| 09 - late |

102 21 11
                                    

mungkin word
nya ga akan sebanyak kemarin kemarin yaaa💛
_____________________________

Author Pov.

Chani sudah bersiap untuk menjemput Yena. Dia mengambil jaket dan keluar dari kamarnya.

Begitu keluar dari kamar, Chani terkejut saat Haeri ada disana. Duduk manis diruang tamu bermain handphone.

Tidak mempedulikan Haeri, Chani ke dapur untuk menemui sang Bunda.

"Bunda, Chani minjem mobil ya? Mau jalan sama Yena" ucapnya

"Eh? Lha itu ada temen kamu! Katanya kamu ngundang dia kesini, kok ditinggal?" tanya Bunda

"Mana ada aku undang dia, kenal aja enggak" jawab Chani menyambar kunci yang berada di meja makan.

"Chani pergi" dia memutuskan pergi sebelum mood-nya turun drastis.

Begitu ia melewati ruang tamu, "Loh kak mau kemana?" seru sebuah suara.

Chani hanya melirik tajam, lalu melanjutkan jalan menuju pintu utama.

Tiba-tiba Haeri dengan tidak tau malu-nya justru berteriak, "KAK CHANI! HAERI DATENG TU BUAT KETEMU KAK CHANI! KOK MAL-"

"SUMPAH LO BERISIK TAU GA?!" ucap Yeri yang keluar dari kamar.

"Lupa lo ini dirumah orang?!" lanjut Yeri.

"Yeri, gaboleh gitu" lerai Bunda.

"Tapi Bun, dia tu ga sopan! Masa bertamu seenak jidat?! Dateng malem-malem, ga dipersilakan duduk udah duduk. Liat Bunda masak ga niat bantuin, malah teriak-teriak lagi." ucap Yeri

"Adek tu lagi tidur~" lanjut Yeri lagi.

"Ma-"

"Chani pergi, Yena udah nunggu" ucapan Haeri terpotong oleh ucapan Chani.

"Lo pulang deh! Malu-maluin tau gak?!" ucap Yeri lalu melangkah kembali masuk ke kamar.

"Maaf Bun, Yeri kasar hari ini. Tapi, Bunda tau sendiri Yeri ga suka kalo ada orang yang gatau diri. Bunda juga gak biasanya nrima tamu sembarangan gini. Yeri masuk Bun" ucap Yeri sebelum masuk ke kamarnya.

Terlihat Bunda menghela nafas, lalu menatap Haeri yang menunduk. Haeri juga menatap Bunda.

"Kamu pulang gih, ini udah malem... Ga baik kan anak gadis pulang malem-malem?" ucap Bunda.

Haeri terkejut saat mendengar intonasi Bunda berbicara. Waktu Haeri datang, Bunda menyambutnya lembut dan sekarang terasa sedikit ketus.

Haeri segera mengambil sling bag dan keluar dari rumah itu.

Sedangkan disisi lain...

"Sumpah ni anak jadi nggak sih?!" ucap Yena kesal.

Pasalnya Chani tidak mengabari apakah dia sudah otw atau belum. Benar-benar nggak ngasih kabar. Dan ini sudah hampir telat 30 mnt dari janji semula.

Tiba-tiba suara klakson mobil terdengar dan Yena segera keluar.

"Lama banget lo anjir?!" sarkas Yena begitu masuk ke mobil Chani.

"Sorry, tadi ada tamu nggak diundang bikin masalah" jawab Chani enteng.

"Siapa?" tanya Yena

"Temen lo tuh!" Yena benar-benar terkejut dengan jawaban Chani.

Haeri ke rumah Chani? batin Yena.

Tiba-tiba Chani melajukan mobilnya ke mall tempat mereka akan menonton.

Sesampainya di mall, Yena dan Chani langsung mengantri untuk membeli tiket. Tiba-tiba Chani menggenggam tangan Yena. Yena terkejut dan memmandangi tangannya dan Chani yang bertaut.

Seakan tau apa yang berkecamuk di pikiran Yena, Chani berceletuk,

"Gini dulu! Buat nenangin pikiran" ucap Chani sembari menggosok tengkuknya canggung.

Yena hanya diam dan menurut karena menurutnya ini tidak menjadi masalah.

Sekarang Yena dan Chani sudah berada dalam bioskop. Mereka duduk di kursi pojok. Tidak paling belakang, namun juga bagian atas.

Lampu mulai dimatikan, dan film mulai terputar. Film yang mereka tonton bukan horror jadi nggak menegangkan, justru genrenya romantic-comedy.

Yena dan Chani diam tanpa pembicaraan. Keduanya hanyut dalam film yang sekarang diputar didepannya itu.

Keheningan menyelimuti mereka.

"Kalo gue suka elo salah ga sih?" ucap Chani tiba-tiba.

"Hahh? Lo ngomong sama gue? Ga kedengeran njir! Napa?" ucap Yena.

"Gapapa nanti aja" ucap Chani yang kali ini ditangkap jelas oleh indra pendengaran Yena.

Yena hanya mengangguk dan kembali menonton film itu.

Film selesai, dan semua pengunjung langsung berhamburan untuk keluar. Yena dan Chani juga turut keluar.

"Tadi ngomong apa lo?" tanya Yena begitu teringat dengan pertanyaan Chani.

"H-ha? Gada, tadi cuman tanya mau makan dulu apa nggak" jawab Chani canggung.

"Ooh gitu, gausah deh langsung pulang aja" jawab Yena.

Mereka berjalan menuju parkiran dan betapa terkejutnya mereka, seonggok daging bernyawa berkelamin perempuan berdiri menunggu di depan mobil hitam milik Chani.

Begitu netra gadis itu menangkap keberadaan Chani dan Yena, dia segera berlari lalu memeluk erat lengan Chani sehingga Yena terdorong untuk bergeser.

Chani terlihat tidak nyaman, tapi tangan itu benar-benar erat memelul lengannya.

"Aku cariin tau kak!" ucapnya.

"Gue ga nyuruh, lepasin ihh!" ucap Chani.

"Haeri rela sampe sini nyusulin kakak, kok kakak gini sih! Jangan bilang alasan kakak dia ya" ucap Haeri menunjuk Yena.

"Terserah gue mau pul-"

"Anterin Haeri pulang Chan, dia kesini nyariin lo lho! Gue nyuruh Kak Woon jemput aja, duluan" potong Yena lalu berbalik untuk pergi saat melihat senyum Haeri mengembang.

Yena berjalan menuju depan mall, dan tiba-tiba motor sport warna hitam berhenti di sampingnya.

"Sama gue yo Yen!" ucap orang itu dibalik helm full face nya.

"Elah, gue Sanha" lanjutnya begitu membuka helm nya.

Huhhh, kak sanha lagi, batin Yena.

best (boy)friend.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang