RULES:
VOTE sebelum membaca dan KOMEN sesudah membaca!!
Author memaksa! Mon maap yah tong😂
🐏🐏🐏🐏
IG: Ranyrahmawati19
WA: 083116371638
DM atau Chat kalo mau berteman❤️
Hembusan nafas yang lemah, wajah yang pucat dan tubuh yang membaring disebua...
"Gak, cuma mau ngomong aja." Jawab Ade didalam telfonnya.
"Ngomong apa?"
"Lo mau jadi pacar gue? Gue gak mau ada penolakan!"
Rany menganga lebar, tidak percaya dengan apa yang dikatakan cowok yang ada ditelfonnya. Apa dia gila? Kenal saja baru-baru ini.
"Lo gila? Lo kena penyakit jiwa? Apa emang lo keturunan gila?" tanya Rany bertubi-tubi memastikan.
"Kita telfonan udah lama, jadi gue matiin. Batas telfon itu 25 menit."
Tut Tut tut
Benar saja belum sempat Rany berkata, telfon sudah dimatikan. Rany mendengus kesal, dia membanting handphone nya ke kasur.
Rany menarik selimut untuk menutupi tubuh mungilnya, dia ingin tidur saja dari pada harus memikirkan cowok gila itu.
***
Pagi ini langit berwarna hitam, bertanda hujan. Rany berjalan menyusuri koridor sekolah dengan santainya. Dia menatap lurus kedepan, sehingga dia tidak sadar jika ada orang disampingnya.
Ya, Ade tersenyum kearah Rany saat melihat wajah pucat putihnya. Ade merogoh saku celananya untuk mengambil gantungan beruang lucu. Gantungan yang kemarin dia beli saat menemani Iky ke toko mainan. Ade yakin bahwa Rany tidak akan menolak gantungan kunci itu.
Masih fokus menatap kedepan dan terus berjalan. Saat sudah ingin sampai dikelas XI sastra dua, langkah nya berhenti. Rany memutar bola matanya malas. Siapa yang memberhentikan langkah nya?
Ade menampakan deretan giginya tanpa dosa, kemudian dia menunjukan gantungan kunci beruang lucu itu ke wajah Rany.
Benar saja eskpresi Rany sangat senang, dia ingin meraih gantungan kunci itu. Tapi Ade sudah menyembunyikan nya dibelakang punggung.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kalo lo mau gantungan kunci beruang ini, lo jadi pacar gue!" tuturnya tersenyum.
"Lo gila!" balas Rany sinis.
"Gue gila karena gue ketemu sama cewek jelek kaya lo. Dan sekarang gue naruh hati ke lo, dan lagi ini pertama kali gue suka sama cewek. Satu lagi asal lo tau gue emang udah suka saat pertama kali liat lo. Lagi satu sekarang terakhir, lo adalah cewek tembem, jelek, pendek yang pernah gue sukai dari seorang Ade Budianto yang diidamkan banyak kaum hawa!" Ocehnya panjang lebar.
Rany menganga tidak percaya, cowok didepannya ini memang gila. Bagaimana tidak, ketemu saja satu Minggu yang lalu. Rany saja tidak terlalu kenal dengan Ade tapi cowok ini malah menembaknya dengan gantungan kunci.
Rany melipat kedua tangannya didepan dada, lalu dia menatap Ade datar. Dia mengangguk, tapi setelahnya dia tersenyum dan melepas tangannya menampar pipi cowok itu sedikit keras. Kali saja ini membuat cowok itu sadar.
"Arghhhhhh...sakit bego" rintihnya memegangi pipi kanan yang ditampar oleh Rany.
"Udah sadar belum?" tanya Rany menaikan sebelah alisnya.
"Astagfirullah, aku dimana? Aku siapa? Kenapa aku disini? Oh my goat.....aku? Apa aku manusia?" tanya Ade dengan gaya khas bencong yang sedang ketakutan. Dia menaruh tangannya di pipi seperti formasi Cherrybelle.
Rany bergidik ngeri melihat tingkah cowok gila ini. Kemudian dia bergegas pergi menuju kelasnya karena bel sudah bunyi dari tadi.
***
Rany menatap kedepan kosong, pikiran nya masih dengan cowok gila yang menembaknya tadi pagi.
Hari ini adalah mata pelajaran bahasa Indonesia. Mapel yang sangat disukai Rany, tetapi dia tidak bisa mengikuti pelajaran dengan fokus seperti biasa. Iya, karena cowok gila itu.
Rany menepuk kepalanya berkali-kali, mencoba menghilangkan cowok gila itu dalam pikiran nya. Lola yang melihat tingkah sahabatnya hanya geleng-geleng kepala.
"Lo kenapa?" tanya Lola kemudian matanya fokus kearah depan guru yang sedang mengajar materi.