4 | Biasa Saja?

79 9 4
                                    


"Perkenalkan namaku Risa Konira, saya lulusan dari SMP XX, dan saya tinggal di desa XX, Terimakasih" Ujar risa, saat gilirannya memperkenalkan diri.

Risa, iya nama yang biasa saja ketika pertama kali kudengar, tapi kejadian meninggalkanku itu masih kuingat sampai akhir hayat. (Gak deng gua gak pendendam) :v

***

Selang beberapa hari akhirnya berakhirlah sudah masa PLS ini.
Yah, masa itu memang berakhir tapi bukan berarti tugaspun ikut berakhir. Sedih? Nggak, gue gak pernah sedih untuk hal ini. (sorry jadi sok gaul pake lo-gua) :v
Tugas yang diberikan guru selalu tugas kelompok dan aku tidak tau ini sebuah kebetulan atau bukan, yang pasti saat itu aku satu kelompok dengan dia, Risa. Bukan hanya risa sih, ada beberapa temanku yang lainnya yaitu Ernest, tina, stanta dan, ardi bakeri.

Saat itu guru menyuruh kami untuk membuat sebuah project miniatur, untuk projectnya bebas tapi kami dituntut untuk memahami motif dibalik project yang kami buat.
Kelompok sudah ditentukan dan kini tempat yang menjadi masalahnya.

"Bro kita mau kerjain tugas dimana nih?" Ujar Ernest kebingungan

"Guemah terserah kalian aja, asal jangan digua!" Timpal Tina dengan nada meyakinkan

Daripada diem akupun ikut berbicara "Gue ngikut kalian aja" Tambahku dengan harapan mereka tidak memilih rumahku.

"Dirumahku aja, gimana?" Stanta menyarankan agar kita berkelompok dirumahnya.
Akhirnya kita sepakat untuk mengerjakan tugas dirumah stanta.

***
Aku adalah tipe orang yang disiplin waktu, bukan bermaksud membanggakan diri sendiri tapi kenyataanlah yang mengungkapkan faktanya.(serius)
Aku berangkat dari rumahku menuju Stanta, disana ternyata sudah ada Risa dan Tina. Tanpa basa-basi aku bergabung dengan mereka dan ikut dalam obrolan yang mereka bicarakan.

"Eh risa lu beneran ama si Rahmat? Sumpah loh gua gak nyangka". ungkap Tina dengan nada serius.

Risa tidak menjawab sepatah katapun ia hanya tersenyum malu saat ditanya Tina.

"Eh gimana si kok bisa lu sama dia? Katanya lu yang nembak? Bener gak sih Ris?" Tambah Tina makin penasaran.
Lagi lagi Risa hanya tersenyum dan mukanya merah seperti pake maskara.

Ditengah perbincangan itu Ardi Bakeri akhirnya datang juga.
Obrolan yang belum tuntas itupun tenggelam sebab tugas yang harus dikerjakan.

***
"Uahhh akhirnya selesai juga!" Ucap Stanta sembari melangkah mengambilkan beberapa cemilan.

"Btw, ham pulang ini gue nebeng ya ama lu, gua tadi dianterin soalnya ya? " Pinta Ardi dengan muka memelasnya

Aku hanya menganggukan kepalaku, bagaimanapun aku tidak bisa menolak, apalagi untuk teman yang baru kukenal. Yah karena aku harus terlihat baik untuknya.

Tugas hari inipun berakhir kita bergegas pulang menuju rumah masing-masing.

***

Dirumah aku kepikiran tentang hubungan Risa dengan Rahmat, bagaimana bisa? Bahkan untuk waktu yang sesingkat itu.
Tapi aku tidak begitu peduli, iya saat ini aku tak peduli.
Aku tidak tau bahwa nanti ia adalah orang yang akan selalu aku perhatikan senyumnya, atau bahkan hal sepele apapun itu.

***

Chapter selanjutnya adalah awal kelas 11 :v

Ohia sebelumnya aku mau minta maaf, karena dichapter kali ini aku ngerasa bahasaku ancur, selain itu juga ceritanya sedikit tidak jelas?

Terimakasih sudah membaca :)

Jangan Lupa Vote sahabat :v

I'm Yours? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang