| 11 - bully? |

115 21 2
                                    

Kim Yena.

Hari ini kembali lagi bersama aku, wkwkwk. G. Bercanda.

Hari ini aku berangkat sendiri lagi. Ya sudah hampir satu minggu hubunganku dengan Chani kubiarkan tidak baik. Kami saling menghindar dan menjauh.

Selama itu pula, oknum Lee Haeri semakin mendekatkan diri pada lelaki itu. Seakan-akan stalker yang akan mengikuti Chani kemana saja.

Aku sedang duduk dikelas menatap keluar jendela. Seakan bosan.

Biasanya Chani selalu mericuhiku dengan segala kelakuan randomnya. Tapi tidak untuk sekarang.

Aku bingung kenapa aku marah. Aku makin bingung kenapa Chani juga ikut marah. Huhh rumit.

"Na?" panggil sebuah suara.

Kaget dong. Yang biasa manggil aku 'Na' cuman Bunda, Teh Yeri, sama Chani.

Aku menengok ternyata itu Haechan. Gatau lagi kenapa dia kek Kak Sanha sekarang. Suka tiba-tiba jadi alternatif kalo aku butuh pertolongan.

Aku menatapnya seakan bertanya.

"Gapapa si, gue cuman heran liat lo jadi diem gini. Mau cerita? butuh senderan?" tanyanya.

"Gapapa ko Chan. Harusnya gue yang tanya, lo napa dah jadi baik gini ke gua?" ucapku menyenderkan kepalaku ke bahunya.

"Lupa lo?" ucapnya terkekeh.

"Masih sama ya alasannya?" tanyaku diikuti kekehan juga.
"Hooh, tapi gua lagi deketin cewek juga nih. Cuman ya, liat lo sendiri kaya gini, gue tetep ga tega Yen" jawabnya.

Aku diam. Aneh bgt sebenarnya, Haechan itu suka sama aku wkwkwk. Udah lama, udh sering nyatain juga-terang terangan malahan. Cuman ya gitu, aku nya nganggep haechan kaya abang aku sendiri.

"Yen... selesaiin masalah lo baik-baik oke?" ucap Haechan memecah keheningan.

"Iya, gosah sok serius lo malen. Gacocok" ucapku lalu tertawa.

"DODOL EMANG LO!!" dia menoyor kepalaku agar menyingkir dari bahunya.

"Si kembar mana? Udah hampir masuk lho ini" ucap Haechan lagi mencari keberadaan si Nara dan Sara.

"Au paling juga bentar lagi" jawabku acuh.

Aku kembali menaruh kepalaku pada pundak Haechan sampai dua serigala-eh? Maksudku Nara dan Sara datang.

"Lo ama Echan aja deh Yen" celetuk Nara tiba-tiba.

Aku langsung menegapkan kepala dan menatap Nara bingung. Biasanya dia dukung Chani buat modus ke aku, tapi sekerang malah nyuruh aku jadian sama cowok lain.

"Gamau guaa! Gua udh ada inceran ya" ucap Haechan berdiri entah mau kemana.

"HAHH?! LO YANG BENER AJA?!" teriakku dan Nara heboh saas Haechan merangkul Sara.

Semua siswa memperhatikan kita, walaupun udah biasa sih. Tapi ada satu gumaman yang nyampe di telinga ku-oh enggak, Nara, Sara dan Haechan juga mendengar. Namun, satupun dari kita memilih diam.

"dih norak," gumam seseorang dengan sangat lirih.

Aku sangat mengenal suara ini, walaupun diantara banyaknya suara siswa-siswi yang lain.

"dih sirik," balasku.

Semua siswi menatapku. Aku mengedarkan pandang menatap mereka, lalu tersenyum dan membentuk simbol peace. Mereka tertawa karena tau aku hanya bercanda. Tapi ada satu orang yang menahan amarah, aku rasa dia tau maksud kata2ku tadi.

best (boy)friend.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang