8 | Tour in your heart

49 10 7
                                    


" Semuanya akan baik-baik saja, semangat! Terus berjuang, masih banyak jalan!"

Risa |

***

Setelah penantian yang panjang akhirnya tibalah waktunya angkatan sekolahku untuk study tour. Saat ini Ernest sebagai seseorang yang dipercaya guru tengah berkeliling kelas untuk menentukan tempat duduk saat dibus nanti.

Saat giliranku memilih Ernest bertanya,

"Lo mau duduk dimana Ham? Sama siapa?"

"Eh" Kataku dengan gugup
Hatiku berharap Risalah yang satu kursi denganku.
Kemudian aku menengok kearah Risa yang sedang duduk disampingku.

"Kenapa?". Tanya nya dengan nada polos namun bingung.

Karena semua itu takan pernah terjadi akhirnya aku mengajak Ardi.

"Di, lu satu kursi ama gua ya di bus nanti". Pintaku

Dengan sedikit pertimbangan akhirnya Ardi pun menyetujuinya.
Jadwal pemberangkatan study tour kali ini adalah besok, jadi pembelajaran hari ini dibubarkan untuk packing para siswa-siswi.
Sebelum pulang aku sempat bertanya pada Risa,

"Ris, lu di bus berapa? Terus lu sama siapa duduknya?"

"Penasaran banget sih lu". Jawabnya sambil tersenyum.

"Ya engga, gue pen tau aja". Tegasku

"Gue ama Tina dibus 1 dong. Lu?"

"Ah syukur deh kita dibus yang sama".

Setelah itupun kita langsung bergegas pulang untuk menyiapkan barang-barang.

***

Sesampainya dirumah aku menyiapkan barang yang akan kubutuhkan disana.
Membawa baju ganti dan celana dalam sudah menjadi prioritasku atau mungkin semua orang.
Tidak lupa aku juga meminta uang untuk membeli makanan ringan yang bisa kumakan dalam bus nanti.
"Mak, minta duit dong buat beli jajan sponge, tic tac, sama kripik singkong" Teriakku pada ibukku yang jauh didapur.

Lalu ibu datang menghampiriku
"Ya kao maen saja kerumah paman, dia pasti kasih kao duid buat uang saku kao disana!" Ucap ibuku dengan siasatnya

Sejenak aku berfikir,
"benar juga kata emak" batinku

"Yaudah mak, aku kerumah paman dulu, assalamualaikum" aku bergegas pergi

"Waalaikum salam" jawabn

***

Lalu tepat pukul 19.00 aku berangkat kesekolah. Semua anak sudah masuk kedalam busnya masing-masing, namun aku masih menunggu Ardi di depan bus 1. Bukan bermaksud setia kawan tapi karena dia yang menentukan tempat duduknya dan dia belum memberitahuku sama sekali.

"Oy Ham, yuk masuk". Ucap Ardi dengan posisi tangannya yang menepuk bahuku.

"Sialan lo lama banget si" Aku sedikit kesal padanya.

"Nah ini nih tempat duduk kita" Tunjuknya pada 2 bangku yang belum ditempati itu.

Tapi sebelum duduk ternyata,

"Woy ham lo disini juga?" Teriak Risa mengejutkanku.

"Loh kok kebetulan?". Tanyaku

"Nggak kebetulah cuk, emang gua yang sengaja milih nih bangku. Biar bisa mintain jajan Risa" Ucap Ardi

Tiba-tiba Ardi berbisik-bisik padaku,
"Lo tau gak? si Risa bawa banyak jajan cuk. Makanya gue milih duduk disini" Ungkapnya dengan nada lirih dan dengan ekspresi menang banyak.

Aku sih owh aja mendengar itu. Karena bagiku yang terpenting Risa didepanku, itu lebih dari membahagiakan.

Ohia, tujuan study tour kali ini adalah ke Candi Borobudur (sumpah ini kek bocah bat).
Tapi its okelah ya karena kebersamaan dan kenanganlah yang diutamakan.
Bus kami sampai rest area pukul 06.00. Saat itu kami dipersilakan untuk makan agar saat ditempat tujuan kami tidak mengeluh lapar ataupun terjadi suatu hal yang tidak diinginkan. Tidak lupa setelah makan kami mencuci muka agar terlihat lebih fresh, mengganti baju dan bukan hanya itu beberapa anak lainnya juga diperbolehkan mencharger handphone.

Pukul 07.30 semua anak kembali memasuki bus begitupun denganku. Sekarang bus kami tengah menuju ketempat wisata yang sesungguhnya.
Didalam bus kami bersenang-senang ada yang bernyanyi, bercanda, dan makan jajanan yang dibawa.

"Risa, ris! Gue minta Qetela nya dong"
Teriak Ardi

"Enak aja lo minta-minta! Makanya bawa dong!". Sahutnya kesal dengan posisi menghadap kebelakang tempat duduknya dan tangan yang menggenggam Qetela.

"Pelit lo ah, awas aja minta anter pulang" Balas Ardi sambil cengengesan.

"Loh, loh kok lo bawa-bawa kelemahan gue sih! Makan nih qetela! " Risa melempar jajannya kearah Ardi dengan ekspresi wajahnya yang manyun.

Aku yang sedari tadi ikut senyum-senyum tiba-tiba tanoa sadar mengatakan,
"Lucu ya Risa". Dengan ekspresiku yang tersenyum menghadap ardi seakan-akan memberitahunya.

Risa yang masih menghadap kebelakang dan mendengar itu langsung terpaku dengan wajah yang memerah.
"Lo lagi ham malah ikut-ikutan" Tegurnya dengan sedikit tersipu dan langsung menghadap kedepan.

Aku yang baru saja tersadar dengan apa yang kuucapkan langsung kepikiran.
Ardi melihatku dengan tatapan aneh, lalu ia bertanya.
"Ham jangan bilang lo suka Risa? Wkwk" Ucapnya diikuti suara tawanya yang tidak jelas.

"Ya kaga lah" Jawabku dengan ekspresi yang sedikit panik.

"Alah ngeles lo kulit kuaci! Nih" Kata ardi sembari memberikan jajan Qetelanya padaku.

Detik itu juga aku kepikiran dengan kata yang tadi kukeluarkan. Yang kutakutkan risa bakal tau kalau aku menyukainya.
Memang, aku pernah berfikir akan lebih baik jika ia tau. Tapi aku tak pernah berfikir jika kenyataannya iya tak menyukaiku.

***

Chapter selanjutnya adalah study tour story part 2

Terimakasih sudah membaca :)

I'm Yours? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang