30.Demam

1.6K 97 5
                                    

Aurel merasakan padannya cukup hangat,mungkin dia kecapekan .

"Kamu gak papa kak??" Tanya bunda yg melihat wajah aurel agak pucat.

"Hanya sedikit pusing bun"
Kata aurel saat asyanti memegang keningnya.

"Kamu demam kak,dah istirahat dulu"kata bunda menyuruh aurel untuk tidur.

Yah,beberapa hari ini mereka sering keluar kota,padahal rencananya pulang dari pembukaan ayam asix di malang mau bikin konten chat rambut di cenel atta.

Setidaknya dia harus mengabari Atta malam ini gak jadi pergi,aurel yakin bunda pun gak akan ngizinin pergi kalau dia tidak sehat.

Aurel mengambil hpnya dan mengirim pesan ke Atta.

"Ta,hari ini gak jadi bikin konten ya aku gak enak badan" tulis Aurel.

Dirasa kepalanya semakin pusing aurelpun memutuskan untuk tidur.

Tidur 4 jam membuat Aurel lebih enakkan,dia memutuskan untuk keluar kamar,dan mencari air minum di dapur untuk membasahi tengorokannya yg terasa kering dari jauh dia melihat sosok yg tidak asing sedang berbincang akrab dengan bundanya.

"Ta,kamu disini"kata Aurel tak percaya melihat sosok laki-laki di depannya.
"Udah,mendingan demamnya"tanya Atta mengacuhkan pertanyaan Aurel.
Aurel hanya menggaguk.

"Tadi Atta telpon bunda,karna hp kamu di telpon gak diangkat-angkat,bunda suruh kesini mumpung kita lagi di apartemen,Atta juga mau genalin kameramen baru,besok kita interviu"jelas bunda.

Aurel hanya menggaguk sebagai jawaban.
"Ya udah,bunda tinggalya,mau lihat arsy ma arsa dulu"kata bunda melangkah pergi.

"Beneran udah enakkan"kata Atta melihat Aurel duduk di depannya,dan mengambil minum.

"Sudah,agak mendingan"kata aurel mencoba mengecek keningnya.

"Coba" kata Atta,ikut menyetuh dahi Aurel.

"Masih aget,kamu udah minum obat belum,udah makan belum"dan masih banyak pertanyaan yg keluar dari mulut Atta,yg membuat Aurel bengong,dia baru tau atta itu cukup crewet,sama kayak bundanya kalau dia sakit.

"Hei..,satu-satu tanyanya??"kata Aurel menghetikan ucapan Atta.

"Kamu pasti kurang minum,harusnya kamu itu harus banyak minum apalagi di cuaca yg kayak gini"saran Atta.

"Kayak kamu banyak minum aja"sidir Aurel,Aurel tau Atta sempat di rawat di rumah sakit karena dehidrasi berapa bulan yg lalu.

"Makanya,itu aku suruh kamu banyak minum,biar gak dirawat kayak aku kemaren"jelas Atta.

"Kamu dah makan"tanya aurel mengajuhkan jawaban Atta.

"Belum,kamu juga belum kan??,mau makan apa biar aku pesenin"tawar Atta.

"Kayaknya tadi bunda masak deh,makan sini aja ya??"

Aurel pun berjalan ke lemari dan melihat ada berapa masakan,dan menyiapkan makanan untuk mereka berdua.

Aurel sedang menyedok sambal,ketika tanganya di tahan oleh Atta.
"Kamu kebiasaan suka makan pedas,nanti perutnya sakit"kata Atta masih menahan tangan Aurel.

"Gak,aku dah biasa kok makan pedas"kata Aurel ngeyel dan mencoba melepaskan gengaman Tangan Atta.

"Kamu kan lagi sakit,nanti tambah sakit,pleas sekali ini dengerin aku,aku gak mau kamu tambah sakit,dan Aku gak mau kamu sakit"cegah Atta.

Mereka saling beradu pandang,aurel selalu benci dengan kaca mata hitam yg sering di pakai Atta,karena dia tidak bisa membaca tatapan mata Atta.

"Baiq..."kata Aurel akhirnya dan Attapun melepaskan gengamanya.

"Itu,baru anak baik" kata Atta senang.

Mereka makan sambil mengobrol tentang banyak hal,Aurel adalah pendegar yg sangat baik,dan Atta sangat menyukai itu,banyak hal yg bisa dia ceritakan ke Aurel.

" Ta,habisin makannya" kata Aurel yg melihat Atta tiba-tiba berhenti makan
Aurel mulai paham kebiasaan atta yg berhenti makan saat ide tiba-tiba muncul di kepalanya.

"Bentar" kata Atta mengambil henponnya.

Aurel hanya menarik napas dalam,sebentarnya Atta bagi aurel itu lama,makanan yg di diamkan terlalu lama Akan menjadi kurang nikmat saat di makan pikir aurel

Aurel mengambil piring Atta,dan mulai menyuapi,sepertinya ini Akan menjadi kebiasaan barunya,selain menyuapi ke 3 adiknya kalau lagi kumat manjanya.

"Ah...,bukak mulutnya,sekarang tentang Apalagi"
perintah Aurel mendekatkan sedok ke mulut Atta.

Dengan tak tau malunya Atta pun membuka mulutnya.

"Aku pengen bikin tur Atta musik di berbagai daerah, menurutmu gimana??"tanya Atta.

" Boleh juga ide kamu" kata Aurel sambil terus menyuapi Atta.

"Sebenarnya,aku yg sakit atau kamu sih" kata Aurel geleng-geleng kepala setelah selesai menyuapi Atta.

"Aku gak minta, kamu yg inisatif sendiri lho" ejek Atta.

"Baik...."jawab Aurel males berdebat.

"Sory ya ta,hari ini gak bisa buat konten"kata Aurel menyesal.

"Gak papa yg penting kamu sehat dulu"kata atta

"Banyak netizen yg minta buruan yg minta chat rambut,boleh gak sih seminggu lagi chatnya" tanya Aurel memelas.

Dengan lembut Atta mengelus kepala Aurel
"Kenapa sih kamu terlalu dengerin netizen,acuhkan saja kalau kamu belum siap,mang kenapa harus seminggu lagi" tanya Atta penasaran.

"Minggu depan,ada acara nikahan tante Nini,kasihan tukang riasnya kalau rambutku warna ungu"jawab Aurel

Sejujurnya,aurel hanya tidak ingin di cap buruk oleh keluarga miminya,terutama ayah tirinya,yg selalu saja mencari cari kesalahan dia dan adiknya.

Bagi aurel tak masalah jika ayah tirinya hanya menjelek-menjelekan dia sendiri,tapi terkadang orangtuanya ikut terbawa itu yg membuat aurel sedih.

"Bagiku gak masalah,aku masih banyak konten kok sampai bulan depan"kata Atta menenangkan.

Aurel menatap laki-laki di depannya,tidak banyak orang yg tau,bahwa Atta adalah perhatian di balik sikap jahilnya,pekerja keras dan punya sisi yg lembut.
Semakin jauh mengenalnya Aurel semakin bangga dengan Atta.

Mungkin tak salah jika dia mulai menyukai laki-laki di depannya ini.
Bukan karena fisiknya,hartanya tapi Aurel kagum dengan kepribadiannya,yg hampir tak di temukan dari laki-laki yg pernah dekat dengannya.

Saya hadir lagi....,semoga suka dengan ceritanya,salam cinta dari diajeng..😘😘

IKATAN TAKDIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang