7 | Pertama dan bahagia

59 8 4
                                    


"Aku tak peduli dengan masa lalumu, seburuk apapun itu.  Karena yang kuharapkan darimu adalah masa depan".

Irham |

***

Sabtu pagi aku bersiap untuk bergegas kesekolah, karena kelompok kami sepakat untuk mengerjakan tugas kali ini disekolah.

Kupasang jam tanganku, kuoles pomade gatsby ketelapak tangan lalu kuaplikasikan kerambutku. Sambil berkaca dan percaya diri bahwa aku adalah tampan yang sesungguhnya aku siap untuk bertemu Risa disekolah.

***

Sesampainya disekolah aku bergegas menuju kelasku, disana teman-teman sudah menungguku untuk memulai berdiskusi.

Hasil dari diskusinya adalah kita sepakat untuk membeli alat dan bahan yang diperlukan terlebih dahulu. Kitapun langsung menuju ketoko yang menjual alat dan bahan yang kelompok kami butuhkan.

Namun sebelum berangkat ternyata,
"Ham boleh gak gua nebeng ke lu?" Pinta Risa

Aku tidak berkata sepatah katapun, hanya menjawab dengan anggukan kepala yang artinya aku setuju dengan permintaan Risa.
Yah, bagaimana bisa aku menolak orang yang aku suka?

Akhirnya kita semua berangkat menuju toko yang sudah ditunjuk.
Yah, tapi bagiku selain ini semua ada yang lebih penting. Yaitu keberadaan Risa yang tepat dibelakangku.
Hatiku sesekali berdegup kencang, mataku terkadang mencoba melihatnya dari spion. (spion motor gua disetting menghadap orang yang gua bonceng,  ini udah dari dulu.  Jadi jangan bilang gua modus:v)

Sesampainya ditoko kami langsung membeli barang-barang yang diperlukan. Dirasa cukup, kami kembali kesekolah untuk memulai mengerjakan tugas kami.

***

Entah sudah berapa jam berlalu aku dan teman-teman mengerjakan tugas ini, tapi untunglah akhirnya selesai juga.

"Gaes ini karya kita mau dibawa siapa?" Tanya Ernest

"Gue aja sini" Timpalku

"Lah gua pulang ama siapa dong? Mana Ardi bukan kelompok ini" Ucap Risa dengan nada kebingungan

"Mau ama gua?" Sahutku.

"Daritadi kek lo ngomong gini" Balas Risa sembari menepuk punggungku.

"Yaudah, lu bawain dulu nih karya yang mau gua bawa pulang" pintaku

Sebenarnya aku tidak tau dengan tawaran yang kuberikan itu karena menurutku hanya 30% rasa ingin membantu, dan 70% itu karena aku ingin bersamanya. Tapi jelas saja aku ikhlas melakukan itu.

Teman-temanku bergegas pulang, begitupun denganku dan Risa.
Aku menuju rumah Risa dimana arah jalannya tidak searah, tempatnya pun memang sangat jauh dari rumahku.
Tapi tak apa, selama aku bisa bersamanya dan jika yang kulakukan ini bisa membuatnya menjadi suka kepadaku, aku akan terus melakukannya untuk dia.

Sialnya ditengah perjalanan pulang hujan turun dengan derasnya.

"Ris mau neduh gak?" Teriakku

"Udah basah! Lo telat ngomongnya" Balasnya

Aku dan Risa memang sudah kepalang basah kuyup karena derasnya hujan. Tapi memang sudah menjadi takdir saja Risa menyalahkanku, karena memang cowok selalu salah.

Sesuai permintaan Risa akupun langsung menambahkan kecepatan motor maticku ( Ora metic ora uwu :v)

Saat itu aku tidak menyadari ada genangan air dimana disampingnya adalah tumpukan-tumpukan sampah. Tiba-tiba mobil dari arah yang berlawanan melaju dengan kecepatan tinggi dan,

"Crat... "

"Mobil amnjing!" Ucapku kesal

"Uhuok, uhouk, bih bih bih! Woy airnya masuk mulut anjir!" Protes Risa

"Sama, gua juga! Asin cok!" Tambahku

"Gila!  Mana disana tadi ada sampah lagi. Kita minum air sampah ham gilaa!" Risa kesal dan berusaha menghilangkan air yang masuk mulutnya

"Parah emang tuh mobil! Emak gua aja seumur-umur kaga berani ngasih minum air sampah" Ujarku

"Hahha, apasih ham, gue serius tau"Sambung Risa dengan sedikit tertawa

"Ya gue juga serius, hehe"Sambungku ikut tertawa juga.

Akhirnya setelah beberapa menit sampai juga dirumah Risa. Dia mengucapkan terimakasih dan aku langsung izin untuk pulang juga.

***

Sepulangnya dirumah aku benar-benar kepikiran tentang kejadian hari ini. Perasaanku sangat bahagia.
Lalu kutulis semua ini dimemo sebagai pertanda jika aku bahagia bersamanya.

Semakin lama aku semakin hanyut. Perasaanku tak pernah berhenti membawaku berlari jauh dalam kekaguman. Aku yang hanya bisa berharap Risa juga menyukaiku adalah bak lampion yang kuterbangkan sendiri sampai tinggi.

***

Chapter selanjutnya adalah Study Tour Story.

Terimakasih sudah membaca :)

I'm Yours? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang