13 | Bagaimana Melupakannya?

26 8 1
                                    

Liburan kali ini aku tidak pergi bersenang-senang atau mungkin sekedar berkunjung kerumah nenekku. Aku hanya menetap dirumah dan menghabiskan masa liburan dengan perasaan bosan.
Aku tak bisa nongkrong dengan temanku karena masing-masing dari mereka berlibur dan memiliki rencananya sendiri.
Hingga masuk sekolah kelas 12 aku hanya berdiam diri menjadi anak rumahan.

***

Mencintaimu memang mudah, aku bisa berkali-kali bangkit meski tau akan jatuh. Cintaku tak terbalas, tapi masih ada banyak cara yang bisa kulakukan agar tetap bisa mencintaimu kan?

Senyum yang kau berikan setiap pagi sudah cukup untuk membuatku  merasa  sempurna, sapaan dan suaramu akan terasa melekat dikepalaku untuk bersemayam didalam mimpi malam nanti.   Kurasa cinta memang seperti itu, butanya memang benar-benar mematikan logika.

Dunia memang indah dan lucu terlebih hadirmu yang menguatkan hal itu. Menatapmu dari kejauhan lalu membayangkan hidup berdampingan denganmu adalah kebahagiaan dalam ilusi dan kemustahilan dalam ambisi. Yang kenyataanya aku hanyalah pelengkap untuk dirimu dan semesta.

Suatu hari dalam bayanganku adalah akan tetap mencintaimu, bahkan sekarangpun aku masih bertahan untuk itu.
Menjadi bagian meski tak penting adalah hal yang menyakitkan, namun apalah aku yang terlalu erat menggenggamu hingga tak peduli sebagai apa aku disisimu.

Kepedihan yang seharusnya aku rasakan tak kupedulikan  padahal sakit, padahal tersayat, padahal lukanya membekas, tapi tetap saja aku tak peduli seakan seluruh indraku ditutup oleh rasa cinta padanya.

Ketidaksadaranku selama ini memanipulasi kebahagiaan yang kurasakan. Kebahagiaan yang tak pernah kudapat itu kuceritakan dengan gelak tawa. Cintanya pun hadir dan membuatku tengelam dalam perasaanku sendiri.

Rasa sakit yang selama ini kutimbun dengan kebahagiaan palsu kini mulai memuncak sesaknya. Ia yang selama ini kudambakan, kuharapkan dan kuimpi-impikan hanya membuat diriku mati rasa.

Kehancuran yang kurasakan dengan mencintainya adalah kesalahanku. Ketidakmauan ku untuk mengerti risiko jatuh cinta membuat perasaanku hancur dan mati sepenuhnya. Bahkan saat tengah mengeluh sakitpun aku masih menginginkan dirimu.

Lantas bagaimana aku melupakannya?

***

Bersambung...

Terimakasih sudah membaca :)

I'm Yours? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang