"Ma-af gu-e ga-k senga-ja" ucap Ade terbata-bata mencoba menghilangkan gugupnya.
Rany mencoba menatap Ade, jantung nya semakin berdegup kencang. Begitu juga dengan Ade yang tengah menatapnya.
"Gak usah dibahas!" Ucap Rany yang kemudian pergi meninggalkannya.
Dia berlari, dia mengusap mulutnya kasar.
Sampai di atas gedung yang tinggi membentang. Rany duduk dibangku yang terdapat di atas gedung tersebut. Rany memegang mulutnya.
"Gue ngelakuin itu. Dia udah ambil. first kiss gue" Rany melotot kedepan menatap tingginya gedung-gedung jakarta.
"Arghhhhhh...gak mungkin. Ini gak mungkin, gue gak nglakuin itu!" Runtuknya menepuk kepalanya berkali-kali.
***
Ade memegang mulutnya dengan tangan bergemetar, apa yang dia lakuin barusan? Dia tidak tahu kenapa dia begitu?Ade mengacak rambutnya frustasi, bagaimana bisa dia melakukan ini? Ade duduk di bangku taman perusahaan. Tatapannya mengarah pada bunga-bunga yang menghiasi taman.
"Gue ngelakuin itu? Gak mungkin ahh..lo bego!" Gerutunya menendang tanah.
Jujur saja dia tidak tahu kenapa dia melakukan itu?
Saat Ade marah-marah tidak jelas, tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya. Ade menengok kearah belakang dan mendapati Riko sahabatnya.
Ya, Riko. Cowok tinggi, tampan dan murah senyum. Sahabat Ade dari kecil, mereka juga satu sekolah dan satu bangku.
Riko duduk disamping Ade, menatapnya heran.
"Kenapa lo?" tanya Riko menatap sahabatnya.
"Gue? Gue ngelakuin itu ko!" Jawabnya frustasi.
"Lo ngelakuin apa?" tanya Riko lagi.
"Fisrt kiss" jawab Ade menggoyangkan badan Riko.
Riko melongo kaget, dia memegang kupingnya lebar-lebar takut jika dia salah dengar.
"Lo ciuman? Sama siapa?" tanya Riko dengan raut serius.
Ade menceritakan semuanya kejadian yang barusan terjadi. Riko yang mendengar kan nya menggelengkan kepalanya tak percaya. Bagaimana tidak? Sahabat nya ini tidak pernah menyentuh seorang cewek, jangan kan menyentuh, berbicara saja dengan cewek jarang sekali.
***
Setelah pulang dari kantor teman papanya dan setelah melakukan kejadian yang tidak pernah dia sangka, Ade membaringkan tubuhnya di kasur empuk yang selalu dia tiduri.Dia melipat tangannya dan menaruh kepalanya dilipatan tangan. Dia menatap langit-langit rumah, memikirkan kejadian yang baru saja dia lakukan.
"Udah-udah lo gak boleh mikirin itu! Ini gak sengaja!" Gumamnya mengusap mukanya frustasi.
Dret dret dret....
Suara ponsel membangunkan dia dari pikiran nya. Ade mengambil ponsel yang ada disampingnya dan mengakat telfon dari seseorang.
Panggilan yang tertulis kan nama Andin.
"Assalamualaikum ma, dengan anak mama yang paling ganteng, dan banyak diminati cewek-cewek. Ada apa?" ucap Ade setelah mengangkat panggilan dari mamanya.
"Hoek...jangan halu. Kamu pasti lagi tiduran kan?" tanya andin didalam telfonnya.
"Gak ma, ade lagi cuci kulit biawak. Kenapa emang?"
"Jemput mama ditoko kue!"
"Ya elah, kenapa gak naik taksi aja sih? Ade males ma mau tidur. Lagian juga mau hujan mama naik taksi ya!"
"Uang jajan kamu mama potong 45%!"
"Tuh kan, iya ya ini Ade udah dijalan tunggu!" Balas Ade mematikan telfonnya.
Dia mendengus kesal, selalu saja ancaman yang tidak bisa dia lawan. Dengan gerakan terpaksa Ade mengambil kunci dan jaketnya lalu beranjak pergi ke toko kue mamanya.
Saat sampai didepan toko kue mamanya Ade membuka pintu tersebut. Andin yang melihat putra sulungnya, tersenyum. Tidak sia-sia dia mengancam untuk memotong uang jajannya.
"Abang!" Panggil Alya saat melihat Abang kesayangan nya datang.
Alya memeluk abangnya kuat, Ade pun membalas pelukan itu. Ade mengacak puncak kepala Alya gemas, Adik perempuan nya ini sangat lah lucu.
"Ya udah yuk pulang!" Ajak Andin yang berjalan terlebih dahulu.
Ade, Alya dan iky pun mengangguk dan membuntuti Andin menuju mobil.
Saat diperjalanan pulang, iky adik laki-laki Ade terus mengoceh dan bertanya dengan pertanyaan yang tidak seharusnya ditanya.
"Nah kalo misal bidadari itu bersayap terus sayap selendang nya gak guna" oceh iky tidak jelas.
Ade memijat keningnya yang pusing. Memang susah jika berurusan dengan iky. Anak itu terlalu pintar jika untuk berdebat.
Ade hanya diam begitu juga dengan Andin dan Alya. Mereka sibuk menatap jalanan yang macet.
Iya bener sih katanya bidadari bersayap lah terus selendang nya itu buat apa kalo gak dipake. Bukannya bidadari bisa terbang kalo pake selendang ya? Bukan pake sayapnya?
Iya udah jangan dipikir terlalu dalam mending kita lihat nih.
KAMU SEDANG MEMBACA
First Love ( On Going )
Fiksi RemajaRULES: VOTE sebelum membaca dan KOMEN sesudah membaca!! Author memaksa! Mon maap yah tong😂 🐏🐏🐏🐏 IG: Ranyrahmawati19 WA: 083116371638 DM atau Chat kalo mau berteman❤️ Hembusan nafas yang lemah, wajah yang pucat dan tubuh yang membaring disebua...