Ch.14

1.7K 163 55
                                    

Kau tau? Kadang hidup adalah sebuah tinta yang telah di goreskan. Namun, mengandung banyak arti.

Happy Reading.

.
.
.
.
.

Aku ingin kamu yang menemani hari ku. Aku ingin kamu yang menyambut pagi ku. Aku ingin kamu yang mengantar senja ku.

Tak ada yang lain.

Gerimis...

Butiran bening itu jatuh begitu saja dari kolong langit di atas sana. Hawa kesejukan menguar di pagi hari tepat di jam 9 pagi ini.
Memandangi tetesan demi tetesan air hujan lewat jendela kamar rawat yang berada di lantai 3 rumah sakit. Yang ia tempati lebih dari seminggu. Yah, ia tersenyum, meski hatinya begitu terluka.

Tidak mudah menerima kenyataan yang begitu pahit dalam hidupmu.
Saat kau terlahir normal dengan kedua kaki mu. Namun, dalam sekejap salah satu anggota bagian tubuhmu itu tidak dapat di gunakan. Rasanya lebih baik memilih mati. Di banding menerima kenyataan yang begitu sulit untuk ini.

Nyatanya, perkataan sang dokter pun tak mampu membuat hatinya sedikit lebih tenang.

"Kau akan sembuh Gyu. Kami sudah melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Dan ini bukanlah cacat permanen. Jika kau mau berusaha dan yakin. Dengan terapi, Kita mampu melewati semua ini"

Bagaimana Eunwoo mampu mengatakan semua itu. Jika pada kenyataan nya. Dirinya hanya mampu menjadi beban untuk Jaehyun. Untuk malaikat nya. Untuk orang yang begitu di cintai nya. Hingga detik ini

Tess!!!

Nampaknya, bukan hanya langit yang tengah bersedih sekarang. Bahkan Mingyu pun sama. Yah, Mingyu lagi-lagi menangisi semua kepahitan dalam hidup nya. Dosa apa yang ia berbiat di masa lalu? hingga Mingyu menerima semua takdir buruk ini?.

Ceklekkk!!!

"Sayang, kau sudah sarapan pagi?"

Mingyu segera menghapus air matanya. Kemudian memutar kursi rodanya. Berusaha tersenyum tegar menyambut kedatangan sang kekasih.

"Yah, aku sudah makan"

Jaehyun tersenyum dan mengusap rambut Mingyu pelan sambil mencium kening Mingyu.

"Maaf aku terlambat ke sini. Aku harus ke kantor dulu untuk menyelesaikan semua nya. Aku akan fokus untuk terapi mu mulai besok. Dan kantor sudah ku serahkan semua pada paman. Jadi aku bisa menemani mu di sini 24 jam" Ucap Jaehyun.

"Kau yakin? Kau mau meninggalkan kantor demi diri ku? "

Jaehyun menatap Mingyu lekat... Kedua tangan nya terulur menyentuh tangan Mingyu dengan lembut.

"Aku yakin. Aku akan melakukan apapun untuk kebahagiaan mu Gyu. Bahkan nyawa ku pun akan aku berikan jika itu dapat menebus kebahagian mu"

Mingyu menggeleng kuat. Ia segera memeluk Jaehyun mendekap nya begitu erat.

"Maaf kan aku" lirih Mingyu.

"Tidak ada yang perlu di maafkan"

Mingyu mengangguk dalam dekapan
Jaehyun.

Can't see the End [JaeGyu FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang