| 08 - janji |

88 16 0
                                        

Author Pov.

Hari ini Yena berangkat diantar Kak Woon. Semenjak kejadian Haeri yang jujur bahwa dia menyukai Chani.

Yena dan Chani sangat jarang berinteraksi. Selain karena canggung, Haeri selalu ikut kemanapun Chani pergi. Bahkan Nara berkata pada Yena, jika Haeri datang ke rumah dengan alasan ingin belajar bersama Chani.

"Lo ada masalah dek?" tanya Rowoon tanpa menoleh pada adik perempuannya itu.

Yena hanya menengok lalu menggeleng. Terdengar helaan nafas dari mulutnya.

"Jangan bohong, ada masalah apa? Chani?" tanya Rowoon lagi.

"Kok jadi Chani?" tanya Yena.
"Udah 4 hari dia gak pernah mampir kerumah. Terus, kata Hyewon orangnya jadi murung terus." jelas Rowoon.

"Gak ada masalah sih. Cuman jadi agak canggung aja." ucap Yena bersiap turun karena sudah sampai didepan gerbang sekolah.

Namun, waktu Yena akan membuka pintu Rowoon menahan tangannya.

"Sebenernya gue udah tau masalah lo apa, jangan dipendem. Walaupun kakak ini lo cowok, lo bisa jadiin gue tempat curhat lo kok, oke?" ucapnya.

Yena mengangguk semangat. Memang gak bisa buat Yena nutupin masalahnya dari sang kakak.

Lalu turun dari mobil itu. Yena melambai pada kakaknya dan melontarkan senyum seakan dia baik-baik saja.

Yena segera berjalan ke kelas. Yena melihat seorang laki-laki yang tidak asing sedang berdiri menyandarkan tubuhnya ke tembok. Matanya terpejam.

Yena berjalan mendekatinya. Lebih tepatnya ke pintu kelas yang berada disamping pria itu bersandar.

Dia seakan menyadari kedatangan Yena, lalu menegakkan badannya. Yena berhenti didepannya lalu menatap pria itu bingung. Kang Chani, justru mengusap tengkuknya canggung.

"Kenapa?" Yena mulai membuka suara.

"Hmm, gpp sih hehehe." jawab Chani

"Yaudah, gue masuk ya." ucap Yena akan memasuki kelasnya.

Chani menahan tangan Yena, membuat Yena berbalik kembali menatapnya.

"Nanti malem, nonton yuk? Gue udah beli tiket nih?" ucap Chani menunjukkan dua tiket yang dia ambil dari saku almamaternya.

Yena tersenyum lalu mengangguk.

Mood Yena benar-benar naik saat Chani mengajaknya pergi malam ini. Wajar saja, akhir-akhir ini mereka sudah tidak pantas dikatakan teman. Tidak bertukar kabar, tidak saling sapa, kerap menghindar, tidak pernah berjumpa apa lagi bersama. /eaakk eakkk. apasig. g

Baru kali ini rasanya pelajaran disekolah Yena tidak membosankan. Yena antusias mengikuti semua pelajaran itu. Padahal biasanya, niat bolos diotaknya lebih menarik daripada diam dikelas mendengarkan rentetan kata panjang bak benang tak berujung yang keluar dari bibir para guru pengajarnya.

Duhh, kok gue bahagia bgt sih? Cuman diajak nonton sama tu anak, biasanya juga bsw, batin Yena.

Dia benar-benar menikmati kesenangan di hatinya tanpa sadar bel pulang sudah berbunyi. Yena segera membereskan peralatannya dan bergegas keluar kelas. Gila aja sih, sesemangat ituu.

Begitu Yena keluar kelas, satu gadis yang sedari tadi mengamati gerak-geriknya menggumam, "aaa~ mau nonton ya." gumamnya sembari tersenyum licik.

18.00, Yena's home

WHATSAPP

Chani Setan😈

|Na, jam 7 gua jemput
|Siap-siap lo, jgn malah molor
18.11
Read

Oh oke|
Bangsul emang lo Chan|
18.12
Read

|Lo kan gitu,,
|Malem kerjaannya kalo ga drakoran,
|ya molor, kan?
18.12
Read

Lo itu tmn gue bkn sih?|
Temen kok kerjaannya|
ngjk tubir|
18.12
Read

|Mana mau sih gue punya temen malu-maluin kek sia
18.13
Read

jingan|
18.13
Read

"EH HANJINGG! Diread doang!!" ucap Yena kesal.

Tiba-tiba pintu kamar Yena dibuka oleh seseorang dengan kasarnya.

Tampak sosok laki-laki tinggi, dengan rambut acak-acakan dan muka belernya.

Yena hanya mengerjap. Menunggu tamu tak diundang itu mengatakan sepatah kata.

Tapi yang ditunggu hanya menghela nafas panjang, lalu--

"JANGAN TEREAK-TEREAK NAPA SIH BEGO!!!" Yena hanya menutup matanya mendengar teriakan itu.

Pria itu keluar dari kamar Yena dengan menggerutu, "-ganggu orang tidur aja. Untung adek, kalo nggak udah gue gantung di balkon." sambungnya.

Yena hanya mengangkat bahu, lalu bersiap untuk pergi malam ini.

Setelah selesai memilih baju, Yena berjalan ke meja belajarnya.

/iya, meja belajar tapi bersih dari buku. isinya skincare sama make-up lagi. hayoo, yg kayak gini siapa cung! -aeris

Yena memoles wajahnya dengan bedak tipis dan memakai liptint. selesaii

Dia menengok ke jam yang ada dikamarnya. Jam menunjukkan pukul 18.45, artinya kurang 15 mnt lagi menuju jam tujuh.
Yena menyiapkan totebagnya lalu turun ke bawah untuk menunggu Chani.

Udah otw kali ya?, pikir Yena.
















__________________________________

yakin deh, banyak typo
aku kasih visualisasi ootd yena gak nih?

iya aja dehhh...

/maskernya anggep aja ga ada ya kawan/

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

/maskernya anggep aja ga ada ya kawan/

happy reading
aerisa💛

best (boy)friend.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang