Setelah melewati jalanan yang macet, akhirnya Andin dan tiga hasil karya pembuatan dengan suaminya pun sampai di rumah. Rumah megah, rumah seorang pengusaha terkenal.
Ade langsung masuk kedalam kamarnya, sementara itu Andin memandikan Alya, dan Iky mulai menjalankan aktivitas keseharian disaat dirumah.
Apa? Ya Iky suka sekali dengan karaoke. Seperti yang dilakukan nya saat ini, ia mengambil Mic yang berada di lemari. Lalu Iky menyalakan musik karaoke nya. Memutar lagu dangdut milik Nella kharisma.
Aku wis ora gagas kata luka🎶
Wis cukup wingi ra pengin baleni🎶
Mario wis wayaeh🎶
Eeee aaaaa eeee aaaaa goyang oborr semua!!!
Begitulah Iky menyanyikan lagu dangdut kesukaan nya. Dengan berjoget riang gembira, tidak memikirkan orang-orang rumah yang bising mendengar suara fals Iky.
Benar Ade keluar dengan membawa sapu. Memegang gagang sapu yang panjang. Dia sudah tidak sabar menghadapi tingkah adik laki-laki nya.
Apakah titisan putra seperti ini semua? Iky yang melihat abangnya sedang menatapnya marah langsung diam menunduk.
"Lanjutin! Kenapa diem?" tanya Ade mengangkat gagang sapu diarahkan ke Iky.
Iky menggeleng, masih menunduk ketakutan.
Ade berjalan kearah musik yang masih menyala. Dia mematikan nya, wajahnya yang marah padam. Nafasnya yang sangat memburu.
"Jangan buat lagi! Apa Abang sunat kamu 10 kali dalam sehari?" Ancam Ade menunjuk Iky dengan gagang sapunya.
Iky mendongak, melotot kearah Abang nya. Dia langsung memegang miliknya. Tidak perlu penulis jelaskan dia memegang apa?
" Jangan nanti masa depan Iky hancur bang" tolak ingin menggeleng kan kepalanya dengan raut wajah ketakutan.
"Makannya jangan diulang lagi! Suara kamu itu jelek gak enak didenger. Berisik iya buat kuping ora pecah iya" oceh Ade yang membanting sapunya kelantai.
"Bang, Iky minta maaf ya! Janji deh nanti Iky beliin Abang milkita yang ada coklatnya!" Ucap Iky mengangkat jari telunjuk dan jari tengahnya.
"Ya iya, udah sana masuk ke kamar tidur! Jangan lupa gosok gigi, cuci muka, sekalian cuci janda pinggir rumah kita!" Balas Ade melenggang pergi.
***
Rany membuka pintu jendela, berjalan menuju balkon rumah. Rany menatap indah bintang yang selalu bersinar. Sebuah senyuman manis mengembang dibibir nya. Rany sangat suka dengan bintang, dia selalu ingin melihat bintang.
Bintang selalu menyinari langit, membuat keindahan disana. Aku ingin seperti bintang, yang menyinari orang-orang dengan kebaikan ku. Batin Rany tersenyum.
Pintu kamar Rany diketuk oleh seseorang, Rany membalikan badannya hendak membuka kan pintu.
Terdapat Delia yang berdiri tersenyum dengan membawa segelas susu coklat kesukaan nya. Rany mengambil alih susu itu dan meminumnya dengan cepat.
"Masih suka sama bintang?" tanya Delia mengusap rambut anaknya lembut.
Delia memang sudah tau kebiasaan putrinya dimalam hari, melihat bintang muncul.
Flashback on
Malam yang begitu dingin, angin sepoi-sepoi menghantam tubuh dua orang yang tengah berdiri di balkon rumah. Menatap bintang- bintang bersinar. Andin memeluk putrinya, mengelus rambut sang putri lembut. Senyuman terus mengembangkan.
"Ma, Rany pengin seperti bintang, dia selalu indah tidak pernah jelek. Sinar nya yang terang, jumlahnya yang banyak, dan bintang selalu dilihat oleh orang. Rany bakal kaya bintang nggak ma? " Tanya Rany dengan menatap bintang
"Anak mama sudah jadi bintang" jawab Delia tersenyum.
Mereka pun terus menatap bintang, hingga mentari memunculkan cahayanya.
Flashback off
Rany terpelonjak kaget saat Delia menamparnya. Walau pun pelan, dia terbuyar dari lamunannya saat mengingat dia yang selalu menatap bintang dengan mama nya.
"Sadar juga, mama kira kamu kerasukan jin pentol" ucap Delia menghembuskan nafasnya lega. "Jangan ngalamun lagi! Tidur sana! Udah malem besok harus sekolah kan? Mama juga mau tidur. Selamat malam sayang" ucap Delia mengecup pipi tembem putrinya dan mencubit nya.
Rany hanya mengangguk dan kemudian menutup pintu kamar dan pintu jendela nya. Dia pun menarik selimut hangat miliknya, memejamkan matanya.
Malam sunyi, memang terkadang terlihat bak lembar yang masih kosong. Sebenarnya tidak. Bintang yang menemanimu tetap disana, hanya saja bumi sedang berputar atau awan menutupinya. Jadi mimpimu tak akan kemana, ia akan mudah kau gapai dengan penuh usaha.
Semoga suka.
Selamat menunaikan ibadah puasa, semoga puasa kalian lancar ya😊 jangan lupa ibadah nya, buat kebaikan dibulan ramadhan ini. Walau nggak seberapa.
Okeh bay- bay lanjut di chapter selanjutnya 😉

KAMU SEDANG MEMBACA
First Love ( On Going )
Fiksi RemajaRULES: VOTE sebelum membaca dan KOMEN sesudah membaca!! Author memaksa! Mon maap yah tong😂 🐏🐏🐏🐏 IG: Ranyrahmawati19 WA: 083116371638 DM atau Chat kalo mau berteman❤️ Hembusan nafas yang lemah, wajah yang pucat dan tubuh yang membaring disebua...