdoa agar mereka selalu bahagia dan bersama hingga maut memisahkan mereka.

Tanganku terulur membagikan bahan pangan kepada rakyatku kemudian entah mengapa aku ingin kembali ke kerajaan. Aku sangat merindukannya.

"Liam, kau lanjutkan ini!! Ada sesuatu yang harus aku lakukan"

"Baiklah, Lord!!"

Sesampainya di kerajaan, aku melangkahkan kakiku menuju kursi kebesaranku. Mataku menatap sendu kearah benda mati tersebut. Tubuh merosot ke lantai, aku mencoba menahan air mataku yang sedari tadi ingin membasahi pipiku.

"Apa salahku hingga tuhan menyiksaku seperti ini, satu persatu orang yang aku sayangi meninggalkanku"

"Aaaaaaa, aku benci hidupku" teriakku yang terdengar begitu menyakitkan.

Aku tersulut emosi lalu tanganku memukul lantai hingga retak. Darah segar mengalir dari sela-sela jariku.

Apa artinya kekuasaan dan kekayaan tanpa ada seseorang yang kau sayangi berada disampingmu.

Semua yang aku miliki saat ini tidak ada apa-apanya dibandingkan kehilangan orang yang berharga dalam hidupku.

Aku mencoba berdiri, tubuhku lemas seperti tidak terdapat nyawa didalamnya. Tubuhku ambruk karena aku tidak dapat menyeimbangkan tubuhku yang lunglai. Aku mencoba berdiri lagi dan melangkahkan kakiku menuju kamar Amora.

Darah segar menetes dari sela-sela jariku namun aku tidak memperdulikannya sama sekali. Aku tetap melanjutkan langkah kakiku tanpa memperdulikan penampilan yang lusuh. Semua pelayan kerajaan meneteskan air mata ketika melihatku berjalan tanpa nyawa.

Apa kalian tahu? Nyawaku seakan telah hilang ketika melihat wanita yang aku cintai terbaring tak berdaya di kasur empuknya.

Aku mengusap wajahku dengan kasar ketika sampai di ambang pintu kamar Amora. Aku mencoba tersenyum.

"Honey, aku datang!! Aku sangat merindukanmu"

Kemudian setetes air mata kembali membasahi pipiku. Tanganku terulur menyentuh wajah cantiknya kemudian beralih menggenggam erat kedua tangan Amora.

"Aku mohon bangunlah!! Aku disini menunggumu"

Aku menciumi kedua tangannya dan berharap dia bangun dari mimpi panjangnya.

"Kau tahu, ini sangat menyiksaku!! Jadi TOLONG BANGUNLAH DAN TEPATI JANJIMU UNTUK SELALU BERSAMAKU"

Aku menundukkan kepalaku hingga sebuah tangan menyentuh bahuku sontak membuatku menoleh kebelakang.

"Lord Andreas"

"Ya, aku disini nak!!"

Kemudian tanpa aba-aba Lord Andreas memelukku, di dalam pelukannya aku merasakan sosok ayahku. Tanganku terulur membalas pelukannya.

Lord Andreas menepuk pelan pundakku.

"Menangislah, seorang pria juga perlu menangis, nak!!"

Aku menangis sendu didalam pelukan Lord Andreas. Asal kalian tahu!! Seorang pria memang tidak pernah menangis, banyak orang yang mengatakan jika pria berjiwa kuat sehingga membuatnya tidak mudah menangis, namun terdapat masa dimana air mata seorang pria menetes membasahi wajahnya. Ya!! Disaat kehilangan seseorang yang sangat disayangi dan dicintainya dan itulah masa dimana air mata seorang pria terjatuh dari tempatnya.

Aku tidak pernah membuang-buang waktuku untuk menangis dan meratapi nasibku namun kali ini sangatlah berbeda saat aku kehilangan ibuku. Kali ini aku merasakan separuh jiwaku terasa menghilang dari tempatnya.

"Tenangkan dirimu, Amora pasti akan segera sadar dan akan berkumpul kembali bersama kita"

Aku melepaskan pelukanku dan mengusap air mataku.

"Aku seperti anak kecil huh!! bagaimana jika ada yang mengetahui jika aku menangis"

Lord Andreas tertawa.

"Pasti mereka akan berpikir jika seorang raja yang dingin, kejam, angkuh dan yang selalu mereka banggakan menangis tersedu-sedu diperlukan mertuanya karena menginginkan permen, hahaha"

"Leluconmu tidak lucu sama sekali" ucapku sinis kepada Lord Andreas.

Kehadiran Lord Andreas membuat hatiku sedikit tenang. Kehadirannya membuatku semakin yakin jika Amora akan segera sadar.

"Sejak kapan anda tiba di Rusia" kataku yang sibuk mengusap lembut puncak kepala Amora.

"Aku baru saja tiba, kemudian aku segera kemari ketika mendengar keaadanmu begitu kacau, nak!!"

Lord Andreas mengusap lembut bahuku.

"Semuanya akan baik-baik saja, kau harus yakin akan itu, nak!!"



Yang terbaik harus dijaga baik-baik
Ingatlah dengan baik-baik di dalam benakmu
Sebab yang terbaik tidak akan datang untuk keduakalinya
Tapi entahlah jika tuhan berkehendak lain

•••••



TBC-

Don't forget vomment

Gimana?? Kalian udah ngerasa baper apa belum hehe.

Kalau udah silahkan komen dibawah ini ya hehe. Jadi kalau banyak yang bilang udah berarti author berhasil buat cerita ini kerasa hidup hehe.

See you next part ➡️

LORD DEVIL : the rising of the king's heart✓ (PROSES REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang