"Kelas baru dengan perasaan lama"Hari ini pertama kali berangkat sekolah dikelas 12, yang artinya aku terlepas dari liburan panjang nan membosankan itu.
Selain tidak ada hal yang bisa kulakukan saat liburan, aku juga merindukan Risa. Hal itu yang membuatku terus bersemangat untuk terus pergi kesekolah.Dikelas 12 ini aku dan Risa akan satu bangku lagi, sebenarnya Risa yang mengajakku sih. Ya, tentu saja aku tidak akan menolak tawaran itu. Bagaimana mungkin aku mengatakan tidak untuk sesuatu yang bisa membuatku bahagia setiap saat.
Saat pertama kali berangkat ruang kelas yang akan kami tempati berbeda lagi dari sebelumnya, tapi info untuk pembagian kelasnya sudah diatur seminggu sebelum berangkat jadi semua siswa/i sudah mengetahui dimana ruangannya.
***
"Assalamualaikum" Ucapku melangkah memasuki kelas yang hanya terisi beberapa anak saja.
"Waalaikum salam" Jawab mereka
Aku masih berdiri kebingungan menentukan dimana akan duduk. Yang kutau kebiasaan anak-anak dulu saat kenaikan kelas akan cepat-cepatan berangkat agar bisa memilih tempat duduk yang mereka sukai. Tapi kali ini berbeda.
"Duh kalo pake cepet-cepetan milih tempat duduk dapetnya kursi paling belakang " batinku. "Giliran sepi kaya gini malah bingung mau duduk dimana" Aku masih mematung disana.
Untunglah tidak lama kemudian Risa datang.
"Ham duduk dimana?""Bingung gue ris, makanya gue masih berdiri. Menurut lu?"
"Terserah lu sih, gue ngikut aja" Risa hanya sesikit tersenyum dan menunggu keputusanku.
Bisa dibilang ini adalah kesalahan pertama kali yang kuperbuat dikelas 12 ini. Menanyakan akan duduk dimana pada seorang perempuan. Jelas saja dia akan menjawab terserah.
"Huh!" sebagai lelaki yang harus memutuskan aku memilih duduk dibarisan ke 3 didekat tembok.
"Sini Ris" Aku melangkah kesana.Risa berjalan menuju kearahku dan meletakkan tasnya dikursinya.
Aku tersenyum melihat kearahnya,
"Ris gimana liburan lo?" tanyaku memecah keheningan.Ia menoleh kearahku, lalu menceritakan semua pengalaman liburannya
"Seru ham! Gue kerumah bibi ama adek gue. Disana kita diajak jalan-jalan ---" wajah bahagia Risa saat bercerita itu membuatku kagum. Iya, aku kagum akan kecantikannya."Arghh gila kalo liat dia ngomong panjang lebar gini bawaanya pengen milikin aja" Batinku menggerutu pasrah karena pesonanya.
"Seru banget! iri gue ama lu! Gue liburan dirumah doang" kuceritakan dengan wajah membosankan.
"Enak dong, makin putih lu ham" Risa tersenyum kearahku.
Aku merespon senyumnya dengan ekspresi membosankan lagi "Percuma Ris, kalo dirumah aja tapi kaga mandi sama aja boong. Putih kaga, dakian iya" Aku pasrahRisa tertawa mendengar ucapanku "Hahaha iya juga sih ham"
Tidak lama setelah itu Ernest datang disusul Ardi yang berlari dibelakangnya.
"Nest..." Ucap ardiErnest tetap melanjutkan langkahnya swakan tidak mendengar suara ardi. Hingga sampai dikelas,
"Woe! Gue panggil-panggil gak nengok lu" Ardi menepuk pundak ernest."Lah kapan? Gak denger gue" jelas ernest.
Ardi melihat kearahku, lalu segera berlari duduk dibelakangku kursiku.
"Nest, sini! Lu duduk ama gua, titik!"
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Yours? [END]
RomanceCerita ini untukmu. Aku berharap suatu saat kau membacanya, meski aku tau kau tidak pernah suka membaca. Slice Of Life