15. Putus//Cemburu

281 21 3
                                    

"Kau ini peramal atau apa?"

Jinu memandang muka Seunghoon dengan heran.

Benar saja, meskipun kurun waktunya tak sama persis dengan ucapan Seunghoon, akhirnya kabar putus Irene-Minho pun tersebar lengkap dengan konfirmasi agensi. Hanya dalam 3 bulan.

"Mino tau?" tanya Jinu lagi.

"Enggak tau juga sih hyung, tapi aku gak bilang apa-apa ke dia. Aku udah gak pernah bahas Irene lagi didepannya. Terakhir bahas Irene aja doi mukanya ga ngenakin" Seunghoon.

"Ya kau juga, suka keterlaluan ledekin Mino" Jinu.

"Apaan nih mino-mino?" Mino tiba-tiba datang dan duduk di sebelah Jinu.

"Ini nih, di tv ada anjing mirip mukamu" Seunghoon asal aja jawab sambil menunjuk ke arah tv yang bahkan gak muncul keberadaan anjing disana. As always, kapan manusia satu ini gak ngawur.

"Gak usah sok gak tau. Kalian lagi bahas Irene putus kan? Dasar tetep aja ghibahin orang" Mino mengambil beberapa cuil keripik di toples depan Jinu dan mengunyahnya dengan ekspresi muka tidak enak.

"Jadi kau sudah tau??" Jinu

"Iya, kenapa?" Mino sewot

"Jadi gimana nih? Gass??" Jinu bersemangat

.......

"Harus banget bawa-bawa Haute? Pacar kamu nih Haute atau aku??"

Pertama kalinya, Seulgi menyebut nama Haute diikuti ekspresi muka sebal.

Setelah tiga bulan tak bertemu, akhirnya kedua sejoli ini bisa kembali bertatap muka. Mereka berdua disibukkan dengan jadwal grup masing-masing yang sangat padat. Tour konser, acara tv, comeback dan yang lainnya. Ketika yang satu di Korea, yang satu berada di Jepang, bahkan ketika yang satu juga memiliki kegiatan di Jepang, satunya sudah berpindah ke negara lain.

Kalau Seulgi kesal hanya karena waktu sibuk mereka, Seunghoon tak masalah. Tapi kali ini berbeda, ia tau Seulgi kesal karena hal lain. Bahkan mungkin, Seunghoon sudah tau kesalahannya.

"Aku sengaja bawa Haute, kamu marah?" Seunghoon memecah beberapa detik diamnya atas pertanyaan Seulgi

Seulgi hanya diam, memandang ke arah dinding kaca di sebelah kanannya.

"Aku tau kamu marah karena hal lain"

"Kamu masih cemburu sama Lisa?"

"Aku sama dia gak ada apa-apa Ugi" Seunghoon menambahkan sedikit penekanan pada nada bicaranya.

Beberapa detik, dan Seulgi tak menjawab, bahkan memandangnya saja tidak.

"Kamu ngomong dong, kamu selalu gini kalau ada masalah. Diem dan gak ngasih tau apa-apa, gimana aku bisa tau kesalahan aku apa?"

"Aku juga capek, aku juga kesel kita gak bisa ketemu, bahkan kita jarang kasih kabar karena sama-sama sibuk. Tapi kamu jangan gini dong" Seunghoon akhirnya mengungkapkan kekesalannya juga,

"Oppa! Aku liat kamu kemarin sama Jennie minum bareng"

"Oppa gak ada waktu buat nemuin aku, tapi malah minum sama cewek lain" Seulgi sama tak tahannya, tentu saja nada bicaranya sudah cukup menunjukkan betapa ia sangat kesal.

"Kamu tau dari mana?"

"Aku juga ke tempat itu sama Lisa, kenapa? Kami mau cari Jennie, dan malah liat kalian berduaan. Belum cukup buat tau kesalahan oppa apa?"

"Aku gak ada apa-apa sama Jennie, bahkan kami gak minum bareng. Aku gak sengaja ketemu dia, dia mabuk berat, aku gak mungkin ninggalin dia begitu aja" Seunghoon mencoba menjelaskan.

Seulgi bahkan tak ingin mendengar penjelasan itu, apapun yang dikatakan Seunghoon baginya hanyalah sebuah alasan. Kangen dipendam tiga bulan, giliran mau ketemuan, semalam sebelumnya malah liat pacar sama cewek lain di bar.

"Beneran Ugi, aku cuma ga tega ninggalin dia sendirian" Seunghoon.

Diam, kebiasaan Seulgi kalo lagi marah.

Seunghoon mengalihkan pandangan dengan kesal, ia diam sebentar lalu...

"Aku capek ya sama kamu, selalu cemburu gak jelas"

Cemburu gak jelas?

Fix, ucapan itu membuat Seulgi tak segan-segan lagi untuk segera mengangkat kaki dan beranjak pergi.

"Emangnya cuma kamu yang bisa cemburu?"

Dan perkataan itu membuatnya hanya sampai pada posisi berdiri, sebelum sempat melangkahkan kaki.

"Aku tau kamu juga deket sama banyak cowok dan jalan sama mereka. Apa aku marah? Enggak. Karena aku tau kalian cuma temen. Aku juga cemburu, Ugi. Apa kamu pernah mikirin perasaan aku? Enggak kan"

Seunghoon mengalihkan pandangannya dengan murung setelah mengatakan itu.

Tiga bulan cukup membuat mereka berdua memiliki banyak uneg-uneg untuk dikeluarkan.

Seulgi tertegun sejenak mendengar perkataan Seunghoon,

Memang ia punya banyak teman laki-laki, apalagi teman dekat sejak masa trainee seperti Kai dan Taeyong. Tapi mereka hanya teman main bagi Seulgi, tidak lebih. Masa iya si sipit ini cemburu dengan mereka? Selama ini Seunghoon tak pernah memperlihatkan sisi cemburunya.

Tapi pada akhirnya, Seulgi hanya memandang Seunghoon sebentar lalu melanjutkan tujuannya, pergi. Ia sudah kelewat kesal. Gengsi juga kalau harus balik merasa bersalah.

Tujuan awal bertemu melepas kerinduan, tapi keduanya malah berakhir tak saling pandang diikuti rasa kesal yang tak terselesaikan. Belum lagi jadwal padat di depan mata, yang membuat semakin pening karena tak tau kapan bisa meluruskan semua ini.

"Gguk gukk"

Gonggongan Haute kali ini tak berdampak apa-apa.

Benar kata orang, setahun pacaran masih damai-damai aja itu wajar. Tahun berikutnya baru ngerasain hiruk pikuk hubungan sebenarnya..

.......

Gaes, menurut kalian cerita ini ngebosenin gak sih?? Kritik dan sarannya dong.. Dan kalian paling suka lovestory nya siapa??
Makasih buat yang selalu baca, vote, dan komen..

Winner Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang