26. Random

227 20 13
                                    

Gadis itu duduk diam di depan sebuah meja yang berdiri papan angka empat diatasnya. Sejenak mengingatkannya pada seseorang yang juga menyukai angka itu. Ia menyalakan handphone nya, dan menuju ke galeri, senyumnya merekah melihat foto-foto yang ia geser satu persatu. Awal pertemuan yang lucu, sikap yang tak terduga, dan kepribadian yang selalu mampu membuatnya semangat kembali. Ya, ia rindu pada sosok itu. Yang selalu ada untuk menenangkan hatinya, dan mengusap air matanya ketika jatuh.

Seketika senyumnya redup, mengingat bahwa semua itu kini hanyalah kenangan semata. Tidak, jangan jatuhkan air mata lagi. Tidak perlu, sudah cukup, ini adalah keputusan terbaik. Ia kembali mengingatkan dirinya.

"Anyeonghaseyo"

Seulgi terkejut dengan suara itu, dan menoleh pada sumbernya.

"Seulgi? Kau disini?" ucap pria beramput pirang itu.

"Anyeonghaseyo" Seulgi menyapanya.

"Kau di meja nomor empat ini?"

"Iya, aku janjian dengan Kai" jawab Seulgi.

"Aku juga janjian dengannya"

Lalu handphone keduanya berbunyi, menandakan sebuah pesan masuk.

Maaf aku tidak bisa datang,
kalian berdua saja ya

"Ah mwoyaaa" Seulgi kesal dengan Kai, ia tau Kai sengaja melakukan ini. Apalagi ia yakin pasti akan canggung jika hanya berdua saja dengan pria di depannya.

"Apa kau juga menerima pesan dari Kai? Dia tidak jadi datang?" Tanya pria itu.

"Iya"

"Kau terlihat tidak senang, apa kita pulang saja?"

"Ah aniyo aniyo, bukan begitu" Seulgi jadi tak enak.

"Tidak apa-apa kalau kau sibuk, kita pulang saja aku akan mengantarmu"

"Ah tidak, aku tidak sibuk kok"

"Jadi berhubung sudah disini, kita lanjutkan saja "date" ini?" Pria itu sedikit pelan mengucapkan kata "date".

" Nee" Seulgi tersenyum canggung.

Dialah Jimin, pertemuan tak terduga ini pada akhirnya ia syukuri. Pertemuan singkat yang membuatnya tak bisa lupa akan senyum beruang Seulgi. Senyum yang dulu pernah membuat hatinya luluh dan berbunga-bunga. Seseorang yang tanpa sadar memberinya kebahagiaan tak terduga. Kala itu dengan malu-malu ia meminta bantuan Kai agar bisa mendekati Seulgi. Sempat dekat dan kemudian kandas, Seulgi sudah memilih bersama orang lain sebelum ia sempat mengungkapkan perasaannya.

Cinta itu seperti sebuah perlombaan, selama kau terus ragu, kesempatan itu akan direbut oleh orang lain.

Jimin juga tau bahwa kini Seulgi sudah putus dari Seunghoon, pada akhirnya ia paham kenapa Kai menyuruhnya datang, inilah kesempatan kedua, dan ia bertekad untuk tidak kalah dari orang yang sama.

...

Song Mino sent a photo (12)

Song Mino sent a photo (12)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Winner Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang