17. Pengkhianatan

58 7 3
                                        


* * *

02 Juli 2016

Hari kedua setelah bang Ajat memberikan rencana terakhir untuk Olay, bang Ajat meminta Olay agar membiarkan anak buahnya berpesta malam sebelum hari penyerangan, namun ditolak oleh Olay dengan alasan belum ada jaminan bahwa dia akan mendapatkan kemenangan.

Bang Ajat geram mendapat penolakan dan mengingatkan Olay bahwa apa yang sudah diraihnya karena kesuksesan rencana yang dia buat.

Melihat kegeraman seniornya, dengan terpaksa Olay membiarkan anak buahnya berpesta di markas mereka masing-masing.

Malam harinya, semua anak buah Olay berpesta, saking menikmati pesta yang diberikan Olay, mereka tidak mengetahui akan ada penyerangan besar yang akan terjadi.

* * *

Pukul 22:00 di markas Polres Tangerang Selatan, Gilang mengumpulkan semua anak buahnya.

Dua hari yang lalu setelah bang Ajat memberi informasi perihal rencana Wild Liar. Menurut info yang bang Ajat berikan padanya, malam ini Wild Liar dalam kondisi rentan, mereka tidak akan siap menghadapi serangan dadakan yang akan datang.

Gilang memberi perintah pada anak buahnya untuk bersiap melakukan penyerangan terhadap Wild Liar di semua wilayah yang dikuasainya.

"Vipers satu, Vipers dua serang dua wilayah di Pamulang. Vipers tiga, empat lima serang tiga wilayah di Pondok Aren. Vipers enam dan tujuh serang dua wilayah di Ciputat. Viper delapan, sembilan, serang dua wilayah di Serpong Utara. Vipers sepuluh, sebelas, dua belas serang tiga wilayah di Ciputat Timur. Sisanya serang satu wilayah di Setu!!!" Gilang memberi instruksi.

"Siap 86!!!" seru anak buahnya.

Di tempat lain, Renggo juga mengumpulkan anak buahnya. Info yang Renggo terima, Anggota Wild Liar sedang melakukan pesta besar dan Renggo berpikir ini saat yang tepat untuk melakukan penyerangan ke semua wilayah yang dikuasai Wild Liar.

"Aurell serang dua di Pamulang. Jek, Entus, Sanyo serang tiga wilayah di Pondok Aren. Aban serang dua wilayah di Ciputat. Baron serang dua wilayah di Serpong Utara. Kuple serang wilayah di Ciputat Timur. Jon serang satu wilayah di Setu!!!" Renggo memberi perintah.

"Siap bos!!!" sahut anak buah Renggo menurut walaupun mereka masih heran dengan perintah dari Renggo. Biasanya Renggo selalu memberi perintah satu Minggu sebelum penyerangan. Tapi kali ini, dia memberi info satu hari sebelum penyerangan, dan malam ini perintah itu resmi diberikan.

"Lo sendiri kemana?" tanya Aurell saat semua ketua wilayah bersiap meninggalkan markas Renggo.

"Gua ngurus Olay" sahut Renggo singkat sambil mengenakan Hoddie hitam bergambar tengkorak dengan luka codet dari telingan kiri ke kanan, melintasi hidung tengkorak itu.

Semua ketua wilayah kecuali Aban, Aurell dan Sanyo terkejut melihat Renggo mengenakan Hoddie itu. Hoddie itu melambangkan Renggo akan ikut turun perang yang akan berlangsung.

* * *

Pukul 22:30 bang Ajat mengajak Olay keluar dari markasnya yang berada di wilayah Ciputat. Awalnya Olay menolak, namun setelah dijelaskan bang Ajat ingin mengenalkan dengan seseorang yang akan membuat Wild Liar semakin kuat, Olay menurut karena lokasi pertemuan tidak jauh dari markasnya.

dekat stasiun kereta yg sudah tak terpakai, Olay bersama empat pengawalnya mengikuti bang Ajat turun dari mobil dan melewati jalan setapak. tidak jauh dari mobil, bang Ajat meminta Olay untuk tetap berjalan mengikuti jalan setapak hingga menemukan sebuah gedung tak terpakai.

SATU TITIKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang