"Jinu-yah, apa kau lupa?"
Pesan yang ia kirim 2 jam yang lalu itu tak mendapat balasan, bahkan tidak di baca.
Dilihatnya sekelilingnya dengan mata sayu. Ia telah menyiapkan kue ulang tahun yang ia buat sendiri, juga makanan-makanan yang ia ingat sebagai makanan kesukaan Jinu.
Ia membuka sekotak box, yang diatasnya tertulis "Happy birthday sahabatku" . Dikeluarkannya sebuah sweater dari situ. Ia menjahitnya sendiri, khusus untuk orang yang ia kasihi.
Tapi orang itu, tidak datang. Padahal ia telah menyetujui untuk datang.
"Bodoh, kenapa aku mengharapkan pesan ini dibaca. Dia itu orang yang sibuk, Seulbi-yah. Kenapa kau menyiapkan semua ini dan mengganggunya?"
"Kenapa kau menyusahkannya dengan harus jauh-jauh datang dari Seoul?"
Ia berbicara pada dirinya sendiri dengan putus asa.
Ia telah menunggu 3 jam, dan tidak muncul tanda-tanda kehadiran siapapun, yang terdengar hanyalah deru ombak pantai yang berada di belakangnya.
Ia melangkah mendekat ke pantai, memandang dengan mata yang berkaca-kaca.
"Hwaaaaaaaa!!!!"
Seulbi berteriak kencang, airmata yang telah ia tahan pada akhirnya jatuh juga.
........
Delapan tahun lalu..
"Ya! Seulbi-yah!"
Pemuda tinggi besar itu memanggil sahabatnya dengan muka sebal.
Seulbi tak menghiraukannya, ia hanya sibuk pada kegiatannya. Menjahit sebuah kain dengan mesin usang itu. Dengan seragam sekolah yang masih menempel di badannya.
"Seulbi-yah kau ini kenapa? Kau membuat apa sih? Lapar nih aku"
Dialah Taekwang, anywhere anytime makan dan makan.
Ia mengoyak pundak Seulbi, membuat gadis berkacamata yang biasanya sabar itu menjadi kesal.
"Yaa!! Jangan ganggu aku, aku harus mengerjakannya dengan hati-hati, nanti hasilnya bisa jelek!" Seulbi sedikit menaikkan nada ke sahabatnya.
"Ah, maaf Taekwang-ah. Aku tidak bermaksud membentakmu, mianhae jeongmal mianhae" Seulbi segera melangkah mengambil minuman dan satu box donat dari kulkas untuk sahabatnya itu.
"Yeay, gomawo" Taekwang tersenyum.
"Kau membuat apa sih?" Taekwang
"Jinu kan akan pergi ke Seoul, dia akan menjadi trainee di YG Entertainment, disana pasti lebih dingin dari tempat kita, jadi aku ingin membuatkan sweater yang hangat untuknya, aku juga akan menambahkan tulisan 'Semangat Jinu, Imja Prince'" Seulbi tersenyum
"Dan aku sudah menyiapkan beberapa makanan, jadi sebelum dia berangkat besok, nanti malam kita bertiga harus menghabiskan waktu bersama, harus, pokoknya kalian harus datang" Mata Seulbi mulai berkaca-kaca.
"Ya! Jangan menangis, aku tidak bisa melihatmu menangis"
"Sudah kasih tau Jinu kan? Anak itu harus di kasih tau berkali-kali, dia sering sekali ingkar janji" Taekwang
"Aku sudah beritau dia tadi, tapi nanti malam aku akan menjemputnya, akan ku seret dia, pokoknya kita bertiga harus makan bersama" Seulbi
KAMU SEDANG MEMBACA
Winner Love Story
FanfictionSekuat apapun aku menahannya, rasa itu semakin kuat. Aku ingin menjalaninya saja tanpa banyak menunjukan. Tapi akhirnya aku kalah. Aku terlalu mencintainya. .. Start 2/4/20