-17

76 5 5
                                    

"Ayah aku ga mau pindah, aku mau disini aja hiks," pinta seorang gadis berkursi roda sambil menangis.

"Kita pindah ya ini semua juga agar kamu cepat sembuh, gini deh kalo kamu mau pindah nanti ayah sama bunda bakal kabulin apa yang kamu mau," bujuk ayahnya

"Bener yah? hiks. . .oke kalo gitu aku mau ikut, tapi abang juga kan?" Sedangkan orang yang disebut itu justru melengos dan pergi dari sana.

"Sabar ya, bunda yakin abangmu itu pasti nerima kamu sayang"

"Rei, ajarin gua dong!"

"Monyet, astagfirullah ngagetin aja lu ka!"

"Sorry ya hehe, ajarin gua kek anjir bentar lagi kan ujian nasional gua masih ga ngerti ini nih." Wonwoo menyerahkan sebuah buku paket matematika kelas 12.

Wonwoo? Iya seorang most wanted dari keluarga Albern. Jika biasanya orang yang berkacamata dan hobi membaca buku serta pendiam itu akan dibilang culun dan berakhir dibully. Tapi, itu berbeda dengan seorang Wonwoo Albern.

Paras wajah tampannya ditambah dengan keramahan serta hobi senyumnya pada orang-orang membuatnya sering diperbincangkan, apalagi saat diketahui bahwa Wonwoo juga bersahabat dengan Raymond dan Vernon yang juga populer membuat nama ketiga laki-laki itu menjadi topik hangat untuk para kaum hawa perbincangkan.

Namun, sejak naik kelas 12 Wonwoo berubah menjadi dingin pada perempuan tak seperti biasanya yang akan ramah jika disapa.

Tentu hal itu menjadi pertanyaan untuk mereka semua khususnya kaum hawa.

"Eh bego, ini mah gampang ka." Rei menoyor kepala kaka kelasnya itu tak tau diri.

"Anjeng enak banget lu noyor gua, sialan," umpat Wonwoo sambil mengusap kepalanya.

"Iyain aja, yaudah sini gua ajarin makanya kalo baca buku itu yang bener si bule goblok itu lu ikutin." Tanpa sepengetahuan rei ternyata bule yang disebutnya goblok itu dateng bersama satu cowok lagi.

Hal itu membuat semua orang yang berada di perpustakaan menatapnya iri, lebih tepatnya kepada Reixa. Yang selalu saja dikelilingi oleh most wanted sekolah.

"Sekata-kata lu bilang gua goblok heh!" Vernon menjitak kepala rei hingga membuat gadis itu meringis dan menatapnya sinis.

"Ya, mikir aja sih ya masa lu racunin si Wuwu komik dewasa," bisiknya sinis dan kembali fokus dengan apa yang sedang dijelaskannya tadi.

Sedangkan Ray yang juga ada disana hanya tersenyum sambil memperhatikan rei yang sedang mengajarkan Wonwoo. Ia tak masalah dengan kedekatan rei dengan kedua sahabat karibnya itu, lagipula ia tau bahwa rei tak memiliki teman selain ketiganya di sekolah, sebelum akhirnya NCT yang ternyata adalah abang angkatnya juga ikut bersekolah bersama.

"Selesai, mudahkan?" tanya Rei menatap Wonwoo yang diangguki olehnya.

"Susah anjir gua ga ngerti ulang coba dek!" Suruh Vernon tak tau diri.

"Lu aja goblok, udah diterangin sama mrs. Jihyo sampe 5 kali masih ga ngerti, sekarang ama rei ga ngerti juga," sindir Ray yang membuat kedua sahabatnya itu terkekeh dan Vernon cemberut.

"Kalo sama mrs. Jihyo ga konsen terlalu gede, kalo sama rei simple lebih gampang tapi otak gua lola"

"Itumah otak lu aja yang pikirannya jorok mulu bego!" Wonwoo menggelengkan kepalanya heran.

HALU [Mintzu] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang