| 12 - ketahuan |

114 18 8
                                    

Sial. Sial. Sial

Keadaan ku kacau pulang sekolah ini. Yang pasti oknum Lee Haeri yang bikin itu semua.

Mataku memejam. Mengingat kejadian disekolah tadi. Lebih tepatnya kejadian sepulang sekolah tadi.

"Oyy?!" panggil seseorang saat aku menginjakkan kaki di trotoar depan sekolah.

Kaya pernah lihat?

"Baru balik? Keanya sekolah lo udh sepi deh?" ucapnya saat sudah berjarak 1 meter denganku.

"Siapa?" tanyaku.

"Lah ga kenal?" jawabnya.

"Abangnya Chaerin" lanjutnya lagi.

"Hah?! Lah Bang Taeyang?!" ucapku sedikit kaget, pasalnya aku memang sudah jarang melihatnya? Oh engga, aku yang kurang fokus aja.

"Heem, sorry ya... gue tau lo dibully di halaman belakang tadi. Kebetulan gue lagi ada kumpul sama anak kampus di warung belakang sekolah lo, eh denger ribut- sedikit ngintip juga hehe" ucapnya panjang lebar.

Pikiranku kembali melayang pada kejadian tadi...

flashback on.

Aku tersenyum menang, "See, lo ga bakal menang lawan gue" ucapku.

Mengingat dua orang yang jadi 'budak' Haeri ini hanya menahan bahuku, kugunakan kedua tanganku untuk menyikut kakinya.

Mereka mundur dan memegangi kakinya kesakitan. Sedangkan aku berdiri membersihkan diri lalu menatap Haeri bengis.

"Lo pikir gue takut lo giniin? Jangan bodoh Haeri-ya... Jangan jadi lemah cuman karena cowok. Lo bukan jadi lemah sih, tapi jadi murahan dengan ngelakuin cara murahan kaya gini!" ucapku mendorong pelan tubuhnya menggunakan telunjukku dan berbalik untuk pergi.

Aku menatap dua orang yang berada di belakangku tadi.

"Kalian juga, masih kelas satu mau aja diperbudak sama nenek sihir. Jangan nyari masalah deh kalo gamau di d.o!" aku segera membuka pintu dan menutupnya dengan keras.

Begitu memasuki area sekolah tanganku ditarik seseorang.

"Eh?" aku mengenalnya. Dia. Shin Ryujin.

"Udah diem, lo harus keluar dari sini dulu. Pokoknya harus cepet2 pulang" ucapnya sembari tetap menarikku menuju gerbang.

Begitu sampai di gerbang, Ryujin menghela nafas lalu melepaskan genggamannya dari tanganku

"Maaf Yen, gue abis dari perpus tadi. Gua agak curiga aja sama itu cewek satu, soalnya istirahat kedua tadi dia minta dekel bantu dia gatau bantu ngapain. Jadi wktu liat kelen jalan ke halaman belakang gue ikutin. Walaupun gue gadeket ama lo, gue tau kali lo itu baik. Nihh" ucapnya lalu menyodorkan handphonenya padaku.

"Apaan?" tanyaku.

"Sempet gue rekam, gue masukin di celah bawah pintu tadi. Bawa aja kalo lo butuh bukti?" ucapnya lagi.

Gatau deh Ryujin baik dan pintar sekali. Aku tersenyum menatapnya.

"Gausah Jin, lo share aja ya kalo gue butuh. Gue duluan" ucapku menepuk bahunya pelan.
Dua langkah aku menjauh dari Ryujin, aku kembali menoleh padanya.

"Btw, thanks" ucapku tersenyum yang dia balas senyum juga.

flashback off.

"HEH?! Malah nglamun!" ucap Bang Taeyang.

Aku menatapnya datar.

"Lo mau pulang kaya gini? Bisa-bisa dijadiin galbi panggang lo!" ucapnya.

"Gue numpang rumah lo?" ucapku sedikit semangat.

"Gaada. Gue anter rumah Chani" jawabnya yang langsung mendapat teplokan dari tanganku yg indah ini.

"Goblok! Ini gue berantem gegara dia napa jadi lo bawa gue tempat dia oon?" ucapku ngegas.

"WESS YA SANTE BONEKA MAMPANG! YAUDAH AYO GUE ANTER PULANG, NNTI GUE BAMTU JELASIN KE ABANG LO DAH! NAH AMPE TYPO KAN SAKING NGEGASNYA" ucapnya menarikku menuju motornya.

Jadi hari ini akupun pulang sama Bang Taeyang.

Begitu sampai dirumah, sesuai dugaan sih, Kak Woon sudah pulang.

Tok! Tok! Tok!

Tiga detik setelahnya seseorang membuka pintu dari dalam dan sedikit terkejut karena Bang Taeyang yang ada di depan.

Aku dan Bang Taeyang langsung masuk. Kurasakan ada sepasang mata yang menelisik ke arahku. Ya, Kak Woon memperhatikanku sedari tadi. Pasti karena penampilanku sedikit berantakan, apalagi rambutku.

"Loh Yena ken-"

"Yena lo ke kamar gih" Bang Taeyang memotong omongan Kak Woon.

Aku mengangguk dan segera naik ke kamar untuk bersih-bersih.

Author view

"Duduk dulu Woon" ucap Taeyang.

"Lah? Yang punya rumah gue mon maap" ucap Rowoon lalu berjalan menuju sofa dan mendudukkan dirinya disana.

Taeyang pun menyusul Rowoon duduk disamping lelaki itu.

"Lo jangan marahin Yena dulu ya? Bukan dia yang salah" ucap Taeyang.

"Hah?" balas Rowoon kebingungan.

"Jadi alasan kenapa Yena berantakan kaya gitu karena dia abis dibully. Gue gatau jelasnya dibully karena apa, tapi gue rasa Chani ada sangkut pautnya deh. Soalnya, gue denger nama dia disebut2 gitu walaupun ga terlalu jelas" jelas Taeyang.

Rowoon cuma bisa ngehela nafas.

"Gue tau itu anak bedua ada masalah, tapi gue kira ga sampe gini. Yang bully dia cewek?" Tanya Rowoon.

"Hooh. Keknya suka Chani. Gue nebak aja sih. Biasanya kan gitu" ucap Taeyang santai.

"Yaudah makasih, lo balik sana. Yena gue yang urus" ucap Rowoon.

"Yoii" Taeyang berjalan menuju pintu lalu sosoknya hilang sepenuhnua dibalik pintu itu.



_____________________________

maapin kalo banya tipo gaes:)

Bonus pict Abangnya Yoo Chaerin yang baik tapi tengil xixixi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bonus pict Abangnya Yoo Chaerin yang baik tapi tengil xixixi.

maap kalo typonya banyak, dan...

thanks for 1k views, i'm so happy omaygat😭

best (boy)friend.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang