"Sudah siap?" tanya seorang gadis dengan pakaian hitamnya.
"Siap nona!" jawab orang-orang berpakaian hoodie hitam serempak.
"Baiklah saya akan pantau kalian dari atas, dan kalian tetap berhati-hatilah," pesan gadis itu sebelum meninggalkan sekumpulan orang yang ikut bersamanya.
Tak lama setelah gadis tadi pergi meninggalkan mereka semua. Selang 30 menit kemudian. Tampak banyak orang berjaket merah mendatangi mereka dengan beragam senjata yang dipegang.
Betapa kagetnya orang-orang berjaket merah itu saat melihat sekumpulan orang berhoodie hitam dengan lambang bulan sabit berwarna merah di bagian dada kiri dan di bawah lambang itu terdapat tulisan "moon black"
Siapa yang tak kenal dengan moon black? Organisasi gelap mafia nomor satu di dunia. Tak ada yang pernah tau wajah ketua dari MB yang sangat di rahasiakan itu.
Dan sekarang DE yang bisa dibilang sangat jauh dibandingkan MB secara langsung bertemu dengan anggotanya itu yang terkenal sadis dan tak kenal ampun dengan lawannya. Membuat banyak anggota dari DE berkeringat dingin, bahkan beberapa dari mereka berusaha kabur, namun dihadang oleh anggota MB yang sudah tersebar mengelilingi perusahaan besar itu.
"A-da apa kalian ke sini?" tanya seorang laki-laki dengan jaket merah yang berlambang mata mengeluarkan darah berwarna emas. Menandakan bahwa ia adalah tangan kanan dari DE.
"Bukankan seharusnya kami yang bertanya seperti itu?" dingin salah seorang gadis yang maju menandatangi DE dengan sorot matanya yang sangat tajam.
"Kami tidak ada urusan dengan kalian!" teriak laki-laki tadi dengan amarahnya.
Gadis itu hanya mengangkat sebelah alisnya dan memandang laki-laki itu remeh, "Tapi kalian ingin menghancurkan gedung perusahaan ini bukan? Otomatis kalian juga punya masalah dengan kami pecundang"
Seketika pertempuran antara kedua organisasi mafia itu terjadi. Namun, tak sampai satu jam. Seluruh anggota DE hingga ketuanya pun sudah tumbang. Sedangkan, anggota MB hanya tergores sedikit saja.
Tiba-tiba seorang gadis datang dengan tepuk tangannya, "Bagus, kalian ada perkembangan!"
"Sekarang bereskan semua ini, dan ingat tidak boleh ada bekas sama sekali!" lanjut gadis itu dan segera berlalu bersama gadis yang satunya tadi.
"Hahahahaha anjing gua ngakak banget gila," tawa seorang gadis meledak, ketika mereka di dalam mobil.
"Bacot nyet," ucap gadis yang sedang menyetir.
"Maaf deh maaf, sebenernya tuh gua mau ngakak gegara liat muka anggota DE pada pucet semua, tapi gua inget harus jaga image, jadinya gua tahan banget itu, anjir gila sih gila," cerocosnya tanpa jeda.
"Iya udah Dubu sayang diem ya!" pinta gadis yang sedang menyetir itu dengan wajah kesalnya.
"Iya iya gua diem Rei cantik"
Akhirnya selama di perjalanan hanya hening yang menyelimuti mereka berdua, hingga akhirnya sampai di apartement milik Dubu. Lalu, Rei lanjut lagi pulang ke rumahnya.
Yap! Selain pemilik perusahaan nomor satu di dunia, Rei juga seorang ketua mafia paling ditakuti di dunia. Tak ada yang mengetahui tentang semua hal itu kecuali orang-orang tertentu. Bahkan tak semua anak NCT tau bahwa dirinya itu seorang mafia.
Makanya ia segera buru-buru pulang ke rumah. Agar tak ada yang curiga dengan dirinya. Yang tiba-tiba pergi malam-malam entah kemana.
-
Ke esokan harinya, Rei tetap harus bersekolah seperti biasanya lagi. Namun, karena dirinya yang baru tidur jam tiga pagi dan sudah harus bangun jam enam pagi lagi. Rei sangat mengantuk, bahkan tadi saja ia tak membawa mobil atau motornya melainkan nebeng bersama abangnya Taeyong dengan motor gedenya itu.
Sesampainya di kelas yang belum banyak orang. Rei langsung menelungkupkan wajahnya di meja dan tidur dengan sangat pulsanya, hingga tak sadar bahwa sudah ada guru killer yang siap memarahi dan menghukumnya.
"ASTAGA! REIXA GREISY BANGUN!" teriak guru itu dengan nyaring mengganggu tidur nyenyak Rei.
Rei Pov
"Gila gua ngantuk banget gegara semalem nih, udahlah tidur aja" batinnya ketika sudah sampai di kelas
Akhirnya gua pun tidur dengan sangat nyenyak hingga suara teriakan mengganggu tidur gua itu.
"ASTAGA! REIXA GREISY BANGUN!" teriak Bu Melody dengan nyaringnya.
"Iya iya bawel banget," gumam gua yang sudah terbangun menatap guru itu dengan jengkel.
"Bagus! Sekarang kamu keluar dan berdiri di lapangan hingga jam istirahat," perintah Bu Melody.
Yang hanya gua balas deheman. Dan segera berlalu keluar kelas. Tapi bukan ke lapangan melainkan ke atap sekolah. Untuk apa? Ya untuk lanjutin tidur.
Akhirnya tak terasa bel istirahat berbunyi, namun itu tak sama sekali menganggu tidur gua. Tapi, tiba-tiba saja gua merasa ada orang yang menaruh kepala gua di pahanya.
Saat gua mencoba untuk membuka mata, betapa kabarnya saat gua melihat orang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
HALU [Mintzu]
Novela Juvenil(( cerita ini sedang hiat )) Kau adalah candu bagiku. Yang dapat membuatku gila. Walau hanya melihat bayangmu. Tapi, aku tau diri. Aku sadar. Bahwa Aku tak pantas bersamamu. Walau hanya sementara. Karena sampai kapan pun kau hanyalah bagian dari kha...