IKATAN TAKDIR

31.MIMI

Aurel,baru saja selesai mengisi acaranya nyanyi dengan bundanya di semarang,rencananya dia akan pergi kepernikahan tante nini di temani jiel.
Jiel akan menjemput dirinya di bandara dan langsung pergi ke gedung pernikahan.

"Kalian yg baik-baik ya?? Salam buat keluarga mimi"kata bunda mencium aku dan ziel sebelum pergi dengan pipi.
Aku dan ziel hanya menggaguk.

Jujur Aurel dan ziel sedikit cangung pertemuan terakhirnya dengan mimi saat mereka memberi surpraise ulang tahun berapa bulan lalu.
Hubungan Aurel dan ziel tidak terlalu baik,komunikasi mereka tidak terlalu lancar,terkadang pesan yg dia kirim jarang di balas,tapi Aurel mencoba mengerti bahwa mungkin miminya sedang sibuk

Kalau di tanya Apakah Aurel membenci miminya,jawabnya tidak walau miminya sudah memberi luka yg sangat dalam di hatinya dan ziel,mereka sudah memaafkan walau kenangan pahit itu takkan bisa di lupakan dalam hidupnya,Pipi nya selalu mengajarkan untuk memaafkan bahwa di dunia ini tidak ada bekas Anak atau orang tua,sebenci seburuk apapun miminya,tak bisa di bohongi bahwa di tubuhnya mengalir darah miminya.
Toh sekarang kita sudah bahagia dengan keluarga masing-masing,dan berdamai dengan masalalu adalah pilihan yg tepat.

Jiel dan Aurel datang di sambut oleh budhe yuni

"Ya ampun aurel,bunde sampe panggling lho kamu cantik banget"kata budhe yuni memeluk dan mencium aurel,aurelpun membalasnya.

"Ziel,kamu kok jadi tinggi ganteng gene tho,budhe kagen lho" kata budhe yuni memeluk ziel juga.

Merekapun di atar ke kamar untuk di rias,ya tante nini minta sepesial ke aurel untuk menjadi pendamping pengatin,hubungan Aurel dan ziel dengan keluarga mimi baik,kecuali dengan keluarga mimi yg baru,om sebutan aurel dan ziel kepada suami baru miminya,selalu menatap mereka tidak suka.

Aurel pun juga tidak bisa dekat dengan adik tirinya,tapi mereka selalu ingat pesan ke dua orangtuanya,untuk selalu baik dengan keluarga baru miminya,aurel dan ziel berusaha senyaman mungkin di acara ini.

Aurel dan ziel sedang di rias saat miminya datang
"Aurel,ziel sayang" kata mimi sambil mencium rindu ziel dan aurel,sebenarnya mereka sama-sama rindu tapi ada hal-hal yg membuat mereka tidak bisa bertemu.
"Loli,juga kangen gimana kabar mimi"tanya Aurel.

"Baik,mimi lagi sibuk ngurusin adik-adikmu"

Kata-kata miminya sedikit membuatnya agak iri,dulu di waktu kecilnya mereka lebih sering di urus sama beby sister dan neneknya,karena miminya sibuk suting striping senetron.

"Ya udah,mimi ketemu om dulu ya" kata Mimi melangkah pergi,aurel azriel hanya bisa saling bertatapan,dan ziel hanya mengakat kedua bahunya seolah-olah mengatakan teserah.

Selama pesta,aurel azriel tidak banyak bicara,apalagi dengan om suami miminya,hubungan mereka tidak akrab,karena sikap om ini seperti tidak suka kepada azriel dan aurel,yg membuat mereka tidak bisa dekat.

Pernah dulu karena suatu hal,aurel di sebut anak durhaka,karena dia terlalu dekat dengan bundanya dari pada miminya,membuatnya sangat terguncang.
Semua orang bilang seburuknya ibu itu teteap surga ada di telapak kakinya.

Trus apa kabar ibu-ibu yg melahirkan dan membuang anaknya di tempat sampah,atau yg menelantarkan anaknya,apakah masih bisa di bilang surga di telapak kaki ibu.

Seorang bisa di sebut ibu bukan hanya melahirkan saja,tapi merawat,mendidik memberi kasih sayang perhatian.
Banyak orang yg melahirkan anak tapi tidak bisa di sebut ibu,sedangkan yg tidak mampu melahirkan jauh bisa di sematkan titel ibu.

Aurel membenci miminya??gak dia sayang kok,terlepas dari masalah yg pernah ada aurel dan azriel hanya ingin miminya punya waktu berdua untuk mereka jalan-jalan di mall,quality time hanya mereka bertiga.
Tapi sayang aurel dan ziel harus kecewa karena om tidak pernah memberi ijin.
Karena kata miminya,setiap keluarga punya aturan yg berbeda,dan aurel dan ziel harus menerimanya.
Dan berharap ke inginan mereka nanti bisa terwujud.

Saya hadir lagi...
Jujur,ini,kebanyakan ini hanya sudut padangku melihat permasalahan yg sempat heboh...
Jika ada perbedaan dalam sudut pandang itu hak masing2 individu.
Salam cinta diajeng