Prolog

389 31 12
                                    

"Sekarang jaksa sedang menyelidiki kasus pelecehan dan penganiayaan yang dilakukan oleh seorang dokter bedah ternama, Min Suga. Pasien sedang dirawat di pusat rehabilitasi untuk trauma yang dialaminya. Pasien juga masih belum dapat diajak berkomunikasi karena guncangan mental dan syok atas kejadian tersebut. Jaksa akan memberikan tuntutan empat tahun penjara untuk Min Suga atas semua hal yang telah ia perbuat." Penyiar berita dari dalam plasma kaca itu memberikan berita terkini tentang kasus pelecehan seksual yang katanya dilakukan oleh Min Suga, salah satu dokter bedah yang bekerja di rumah sakit terbesar di Seoul.

"Aah, aku bisa gila. Membusuk empat tahun dipenjara? Aku bahkan tidak melakukan hal gila itu, orangnya siapa saja aku tidak tahu, tapi mereka sudah membawa surat penangkapanku! Mereka itu tidak bisa menyelidiki dengan baik apa!? Hanya karena aku orang terakhir yang ia temui, bukan berarti kalau aku yang melecehkannya!" ucap seorang pemuda yang terduduk lemas di karpet apartemennya ditemani beberapa botol minuman keras.

Suga mengambil gelas dan menuangkan kembali wine ke dalamnya. Tapi Suga berubah pikiran, alih-alih meminum cairan ungu yang ada di dalam gelas, langsung saja ia meneguk cairan pahit itu dari mulut botol. Dia memang sudah gila.

Yoongi berlari langsung menghampiri Suga yang berada dalam pengaruh alkohol. Menarik paksa botol wine itu dan meletakkannya kasar di meja ruang tamu. Sedangkan Suga yang sedang duduk di karpet hanya mendecih sebal. Saudara kembarnya selalu mengatur.

"Serahkan dirimu Suga, kau tidak bisa hidup seperti ini! Aku tahu ini berat jadi lepaskan semuanya. Aku juga tidak mau melihatmu hancur seperti ini!" Yoongi itu senang mengatur, sama dengan Suga. Yoongi itu tidak suka diceramahi, apalagi Suga. Keduanya tidak akan pernah akur jika disatukan. Jadi kalau mereka berdua disatukan, pertemuan mereka hanya akan berujung pertengkaran.

"Tidak Yoongi! Kau tidak pernah mengalaminya! Kau terlalu banyak menerima kebahagiaan. Termasuk merebut wanitaku! Dan juga anakku!" Suga melempar botol wine dalam genggamannya ke arah Yoongi, beruntung botol itu meleset dan pecah di tembok, tidak mengenai Yoongi.

"Aku pernah mengalaminya! Kau tidak akan pernah mengerti, Suga! Aku juga kesulitan. Aku juga lelah, tapi sekarang aku memiliki orang-orang yang bisa menguatkanku. Orang-orang yang memberikanku alasan untuk pantang menyerah," hardik Yoongi berusaha menenangkan Suga yang akan berubah liar jika sedang mabuk. Jadi sekarang Yoongi benar-benar harus berhati-hati. Jangan sampai dia terbunuh dan Suga dituntut atas hal itu.

"Siapa yang bisa membuatmu kuat? Harta? Kekuasaan? Atau wanita yang bersamamu di kelab malam?" Suga membuka satu kaleng bir dan meminumnya. Setelah habis, kaleng kosong itu ia remukkan dan dilempar ke arah Yoongi. Kali ini Yoongi tidak menghindar dan membiarkan benda alumunium itu mengenainya.

"Istri dan anakku. Aku mencintainya, Suga. Mereka hidupku sekarang," ucap Yoongi sembari menunjukkan sebuah cincin di jari manisnya. Bukannya membuat Suga tenang, Yoongi malah membuat kemarahan Suga sampai ke ubun-ubun dan siap untuk diledakkan. Satu kesalahan lagi ditambah dalam hidup Yoongi.

Suga meraih kerah kemeja Yoongi, mengguncang-guncang badan Yoongi begitu frustasi. "Yoongi, Hyoora itu wanitaku! Kami saling mencintai. Kau menerima perjodohan tanpa rasa apa pun. Itu karena kemauan appa. Karena saat itu aku hanya dokter magang dan kau sudah menjadi dokter kepala."

Suga membuka amplop cokelat yang sedari tadi ia genggam. Dan membaca isinya. "Kau tidak ingat? Kau sudah menyetujui perjanjian ini, aku meminta kau melunasinya hari ini." Suga mendorong amplop itu ke dada Yoongi hingga badan Yoongi sedikit terseret ke belakang. Suga menghapus air matanya dan langsung mengambil ponsel miliknya yang tergeletak di lantai. Membuka galeri dan menunjukkan sebuah kejutan, meskipun lebih mirip malapetaka untuk Yoongi.

"Kau gila! Apa yang akan kau lakukan dengan itu?" ucap Yoongi kaget. Suga memiliki foto dirinya dengan seorang wanita yang jelas bukan istrinya.

"Apa reaksi Hyoora ketika tahu bahwa suaminya yang satu ini berselingkuh, yah? Bahkan kau pernah mengajaknya ke sebuah hotel. Ouw, aku dulu sudah berlutut di hadapanmu untuk tidak menyakitinya. Tapi lihat kelakuanmu. Kau tidak sebaik dan sekeren kelihatannya." Suga sengaja membuka kolom chat dengan Hyoora dan bersiap mengirim gambar di mana Yoongi dan seorang gadis sedang berpelukan mesra. Atau mungkin dia sudah tidak gadis lagi.

AmbivalentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang