2 | Skema Perubahan

149 10 5
                                    

Beberapa orang ada yang membenci perubahan, bukan karena bentuk katanya tapi karena hasil yang dibawa dari proses kata itu.

Aku bukanlah salah satu orang yang membenci perubahan karena aku tak pernah mengharapkan kata itu menyertai hidupku.
Tapi perasaanku berubah ketika menyadari sesuatu yang menarik dari seseorang yang mungkin selama 1 tahun belakangan aku lupakan karena terlalu sibuk menimbun rasa rinduku sendiri.

Iya, seseorang itu sudah lama menemaniku duduk, terbiasa bersama membuat sedikit demi sedikit perasaan yang masih bertahan dengan seseorang yang tidak akan pernah menengok itu makin pudar.
Dan mungkin kaupun tau kelanjutannya, aku kembali hanyut namun dengan orang yang berbeda.

Sesuatu yang tidak akan pernah disangka sebelumnya.
Aku kembali menyukai seseorang dan yang lebih tidak disangka lagi adalah teman satu kelas. Yang aku tau kebanyakan orang memilih tidak menyukai teman sekelasnya sebab mereka akan tau keburukan-keburukannya.
Tapi aku tidak, aku tidak mampu memilih.
Terlebih untuk mengatur perasaanku sendiri.
Rasa suka yang tiba-tiba hadir ini meledak saat aku kelas 11.
Yah, untungnya pemilihan kelas saat itu tidak diacak jadi aku bisa terus melihat senyumnya diruangan baru ini.
Menyenangkan? Iya, sangat. Kecuali kalau dia dekat dengan seseorang meskipun merupakan teman sekelasku juga, meskipun aku tau cuman teman, dan meskipun aku sadar bukan siapa-siapanya. Perasaanku tetap tidak bisa menyembunyikan rasa cemburu.

Perubahanku seperti evolusi, sangat lama. Untuk menyadari perasaanku sendiripun harus membuang jauh orang berharga yang tengah kupuja dulu.
Tapi aku bahagia, aku tak perlu lagi menabung rindu. Aku tak perlu juga bersedih dan larut dalam sedih perihal tidak bisa move on.
Aku memang begitu, meskipun tak pernah pacaran tapi move on itu milik setiap orang.
Ini membuat aku berasumsi bahwa penawar dari move on adalah orang baru. Apa itu benar?
****

Senin adalah hari yang akan aku bahagiakan sebab dihari itu aku bisa berjumpa lagi dengannya setelah weekend 2 hari yang menyebalkan.
Mungkin beberapa dari kalian suka dengan hari libur karena bisa bersantai, tapi bagiku itu adalah penyiksaan. Bagiku weekend hanya membuat jarak untukku dan dia.
****

Chapter setelah ini adalah awal perkenalanku yang membawa perubahan.

Terimakasih sudah membaca :)

Jangan Lupa Vote sahabat :v

I'm Yours? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang