1 tahun berlalu, perasaanku terhadap pujaan hati yang masih SMP itu perlahan memudar dan tanpa kusadari ada perasaan lain yang tumbuh dan membantuku melupakannya."Obat cepat moveon adalah orang baru, dengan perasaan yang baru pula"
Irham|
***
Semakin lama aku dengan risa semakin dekat, tentu saja aku menganggapnya sebagai teman dan diapun sama sepertiku.
Sampai suatu hari kita masuk kelas 11, aku dan dia berencana untuk duduk satu meja. Yah, tentunya sekolah tidak ada aturan untuk hal ini dan lagipula aku yakin bahwa aku adalah cowok yang baik. (Tulung, ini gue gak banggain diri gue) :v
Dan alhasil kita duduk satu meja disemester 3 ini.Hari demi hari berlalu saja, berjalan, berputar, dan berbahagia seperti biasa. Kau mau tau seperti biasaku macam apa?
Aku bergurau dengannya, berdebat untuk hal yang tidak penting, menjailinya, memancingnya untuk tersenyum, aku juga sering menatapnya saat dia sedang menulis sampai suatu hari"Manis!" Batinku yang entah sadar atau tidak mengucapkan kata itu.
Sejak saat itu hari-hariku dipenuhi dengan memandanginya.
Aku semakin sadar apa yang aku lakukan dan hal yang paling aku tidak bisa terima adalah saat dia menulis dan aku memandanginya.
Aku paham betul dia tau bahwa aku tengah melihatnya, tapi dia tak pernah sekalipun menegurku atau mungkin sekedar melirik untuk menampakan ekspresi tidak nyamannya itu.Dari hal ini aku memahami bahwa betina selalu memberikan jawabanya berupa kode perihal apa yang ingin dia sampaikan.
Iya, aku sangat mengerti ketidakmauannya menegurku adalah rasa tidak nyamannya kepadaku, dia tak bisa berbicara karna terhalang kata sahabat. Dia tidak enak perasaan sebab kita adalah sahabat.
***
Dari sini aku mulai sadar akan perasaanku, mulai lupa pula dengan siapa betina SMP itu?
Dan berusaha terus-terusan mencari perhatiannya. (Tulung serius ini bukan gabut)Pernah suatu hari pada hari jumat sekolahku mengadakan jumat sehat dimana seluruh siswa-siswi memakai seragam olahraga dan melaksanakan jalan sehat. Setiap orang dipersilakan untuk jalan 2 anak dalam barisan
Kau tau? Aku berusaha mati-matian untuk bisa berada disampingnya, ya meski aku tau barisan tidak boleh cowok cewek. (Mumpung gak ada guru)Tapi akhirnya aku bisa satu saff dengannya, senang sekali karena lagi-lagi aku bisa merasa nyaman disampingnya. Aku tidak sempat mengobrol dengannya, meski waktu sangat panjang tapi aku bukanlah tipe pencari topik yang handal terlebih dia bukan tipe orang yang suka berbicara lebih dulu, dan parahnya lagi kalo orang itu adalah aku.
Kau pasti bingung, karena aku bilang kita dekat tapi mengapa untuk sekedar mengobrol saja perlu memikirkan topik?
Kita memang dekat, tapi saat kondisi tertentu saja. Akupun masih bingung apa yang kumaksud tapi begitulah kenyataanya.
Atau mungkin karena aku menyukainya jadi selalu canggung?
Apa dia juga suka aku makanya dia canggung juga? (Iya tau ini mimpi gua bamngst) :v***
Jumat sehat selesai, setiap anak diharuskan memasuki kelas dan mengikuti pelajaran seperti biasanya.Saat itu adalah pelajaran yang sangat gabut sekali, biasanya saat-saat seperti ini aku selalu mengajak risa berkhayal tentang masa depan.
"Eh Ris, gua pengen banget dah punya jubah transparan yang bisa bikin orang gak keliatan gitu" Ucapku dengan nada berbisik pada Risa
"Eh ngimpi lo ham, mana ada jubah kayak gitu! Ngayal lo ketinggian tau gak!" Bantah Risa
"Yee, sapa tau aja kan pas gede nanti gue jadi orang pinter terus melakukan eksperimen gitu" Aku yang berusaha membela diriku
"Serah lo dah mau ngapain juga" :v
"Kalo lo gimana?" Tanyaku penasaran
"Kalo gua mau bikin hmm, oh kereta api bentuk pil gitu, tau gak?" Risa mempraktekan betuk kereta dengan tangannya
"Hah apasih lo, makin gajelas aja. Maksud lo kereta yang kek dijepang itu bukan?" Aku yang sok pintar ini berbicara
"Iya hampir kaya gitu, tapi kalo tu kereta kan masih pake rel gitu kan, lah gue engga" Ucapnya dengan bangga.
"Tau dah serah lo ga paham gua, aneh khayalan lu" Marah sebab otakku gak nyampe.
Tanpa sadar bel pulang berbunyi, guru menutup pertemuan hari ini. Seluruh siswa-siswipun dipersilakan pulang dan jangan mampir-mampir
***
Chapter setelah ini adalah langkah Irham yang semakin dekat dengan Risa.
Terimakasih sudah membaca :)
Jangan Lupa Vote sahabat :v
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Yours? [END]
RomanceCerita ini untukmu. Aku berharap suatu saat kau membacanya, meski aku tau kau tidak pernah suka membaca. Slice Of Life