20.ANEH

1.4K 86 7
                                    

Kami sedang asik makan,ku lihat Atta menyikirkan daging dari piringnya.

"Kamu gak suka daging??"

"Males,kayaknya ini keras"

"Gak mungkin keras ta,itu daging waqyu"jelasku.

"Mau daging Waqyu mau daging andi kek,tetep aja keras kayak daging dirumah"

aku heran mendegar ucapannya,nih orang aneh baget pikirku.

"Ini tu daging Sapi,tuh baru dagingnya wahyu"

Atta menujuk salah satu kameramennya.

"Iya kan yu,daging mu gak ???enak Alot??"
kata Atta ke kameramennya.

"Apa pak??"
wahyu binggung karna tiba-tiba di tanya.

"Cadaanmu receh baget"
Aku menatap Atta males

"Kan bener kataku daging wahyu mana enak"
Atta masih ngeyel.

"Bukan wahyu itu,tp ini waqyu ta empuk cobain deh punya aku"
Akupun mendekatkan piring steak kearahnya

"Gak ah sama aja"terangnya.

"Gak percayaan amat sih,beneran ini enak empuk,cobain deh"

"Gak ah,kamu anaknya suka bohong"ejeknya.

Dengan sedikit kesal aku memotong kecil daging di piringku dan mengambil dengan garpu.

"Cobain"
Aku mendekatkan daging yg aku potong tadi kebibir Atta.

"Cobain"kataku memaksa karena Atta diam dan hanya menatapku.

"Ayuk..."tambahku
Dengan ragu Atta membuka mulut dan menggit daging itu.

"Gimana,enakkan???"
Tanyaku saat melihat Atta menguyah pelan daging itu dan menelannya

"Gak kerasa,soalnya kamu gasihnya dikit banget

"Ya udah nih"
akupun memberi potongan yg lebih besar ke mulut Atta.

"Gimana enakkan???"
tanyaku antusias melihat dia mengunyah dan mencoba merasakan.

"Gimana ya???"
Atta sedikit berfikir

"Kayaknya masih kurang deh,coba sedikit lagi"tawar Atta

"Bilang aja enak susah amat sih"
Akupun memotong daging lagi

"Bilang aja kamu mau steak ku,ini aku kasih yg terakhir,bisa-bisa dagingku habis sama kamu,nanti kamu pesen sendiri"

Aku terus mengoceh dan memberikan potongan yg cukup besar ke mulut Atta.
Dalam hati Atta tersenyum senang kapan lagi dia bisa di suapin Aurel.

Garpuku masih di dalam mulut Atta saat mendegar celetukan dari eqy.

"Sayang mau juga dong di suapin"kata eqy manja.

"Sayang kamu gangguin aja,ada tontonan gratis juga"bales ebil manja.

Aku menarik garpu dari mulut Atta dan melihat semua mata tertuju kepada kita.
Ya Tuhan,sumpah aku malu baget,aku rasa kedua pipiku sudah memerah.

Dengan kikuk,aku coba melanjutkan makan.

"Gapain sih kalian,lanjutin makannya..ku suruh bayar sendiri-sendiri baru tau rasa"

Ancam Atta yg membuat orang melanjutin makan dengan diam.

Ku rasakan kedua pipiku masih panas,
bisa-bisanya aku melakukan kebiasaanku di rumah kepada Atta
iya kebiasanku,aku memaksa adik-adikku untuk makan atau mencoba sesuatu dengan cara menyuapinya.

Tapi ini kan Atta,bukan adikku apa yg aku pikirkan.
Tuhan Tolong.. aku gak tau apa yg pikirkan cowok di sampingku ini.ya tuhan rasanya aku pengen menghilang.

"Habis ini mau kemana"tanya Atta yg melihat dari tadi aku diam saja.

Aku melirik jam di tanganku.
"harusnya,rencananya tadi kita noton,tapi filmnya udah kelar,kalau di paksain mau noton yg berikutnya,terlalu malam pulangnya,takutnya bunda khawatir"jelasku"

"Trus,mau pulang"

"Gak,jam segini masih macet,nanti aku ma vidi jalan-jalan dulu,sambil nunggu jam gak macet"

"Padahal aku pengen banget,noton gara-gara kamu sih"tambahku.

"Dih...kok Aku"
Atta gak terima.

"Habisnya,kamu datang gak bilang-bilang,rusak deh rencanaku"kataku sebel.

"Sapa tadi yg suruh tebak"
Atta menarik turunkan Alisnya.

"Aku sih"jawabku.

"Tuh,jadi aku gak salah" bela Atta.

"Tapi aku kan gak minta kamu nyusul"elakku

"Sapa tadi,yg mau ngasih parfum??gimana aku ambilnya kalu gak nyusulin kamu"

"Jadi sapa yg salah"
Atta tersenyum senang

"Iya deh,iya deh emang gak pernah menang aku ngomong sama kamu"

Atta hanya tertawa menangapi ucapanku

"Dari pada jalan - jalan gak jelas,mending kamu ikut aku, kita ke live musik,hari ini temanku mangung,tempatnya gak jauh dari sini"
Saran Atta membujuku

Setelah meminta saran vidika,kita memutuskan untuk ke live musik,sambil menunggu agak malam,biar jalan pulang tidak terlalu macet.

"Rel,besok ya"

Atta berbicara di samping telingaku,suara musik yg sedikit keras membuat kita harus berbicara lebih dekat.

"Apanya??"kataku bingung,setauku aku gak punya janji dengan dia.

"Nonton,besok aku jemput"

Aku belum sempat menayakan lebih lanjut,saat Atta di panggil untuk naik panggung,sebagai bintang tamu.

Aku melihat punggung Atta menjauh,maksud laki - laki ini gimana.
Besok dia gajak aku noton atau gimana sih,gak jelas banget pikirku.

Atta tidak menayakan aku bisa atau tidak,memang dia laki-laki unik dengan segala keanehnya
Lihat besok aja,kataku dalam hati sambil melihat perform di Atta di atas panggung.


Salam cinta di ajeng

IKATAN TAKDIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang