19. Arraseo

258 22 9
                                    

Tangan yang indah membuka tutup lipstick itu.

"Johaa" ucapnya dengan wajah sumrigah ketika melihat warna yang elegant dari lipstick barunya.

Segera ia mengoleskan pada bibirnya dan sesekali menempelkan atas bawah bibirnya untuk membuat warnanya merata.

Diamatinya gambar dirinya di cermin.

"Sudah cantik kok, kapan sih eonni gak cantik, berterimakasihlah pada orangtuamu" Seulgi tersenyum kecil sambil memakai sepatu Converse nya.

Kedua sahabat ini menunjukkan gaya yang sedikit berbeda. Irene dengan kesan feminim dan anggun, sedangkan Seulgi dengan outfitnya yang casual dan santai.

 Irene dengan kesan feminim dan anggun, sedangkan Seulgi dengan outfitnya yang casual dan santai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Semua wanita itu cantik, yang penting hatinya" Irene tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Semua wanita itu cantik, yang penting hatinya" Irene tersenyum.

"Bisa aja. Yaudah ayok"

Seulgi dan Irene pun melangkah keluar. Mereka akan menonton film bersama. Irene berharap ini bisa sedikit menghibur Seulgi yang beberapa hari ini terlihat murung, mesti ia tak tau masalahnya apa.

......

Penerangan dimatikan, tempat duduk pun sudah penuh dengan penonton baik itu anak muda dengan pasangannya maupun para orangtua. Film pun dimulai.

Memasuki klimaks, adegan-adegan yang menegangkan membuat para penonton terdiam dan menerka-nerka apa yang akan terjadi.

Pakk!!

Pemuda dalam film itu melemparkan batu besar ke kepala pak tua yang kemudian berceceran darah.

Adegan itu pum berhasil membuat penonton terkejut, termasuk Seulgi yang langsung mengangkat tangannya untuk menutup mata.

Pakk!!

Tak cukup sampai disitu, psychopath itu belum puas, pak tua yang terduduk di jalanan itu ia pukul lagi dengan kayu.

"Aaaa eonni aku takut!" Seulgi mendekatkan kepalanya ke bahu Irene.

Tapi,
Ada yang berbeda kali ini, sejak kapan bahu Irene jadi kekar?

Winner Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang