"Gimana nih? Kita mau terus menyembunyikan ini?"
Malam itu Seulgi dan Seunghoon bertemu lagi. Tetap sama, di tepi sungai Han, di bawah kerlip bintang.
Seunghoon hanya menjawab pertanyaan itu dengan tatapan. Mata mereka bertemu dengan kecemasan yang sama. Karir ataupun bayi itu sama-sama "tanggung jawab" . Yang bagaimanapun harus mereka pilih salah satu.
"Kamu maunya gimana?"
Kini Seulgi menghindar dari tatapan itu seiring dengan pertanyaan balik dari Seunghoon. Ia menunduk, menggigit bibir bawahnya, mengaitkan kedua tangannya. Semua itu hanya bentuk pelarian dari kebingungannya.
"Aku belum siap..."
"Punya bayi ini"
Air mata itu turun lagi.
"Maafkan aku" sanggahnya.
"Kalau kau memang belum siap, kita gugurkan saja"
"Aku akan memohon pada Tuhan, supaya dosa itu aku saja yang tanggung. Aku akan melakukan apapun agar bisa membantu anak-anak di negeri ini, atas nama bayi kita. Meskipun itu tidak akan cukup untuk menebus dosa ini"
...
Keesokkan harinya mereka pergi ke suatu tempat. Dokter yang bisa menghilangkan bayi itu. Semahal apapun akan Seunghoon bayar asal Seulgi tak merasakan sakit yang berlebihan.
Sepanjang perjalanan Seulgi terus memegangi perutnya. Seiring dengan naluri keibuan yang semakin kuat dalam dirinya. Pikirannyan kacau, dihantam pertanyaan dari dirinya sendiri, yakin akan melakukan ini? Menghilangkan anakmu sendiri?
Seunghoon yang sedang menyetir, hanya diam dan menatap Seulgi. Sesekali menggenggam tangannya untuk sekedar menguatkan.
"Jangan khawatir, semua akan baik-baik saja"
Tak lama kemudian mereka pun sampai tujuan.
~~
"Sepertinya kalian salah"
"Maksudnya dok?"
"Nona Seulgi tidak hamil"
"Hah?"
Untuk sejenak mereka tak sanggup berbicara dan hanya bisa menganga. Tunggu dulu, apakah ini benar?
"Ta.. Tapi hasil test pack saya positif dok"
"Mungkin Anda salah, karena hasil USG tidak menunjukan adanya janin dalam rahim Anda"
"Bukankah seharusnya kalian bersyukur? Kalian tidak harus membunuh siapapun"
Benar, harusnya mereka bersyukur. Namun di perjalanan pulang yang ada mereka hanya berdiam-diaman.
Jadi siapa yang salah? Seulgi sendiri masih memaksa pikirannya untuk mengingat. Dan sejauh apapun otaknya berusaha, tetaplah yang ia ingat ia benar-benar melihat test pack itu bertanda positif.
Ckikk...
Seunghoon tiba-tiba menghentikan mobilnya.
"Seulgi-yah"
"Ini beneran kan? Gak bohongan kan? Jadi kamu gak hamil?"
"Lalu yang kemarin itu apa? Test pack itu punya siapa?"
Seulgi hanya menggeleng kebingungan.
"Jadi, selama ini kita nangis-nangis, bingung, cemas, sampe gak bisa tidur mikirin hal yang sebenarnya gak terjadi?"
"Tapi oppa melihatnya langsung kan? Keluar kamar mandi aku langsung kasih liat itu ke oppa" Jawab Seulgi
"Benar juga" Seunghoon mengiyakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Winner Love Story
FanfikceSekuat apapun aku menahannya, rasa itu semakin kuat. Aku ingin menjalaninya saja tanpa banyak menunjukan. Tapi akhirnya aku kalah. Aku terlalu mencintainya. .. Start 2/4/20